Filosofi Yang Dapat Diambil Dari Hewan Cicak
Ciri khusus dari hewan Cicak
Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.
Cicak dapat merayap di dinding tanpa terpeleset karena memiliki ciri khusus berupa telapak kaki dengan sistem perekat. Sistem perekat ini dibangun oleh telapak kaki yang beralur pararel.
Kemampuan memutuskan ekornya, Hal ini dilakukan cicak untuk melindungi diri dari musuhnya. Cicak akan memutuskan ekor, kemudian ekor tersebut akan bergerak-gerak untuk mengalihkan perhatian musuh.
Untuk memperoleh makanan, cicak mempunyai ciri khusus berupa lidah yang panjang dan lengket. Bentuk lidah ini digunakan untuk menangkap mangsa berupa serangga yang terbang.
Diperkirakan kata 'cecak' berasal dari suara yang dibuat oleh hewan ini yaitu: "cak, cak, cak". Dengan ini bisa dikatakan bahwa kata ini merupakan sebuah onomatope.
Jenis Cecak :
Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni :
1. Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap.
Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
2. Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor.
Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap.
Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
3. Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging.
Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.
4. Cecak batu (Cyrtodactylus marmoratus).
Cecak biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Biasanya cecak hidup di dinding-dinding dan di atap rumah. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat-tempat teduh.
Menurut orang Bali, cecak adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yaitu dewi yang melindungi bicara dan tulisan.
Hewan Cicak Dalam Pandangan Islam
Dalam hadits riwayat Muslim terdapat sebuah hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan membunuh cicak.
ู َْู َูุชََู َูุฒَุบًุง ِูู ุฃََِّูู ุถَุฑْุจَุฉٍ ُูุชِุจَุชْ َُูู ู ِุงุฆَุฉُ ุญَุณََูุฉٍ َِููู ุงูุซَّุงَِููุฉِ ุฏَُูู ุฐََِูู َِููู ุงูุซَّุงِูุซَุฉِ ุฏَُูู ุฐََِูู
Artinya: “Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).
Menurut syariat Islam, cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah:
Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi Ibrahim dilemparkan ke api oleh Namrudz, maka semua hewan berusaha memadamkan api yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa “Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim.”
Pada waktu Nabi Muhammad dikejar oleh kaum musyrikin Arab dan ia bersembunyi di gua Hiro, tiba-tiba ada cecak memberitahu mereka dengan bunyinya bahwa ada orang di dalam gua.
Wazagh inilah yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai binatang yang diperintahkan untuk dibunuh.
ุฃََّู ุงَّููุจَِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุฃَู َุฑَ ุจَِูุชِْู ุงَْููุฒَุบِ َูุณَู َّุงُู َُْูููุณًِูุง
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar membunuh Al Wazagh dan beliau memberinya nama Fuwaisiq (si fasik kecil).”(HR. Muslim)
Dalam hadits lain, binatang yang disebut fasik pun bukan hanya wazagh.
ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃََّู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงَู ุงْูุญََّูุฉُ َูุงุณَِูุฉٌ َูุงْูุนَْูุฑَุจُ َูุงุณَِูุฉٌ َูุงَْููุฃْุฑَุฉُ َูุงุณَِูุฉٌ َูุงْูุบُุฑَุงุจُ َูุงุณٌِู ََِูููู َِْูููุงุณِู ِ ุฃَُูุคَُْูู ุงْูุบُุฑَุงุจُ َูุงَู ู َْู َูุฃُُُْููู ุจَุนْุฏَ َِْููู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงุณًِูุง
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ular adalah binatang yang fasik, kalajengking adalah binatang yang fasik, tikus adalah binatang fasik, dan burung gagak juga binatang fasik.”Kemudian di tanyakan kepada Al Qasim (perawi hadits), “Apakah burung gagak boleh di makan?” Dia menjawab, “Adakah orang yang mau memakannya setelah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (yang menyebutkan) bahwa dia adalah binatang yang fasik?”(HR. Ibnu Majah)
Binatang fasik adalah sebutan bagi setiap binatang yang membawa kerusakan, seperti hama (misalnya tikus), binatang beracun (misalnya ular), binatang pengganggu (misalnya gagak), serta binatang pembawa penyakit.
Tetapi bila berdasarkan penelitian ilmiah ada cicak yang membawa penyakit dan membahayakan maka bisa dibunuh atau dibasmi.
Belajar dari Filosofi hewan Cicak
Dari beberapa keburukan yang di miliki hewan cicak ini pada Jaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam.
Akan tetapi Cicak memiliki Filosofi sendiri yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari hari. Dapat kita ketahui Cicak memili ki kemampuan dengan kondisi fisiknya yaitu menempelkan diri di dinding yang licin.
Namun untuk bertahan hidup dia harus memakan mangsanya yaitu nyamuk atau serangga lainnya. dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan merayap dan menempel sedangkan untuk mendapatkan nyamuk sangatlah sulit karena seekor nyamuk dapat perpindah pindah dengan kemampuanya dapat terbang kemana saja dia mau.
Disinilah Kita dapat Mengambil Filosofi dari seekor cicak untuk mempertahankan hidupnya karena memang rejeki sudah di atur oleh Allah Subhanahu wata'ala atau sudah dijamin Allah.
Jika kita berfikir lebih dalam lagi, kita akan mengetahui bahwa baik cicak maupun nyamuk memiliki mekanisme “self difence” berupa insting.
Baik nyamuk maupun cicak ingin mempertahankan hidupnya. Nyamuk tidak mungkin menyerahkan diri kepada cicak untuk dimakan.
Begitu juga cicak yang tidak mungkin membiarkan makanan lezat seperti nyamun untuk ditinggalkan begitu saja. Namun mengapa cicak selalu mendapatkan nyamuk sebagai mangsanya?
Dari contoh nyata tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita diciptakan di dunia ini pasti sudah terjamin rejekinya oleh Allah.
Ada satu hal yang akan mebuat kita bisa menikmati rejeki Allah, berapapun besarnya. Cicak dapat bersabar menunggu nyamuk mendekat dan menangkapnya.
Jika kita bisa mencontoh cicak yang senantiasa bersabar mencari rizki, Insya Allah kita akan dapat menikmati rizki pemberian Allah.
Cicak bergerak lincah ketika mendapatkan peluang untuk menangkap nyamuk. Cicak bisa menunjukkan ketenangannya.
Cicak tidak tergesa-gesa dalam mencari mangsa. Begitu juga selayaknya kita dalam mencari rizki. Jika kita dapat mencari rizki dengan tenang, kita dapat menikmati setiap rizki yang kita dapatkan.
Dari Filosofi Tentang Rezeki Cicak Dapat diambil Pelajaran Bagi Manusia
Firman Allah Subhanahu wata'ala :
َُูู ู ََูุงِููุฏُ ุงูุณَّู َุงَูุงุชِ َูุงูุฃุฑْุถِ َูุจْุณُุทُ ุงูุฑِّุฒَْู ِูู َْู َูุดَุงุกُ ََْูููุฏِุฑُ ุฅَُِّูู ุจُِِّูู ุดَْูุกٍ ุนَِููู ٌ (ูกูข)
“kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Asy Syuura : 12)
Manusia dalam mencari rezeki harus sabar, Tenang, Sigap Membaca peluang, fokus dan bersyukur tehadap kemampuan yang di milikinya maka manusia dapat menangkap rezeki yang telah ada disekitanya bahkan bisa melebihi seekor cicak.
0 Response to "Filosofi Yang Dapat Diambil Dari Hewan Cicak"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak