Cara Meraih Malam Lailatul Qadar

Doa, Lailatul Qodar
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah

Di Bulan Suci Ramadhan ada satu malam yang istimewa yaitu Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini tidak datang dengan sendirinya. 

Setiap orang berkesempatan mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari malam ini.  Keistimewaannya melebihi pahala beribadah selama seribu bulan. 

Pada malam tersebut, para malaikat turun ke bumi memberi kebaikan kepada para hamba yang beribadah. Umat mukmin berlomba agar bisa mendapatkan keutamaan di malam ini. 

Sayangnya, malam Lailatul Qadar ini kedatangannya sangat rahasia dan penuh dengan misteri. Tidak ada satupun manusia yang mengetahui kapan berlangsungnya malam tersebut.

Tentu menjadi sebuah penyesalan yang besar bagi kaum mukmin jika tidak mendapat malam yang mulia ini.  

Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassallam mengatakan jika malam ini bisa ditemui pada sepuluh malam ganjil terakhir pada bulan  Suci Ramadhan. Lantas  bagaimana caranya agar malam lailatul qadar tersebut tidak terlewatkan? 

Banyak dijelaskan dalam hadist dan Al-Qur'an, bahwa pada malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan. 

Berikut bunyi Surat Al Qadr ayat 1-5 beserta terjemahannya:

ู†َّุง ุฃَู†ْุฒَู„ْู†َุงู‡ُ ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ (ูก) ูˆَู…َุง ุฃَุฏْุฑَุงูƒَ ู…َุง ู„َูŠْู„َุฉُ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ (ูข) ู„َูŠْู„َุฉُ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ุฎَูŠْุฑٌ ู…ِู†ْ ุฃَู„ْูِ ุดَู‡ْุฑ (ูฃ) ุชَู†َุฒَّู„ُ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ ูˆَุงู„ุฑُّูˆุญُ ูِูŠู‡َุง ุจِุฅِุฐْู†ِ ุฑَุจِّู‡ِู…ْ ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุฃَู…ْุฑ (ูค) ุณَู„َุงู…ٌ ู‡ِูŠَ ุญَุชَّู‰ ู…َุทْู„َุนِ ุงู„ْูَุฌْุฑِ – ูฅ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam Qadr itu? (yaitu) malam Qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.”(QS. Al-Qadr: 1-5)

Jika kita telaah lebih teliti, kalimat lailatul al-qadr dalam Surat Al Qadr diulang beberapa kali. Hal ini ternyata bertujuan memberikan pesan kepada kita mengenai keagungan malam Lailatul Qadar. 

Sehingga kalimat tersebut perlu diulang agar pesan bahwa keagungan malam Lailatul Qadar tersebut masuk ke dalam hati kita.

Namun sangat disayangkan jika banyak orang Islam yang melewatkan malam itu begitu saja. Ada yang mendamba agar berjumpa, namun belum ditakdirkan untuk bersua. Padahal, begitu besar harapan ingin mendapatkan malam tersebut. 

Setiap orang berkesempatan mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari malam ini. Asalkan bersungguh-sungguh dalam menjemputnya. 

Beberapa kegiatan di bawah ini sangat dianjurkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam untuk menjemput malam Lailatul Qadar.

Dengan menghidupkan malam dengan beribadah kepada Allah Shubanahu wata'ala. Meskipun sangat rahasia. 

Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassallam sudah memberikan petunjuk  untuk bisa mendapatkan malam yang mulia yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wata'ala sebagai malam Lailatul Qadar.

Hadist Tentang Waktu Kemunculan Malam Lailatul Qadar

ุชุญุฑูˆุง ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ ููŠ ุงู„ูˆุชุฑ ู…ู† ุงู„ุนุดุฑ ุงู„ุฃูˆุงุฎุฑ ู…ู† ุฑู…ุถุงู†

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan". (HR Bukhari)

Ada yang menyebut kemungkinan besar Lailatul Qadr itu datangnya pada malam ganjil sebagaimana hadis dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

ูَุฅِู†ِّูŠ ุฃُุฑِูŠุชُ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ูˆَุฅِู†ِّูŠ ู†ُุณِّูŠุชُู‡َุง ูˆَุฅِู†َّู‡َุง ูِูŠ ุงู„ْุนَุดْุฑِ ุงู„ْุฃَูˆَุงุฎِุฑِ ูِูŠ ูˆِุชْุฑٍ

"Seseungguhnya Aku diperlihatkan Lailatul Qadar, dan aku telah dilupakannya, dan saat itu pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganjil." (HR. Bukhari No. 638, 1912, 1923)

Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah adanya satu malam yang diberkahi yaitu Lailatul Qadar (ู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ). 

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan agar umat Islam mencari malam itu di sepuluh malam terakhir atau tujuh malam terakhir. 

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah bersabda:

ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ู…ُุชَุญَุฑِّูŠู‡َุง ูَู„ْูŠَุชَุญَุฑَّู‡َุง ู…ِู†ْ ุงู„ْุนَุดْุฑِ ุงู„ْุฃَูˆَุงุฎِุฑِ

"Maka barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada sepuluh malam terakhir." (HR. Bukhari No 1105)

Hadis yang menunjukkan alasan kenapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mengintai tujuh hari terakhir. 

Berikut sabda Beliau dari Ibnu Umar RA:

ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงู„ْุชَู…ِุณُูˆู‡َุง ูِูŠ ุงู„ْุนَุดْุฑِ ุงู„ْุฃَูˆَุงุฎِุฑِ ูŠَุนْู†ِูŠ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ูَุฅِู†ْ ุถَุนُูَ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุฃَูˆْ ุนَุฌَุฒَ ูَู„َุง ูŠُุบْู„َุจَู†َّ ุนَู„َู‰ ุงู„ุณَّุจْุนِ ุงู„ْุจَูˆَุงู‚ِูŠ

Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Carilah dia pada sepuluh malam terakhir (maksudnya Lailatul Qadar) jika kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka jangan sampai dikalahkan oleh tujuh hari sisanya." (HR. Muslim No. 1165, 209)

Menghidupkan malam lailatul qadar bisa dilakukan  dengan shalat, bisa pula dengan dzikir dan tilawah Al Qur’an. 

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.” (HR. Muslim ).

Dalam riwayat lain:

ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุชَุญَุฑَّูˆْุง ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ูِูŠ ุงู„ْูˆِุชْุฑِ ู…ِู†ْ ุงู„ْุนَุดْุฑِ ุงู„ْุฃَูˆَุงุฎِุฑِ ู…ِู†ْ ุฑَู…َุถَุงู†َ

"Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, bahwa Rasulullah bersabda: "Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan." (HR. Bukhari )

Ada dua pelajaran dari dua hadis yang mulia ini. Pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak tahu persis kapan datangnya Lailatul Qadar karena beliau lupa. Kedua, datangnya Lailatul Qadar adalah pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir. Bagaimana dengan Malam ke 24, 25, 27 dan 29?

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas RA, katanya:

  ุงู„ุชู…ุณูˆุง ููŠ ุฃุฑุจุน ูˆุนุดุฑูŠู† 

"Carilah pada malam ke 24." (Atsar sahabat dalam Shahih Bukhari No. 1918)

Imam Al-Bukhari juga meriwayatkan dari 'Ubadah bin Ash Shamit RA bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ูَุงู„ْุชَู…ِุณُูˆู‡َุง ูِูŠ ุงู„ุชَّุงุณِุนَุฉِ ูˆَุงู„ุณَّุงุจِุนَุฉِ ูˆَุงู„ْุฎَุงู…ِุณَุฉِ

"Maka carilah Lailatul Qadar pada malam ke sembilan, tujuh, dan lima (pada sepuluh malam terakhir)." (HR. Bukhari No. 49, 1919)

Berkata seorang sahabat mulia, Ubay bin Ka'ab RA:

ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ِّูŠ ู„َุฃَุนْู„َู…ُ ุฃَูŠُّ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู‡ِูŠَ ู‡ِูŠَ ุงู„ู„َّูŠْู„َุฉُ ุงู„َّุชِูŠ ุฃَู…َุฑَู†َุง ุจِู‡َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุจِู‚ِูŠَุงู…ِู‡َุง ู‡ِูŠَ ู„َูŠْู„َุฉُ ุตَุจِูŠุญَุฉِ ุณَุจْุนٍ ูˆَุนِุดْุฑِูŠู†َ ูˆَุฃَู…َุงุฑَุชُู‡َุง ุฃَู†ْ ุชَุทْู„ُุนَ ุงู„ุดَّู…ْุณُ ูِูŠ ุตَุจِูŠุญَุฉِ ูŠَูˆْู…ِู‡َุง ุจَูŠْุถَุงุกَ ู„َุง ุดُุนَุงุนَ ู„َู‡َุง

"Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengetahui malam yang manakah itu. Itu adalah malam yang pada saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk salat malam, yaitu malam yang sangat cerah pada malam ke 27, saat itu tanda-tandanya hingga terbitnya matahari, pada pagi harinya putih terang benderang, tidak ada panas." (HR. Muslim No. 762)

Bukan hanya Ubay bin Ka’ab, tapi juga sahabat yang lain. Salim meriwayatkan dari ayahnya, katanya:

ุฑَุฃَู‰ ุฑَุฌُู„ٌ ุฃَู†َّ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ู„َูŠْู„َุฉُ ุณَุจْุนٍ ูˆَุนِุดْุฑِูŠู†َ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃَุฑَู‰ ุฑُุคْูŠَุงูƒُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْุนَุดْุฑِ ุงู„ْุฃَูˆَุงุฎِุฑِ ูَุงุทْู„ُุจُูˆู‡َุง ูِูŠ ุงู„ْูˆِุชْุฑِ ู…ِู†ْู‡َุง

"Seorang laki-laki melihat Lailatul Qadr pada malam ke 27. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku melihat mimpi kalian pada sepuluh malam terakhir, maka carilah pada malam ganjilnya." (HR. Muslim No. 1165)

Inilah riwayat yang dijadikan pegangan oleh jumhur ulama, bahwa kemungkinan besar Lailatul Qadar adalah pada malam ke 27. Namun, perselisihan tentang kepastiannya sangat banyak. Sehingga bisa dikatakan bahwa jawaban terbaik kapan datangnya Lailatul Qadr hanya Allah Ta'ala saja yang tahu.

Sudah siap menyambut malam lailatur qadar di bulan Ramadhan?. Meskipun malam lailatul qadar adalah bonus, tetapi malam tersebut tidak bisa diperoleh orang dengan cara biasa-biasa saja. 

Perlu usaha keras, niat yang bersih, dan keinginan kuat agar dapat meraihnya. Jangan sampai Ramadhanmu tahun ini berakhir. Tanpa mendapatkannya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita. Terima kasih atas kunjungannya

0 Response to " Cara Meraih Malam Lailatul Qadar "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak