Dalil Hukum tentang Riba
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.
Anjuran menghindari riba merupakan salah satu perintah Allah, maka dari itu hukum tentang Riba terdapat dalam Al-Quran. Berikut dalil-dalil hukum riba:
1. Surat Al-Baqarah Ayat 276
َูู ْุญَُู ุงُّٰููู ุงูุฑِّุจٰูุง َُููุฑْุจِู ุงูุตَّุฏَٰูุชِ ۗ َูุงُّٰููู َูุง ُูุญِุจُّ َُّูู ََّููุงุฑٍ ุงَุซِْูู ٍ
Yam-haqullaahur-ribaa wa yurbis-sadaqaat, wallaahu laa yuhibbu kulla kaffaarin asiim
Artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa."
2. Surat Al-Baqarah Ayat 278
ٰูุٓงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُููุง ุงุชَُّููุง ุงَّٰููู َูุฐَุฑُْูุง ู َุง ุจََِูู ู َِู ุงูุฑِّุจٰูุٓง ุงِْู ُْููุชُู ْ ู ُّุคْู َِِْููู
Yaa ayyuhallaziina aamanuttaqullaaha wa zaru maa baqiya minar ribaa ing kuntum mu'miniin
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman."
3. Surat An-Nisa ayat 161
َّูุงَุฎْุฐِِูู ُ ุงูุฑِّุจٰูุง ََููุฏْ ُُْูููุง ุนَُْูู َูุงَِِْูููู ْ ุงَู َْูุงَู ุงَّููุงุณِ ุจِุงْูุจَุงุทِِู َูุۗงَุนْุชَุฏَْูุง ِِْٰููููุฑَِْูู ู ُِْููู ْ ุนَุฐَุงุจًุง ุงَِْููู ًุง
Wa akhzihimur-ribaa wa qad nuhu 'an-hu wa aklihim amwaalan-naasi bil-baatil, wa a'tadnaa lil-kaafiriina min-hum 'azaaban aliimaa
Artinya: "Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih."
Pengertian Riba Menurut Surat Al-Baqarah Ayat 275
Riba adalah perbuatan yang diharamkan dalam Islam. Ada banyak dampak buruk jika riba terus dilakukan, misalnya saja membuat orang menjadi tamak dan serakah terhadap harta.
Riba juga akan menyulitkan seseorang dan melahirkan permusuhan.
ุงََّูุฐَِْูู َูุฃَُُْْูููู ุงูุฑِّุจٰูุง َูุง َُْูููู َُْูู ุงَِّูุง َูู َุง َُْูููู ُ ุงَّูุฐِْู َูุชَุฎَุจَّุทُُู ุงูุดَّْูุทُٰู ู َِู ุงْูู َุณِّۗ ุฐَِٰูู ุจِุงََُّููู ْ َูุงُْููุٓง ุงَِّูู َุง ุงْูุจَْูุนُ ู ِุซُْู ุงูุฑِّุจٰูุงۘ َูุงَุญََّู ุงُّٰููู ุงْูุจَْูุนَ َูุญَุฑَّู َ ุงูุฑِّุจٰูุงۗ َูู َْู ุฌَุงุۤกَูٗ ู َْูุนِุธَุฉٌ ู ِّْู ุฑَّุจِّูٖ َูุงْูุชَٰูู ََูููٗ ู َุง ุณَََููۗ َูุงَู ْุฑُูٗٓ ุงَِูู ุงِّٰููู ۗ َูู َْู ุนَุงุฏَ َูุงَُِٰููููٕۤ ุงَุตْุญٰุจُ ุงَّููุงุฑِ ۚ ُูู ْ َِْูููุง ุฎِٰูุฏَُْูู
Allaziina ya'kulunar-ribaa laa yaqumuna illaa kamaa yaqumullazii yatakhabbatuhusy-syaitaanu minal-mass, zaalika bi'annahum qaaluu innamal-bai'u mislur-ribaa, wa ahallallaahul-bai'a wa harramar-ribaa, fa man jaa`ahu mau'izatum mir rabbihii fantahaa fa lahu maa salaf, wa amruhuu ilallaah, wa man 'aada fa ulaa'ika as-haabun-naar, hum fiihaa khaalidun.
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
"Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya."
0 Response to " Dalil Hukum tentang Riba"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak