Antara Kebaikan dan Keburukan
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.
Kebaikan dan keburukan merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan manusia.
Segala bentuk tindakan manusia mengacu pada pandangannya tentang baik dan buruk. Nilai kebaikan dan keburukan senantiasa akan menjadi sumber rujukan dalam menjalankan berbagai tindakan hidupnya.
Jika kita perhatikan hidup ini, maka selalu akan kita dapatkan bahwa jalan kehidupan ini selalu silih berganti antara kebaikan dan keburukan dalam berbagai bentuknya; kadang senang kadang susah, kadang berhasil kadang gagal, kadang bahagia kadang sedih, begitulah seterusnya.
Manusia seringkali lupa bahwa ujian tak selalu menyakitkan dan menyengsarakan. Makna ujian sebetulnya cukup luas. Orang yang diberi jabatan dan tercukupi kebutuhan materi, itu juga termasuk ujian.
Bila manusia memahami akan ketentuan Allah yang telah digariskan di alam raya ini maka ia akan sadar dan mengetahui akan keagungan-Nya.
Dia Maha Sempurna dan Maha Bijaksana, terutama dalam hal menciptakan semua makhluk-Nya.
Terdapat banyak hikmah dan tujuan yang harus diungkap oleh manusia agar dirinya menjadi makhluk yang bersyukur kepada-Nya.
Namun yang perlu kita sadari adalah bahwa semua itu telah Allah tentukan sebagai ujian bagi kita dalam mengemban tugas kita yang paling utama dalam kehidupan, yaitu beribadah kepada-Nya.
Dalam al-Quran Allah telah tegaskan hal tersebut:
ُُّูู َْููุณٍ ุฐَุงَِููุٕۤฉُ ุงْูู َْูุชِۗ ََููุจُُْْูููู ْ ุจِุงูุดَّุฑِّ َูุงْูุฎَْูุฑِ ِูุชَْูุฉً َูุۗงََِْูููุง ุชُุฑْุฌَุนَُْูู
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami". (QS.al-Anibiya:35)
Jelas jadi, yang namanya ujian bukan saja saat kita terima musibah dan kesulitan, seperti gaji tak lancar, harta benda yang di curi atau tertipu, meninggalnya sanak saudara dan lain sebagainya.
Tapi juga saat kita senang dan berhasil; seperti kalau bekerja dapat majikan atau atasan yang baik, harta benda yang semakin bertambah, kesehatan fisik. Itujuga adalah merupakan ujian bagi kita.
Bahkan betapa banyak orang yang di uji dengan penderitaan dan kesulitan lebih tabah dan mampu menjaga dirinya ketimbang diuji dengan kemewahan dan kesenangan.
Sesungguhnya, " siapa kita" di sisi Allah?, bukan ditentukan oleh kebaikan atau keburukan yang kita alami, tapi ditentukan oleh apa sikap yang kita tampilkan ketika kita di uji-Nya.
Keburukan yang menimpa kita, bukanlah "keburukan" yang sesungguhnya. Dia baru dikatakan "keburukan" yang sesungguhnya manakala sikap kita ketika itu semakin jauh dari ajaran Allah, karena itu artinya kita " tidak lulus ujian".
Akan tetapi jika kita hadapi dengan sabar, tawakkal dan tetap dekat kepada ajaran Allah sambil mencari penyelesaian terbaik, maka keburukan tersebut sesungguhnya kebaikan yang menjadi tangga bagi kita untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.
Sebaliknya dengan kebaikan, diapun tidak serta merta berarti "kebaikan" yang sesungguhnya. Jika kita sikapi dengan kesombongan, menggunakannya pada jalan yang tidak Allah kehendaki.
Maka kebaikan tersebut sesungguhnya bukan " kebaikan" bagi kita, tapi cepat atau lambat, dia akan menjadi sumber bencana bagi kehidupan kita.
Sebaliknya, jika dia disikapi dengan rasa syukur, rendah hati dan menggunakannya pada jalan yang disyariatkan.
Maka kebaikan seperti itulah yang sesungguhnya dikatakan kebaikan dalam hidup kita, itu berarti kita "telah lulus ujian".
Semoga kita termasuk orang-orang yang lulus ujian dalam kehidupan ini. Terima kasih atas kunjunganya Semoga bermanfaat.
0 Response to " Antara Kebaikan dan Keburukan"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak