Macam-Macam Fitnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah munculnya fitnah besar yang bercampur di dalamnya kebenaran dan kebathilan.
Iman menjadi goyah, sehingga seseorang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore hari, beriman pada sore hari dan menjadi kafir pada pagi hari.
Setiap kali fitnah itu muncul, maka seorang mukmin berkata, “Inilah yang menghancurkanku,” kemudian terbuka dan muncul (fitnah) yang lainnya, lalu dia berkata, “Inilah, inilah.” Senantiasa fitnah-fitnah itu datang menimpa manusia sampai terjadinya hari Kiamat.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah mengkhawatirkan fitnah (kesesatan) syahwat dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ََููุงَِّููู َูุง ุงَْْูููุฑَ ุฃَุฎْุดَู ุนََُْูููู ْ ََِْูููู ุฃَุฎَุดَู ุนََُْูููู ْ ุฃَْู ุชُุจْุณَุทَ ุนََُْูููู ُ ุงูุฏَُّْููุง َูู َุง ุจُุณِุทَุชْ ุนََูู ู َْู َูุงَู َูุจَُْููู ْ َูุชََูุงَูุณَُููุง َูู َุง ุชََูุงَูุณَُููุง َูุชَُُِْููููู ْ َูู َุง ุฃَََْูููุชُْูู ْ
"Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kamu. Tetapi aku khawatir atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kamu, sebagaimana telah membinasakan mereka." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Fitnah Syubhat
Syubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari (dikerjakan).
Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan keji.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam sangat mengkahwatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda yang artinya;
ุฅَِّู ู ِู َّุง ุฃَุฎْุดَู ุนََُْูููู ْ ุดَََููุงุชِ ุงْูุบَِّู ِูู ุจُุทُُِูููู ْ َู ُูุฑُูุฌُِูู ْ َูู ُุถَِّูุงุชِ ุงِْููุชَِู
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” (H. R. Ahmad).
YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;
1. Kekafiran
Allah Subhanahu wata'ala berfirman ;
ُْูู َْูู َُููุจِّุฆُُูู ْ ุจِุงูุฃุฎْุณَุฑَِูู ุฃَุนْู َุงูุง (103) ุงَّูุฐَِูู ุถََّู ุณَุนُُْููู ْ ِูู ุงْูุญََูุงุฉِ ุงูุฏَُّْููุง َُููู ْ َูุญْุณَุจَُูู ุฃََُّููู ْ ُูุญْุณَُِููู ุตُْูุนًุง (104) ุฃَُููุฆَِู ุงَّูุฐَِูู ََููุฑُูุง ุจِุขَูุงุชِ ุฑَุจِِّูู ْ ََِูููุงุฆِِู َูุญَุจِุทَุชْ ุฃَุนْู َุงُُููู ْ َููุง ُِูููู ُ َُููู ْ َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ َูุฒًْูุง (105) ุฐََِูู ุฌَุฒَุงุคُُูู ْ ุฌَََّููู ُ ุจِู َุง ََููุฑُูุง َูุงุชَّุฎَุฐُูุง ุขَูุงุชِู َูุฑُุณُِูู ُูุฒًُูุง (106)
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Q. S. Al Kahfi 18: 103-105).
2. Kemunafikan
Allah Subhanahu wata'ala berfirman ;
َูุงِุฐَุง َِูููۡ َُููู ۡ َูุง ุชُูุۡณِุฏُูุۡง ِููۡ ุงูุۡงَุฑุۡถِۙ َูุงُููุۡงۤ ุงَِّูู َุง َูุญُูۡ ู ُุตِูุۡญَُููۡ :ูกู ุงََูุง ۤ ุงَُِّููู ۡ ُูู ُ ุงููۡ ُูุۡณِุฏَُููۡ َِٰูููููۡ َّูุง َูุดุۡนُุฑَُููۡ:ูกูก
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. dan bila dikatakan kepada mereka: ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab: “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (Q. S. Al Baqarah 2: 10-11).
3. Bid’ah penyebab perpecahan
Sebuah hadist dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA,
(ุนู ู ุนุงููุฉ ุจู ุฃุจู ุณููุงู ุฑุถู ุงููู ุนูู ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุงู: (ูุฅู ูุฐู ุงูู ูุฉ ุณุชูุชุฑู ุนูู ุซูุงุซ ูุณุจุนูู ุซูุชุงู ูุณุจุนูู ูู ุงููุงุฑ ููุงุญุฏุฉ ูู ุงูุฌูุฉ ููู ุงูุฌู ุงุนุฉ)
“Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Dan (pemeluk) agama ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, dan (hanya) satu golongan yang masuk surga, yaitu Al Jama’ah.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al Hakim, dan dishohihkan oleh Al Albani)
Dalam riwayat lain disebutkan:
ุนู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู ุฑู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุงู ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู : ุชูุชุฑู ุฃู ุชู ุนูู ุซูุงุซ ูุณุจุนูู ู ูุฉ ูููู ูู ุงููุงุฑ ุฅูุง ู ูุฉ ูุงุญุฏุฉ ูุงููุง: ูู ู ูู ูุง ุฑุณูู ุงููู؟ ูุงู: ู ุง ุฃูุง ุนููู ูุฃุตุญุงุจู
“Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’ anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yang berpegang teguh dengan ajaran yang aku dan para sahabatku jalankan sekarang ini.” (Riwayat At Tirmizy dan Al Hakim)
Dalam riwayat lain disebutkan:
ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุงู ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู : (ุชูุฑูุช ุงููููุฏ ุนูู ุฅุญุฏู ูุณุจุนูู ุฃู ุงุซูุชูู ูุณุจุนูู ูุฑูุฉ ูุงููุตุงุฑู ู ุซู ุฐูู ูุชูุชุฑู ุฃู ุชู ุนูู ุซูุงุซ ูุณุจุนูู ูุฑูุฉ.)
“Dari sahabat Abu Hurairah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, dan umat nasrani berpecah belah seperti itu pula, sedangkan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, At Tirmizy, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim, dan dishohihkan oleh Al Albani)
Fitnah Syahwat
Fitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu.
Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang.
Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu beserta andil dari iblis yang senantiasa mengiringi dan membuat iman semakin lemah.
Umumnya, fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa nafsu.
Macam-macam fitnah syahwat ini sumbernya terangkum dalam “kenikmatan kehidupan dunia” sebagaimana
Allah shubhanahu wata'ala firmankan:
ุฒَُِّูู َِّูููุงุณِ ุญُุจُّ ุงูุดَََّููุงุชِ ู َِู ุงِّููุณَุงุกِ َูุงْูุจََِููู َูุงََْูููุงุทِูุฑِ ุงْูู َُููุทَุฑَุฉِ ู َِู ุงูุฐََّูุจِ َูุงِْููุถَّุฉِ َูุงْูุฎَِْูู ุงْูู ُุณََّูู َุฉِ َูุงْูุฃَْูุนَุงู ِ َูุงْูุญَุฑْุซِ ุฐََِูู ู َุชَุงุนُ ุงْูุญََูุงุฉِ ุงูุฏَُّْููุง َูุงُููู ุนِูุฏَُู ุญُุณُْู ุงْูู َุฆَุงุจِ
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat (apa-apa yang diingini) berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan yang berlimpah dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (Q. S. Al-Imran : 14).
Maka di antara fitnah syahwat adalah:
1.Fitnah Wanita.
Inilah fitnah pertama dan terbesar serta paling berbahaya bagi laki-laki! Rasulullah sudah memperingatkan hal ini di dalam sabda beliau:
ู َุง ุชَุฑَْูุชُ ุจَุนْุฏِู ِูุชَْูุฉً ุฃَุถَุฑَّ ุนََูู ุงูุฑِّุฌَุงِู ู َِู ุงِّููุณَุงุกِ
Tidaklah aku menginggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebioh berbahaya terhadap laki-laki daripada wanita. (HR. Bukhari no: 5096, Muslim no: 2740, dan lainnya, dari Usamah bin Zaid)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari hadits ini dengan perkataan: “Hadits ini menunjukkan bahwa fitnah yang disebabkan wanita merupakan fitnah terbesar daripada fitnah lainnya.
Hal itu dikuatkan firman Allah: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…” (Ali-Imran:14), yang Allah menjadikan wanita termasuk “hubbu syahawat” (kecintaan perkara-perkara yang diingini), bahkan Dia menyebutkannya pertama sebelum jenis-jenis yang lain sebagai isyarat bahwa wanita-wanita merupakan pokok hal itu”. (Fathul Bari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Kebanyakan yang merusakkan kekuasaan dan negara adalah mentaati para wanita”. (Iqtidha’ Shirathil Mustaqim, hal: 257)
Karena fitnah wanita, seseorang dapat terjerumus ke dalam berbagai kemaksiatan karenanya. Seperti: memandang wanita yang bukan mahramnya, menyentuhnya, berpacaran, bahkan sampai berbuat zina!
Demikian juga banyak pemuda atau orang tua yang menyimpan foto-foto wanita kekasihnya, atau artis film, penyanyi, dan lainnya, yang menyebabkan hatinya menjadi sakit, atau bahkan mati, karena dikuasai bayang-bayang wanita pujaannya itu!
Termasuk fitnah ini adalah laki-laki yang mentaati istri untuk memuaskan kesenangannya di dalam bersolek, berhias, dan bersenang-senang, sehingga berusaha mendapatkan harta berbagai cara, baik halal atau haram!
Atau mencintai istri secara berlebihan sehingga lebih mengutamakannya dari siapapun bahkan orang-tuanya! Atau bahkan lebih mantaati istri daripada mentaati Allah dan Rasul-Nya!!
Sehingga suami lebih memilih menemani istrinya daripada melaksanakan ketaatan, baik, shalat berjama’ah di masjid, berjihad fi sabililah dan lainnya.
Demikian juga digunakannya wanita sebagai media iklan, atau pelicin untuk meraih jabatan, kepuasan atasan, dan tujuan duniawi lainnya.
Wanita yang menggunakan daya-tariknya atau bahkan menjual tubuhnya untuk mendapatkan harta. Semua itu merupakan fitnah berbahaya yang ditimbulkan wanita.
2. Fitnah Anak. Allah mengingatkan fitnah anak ini di dalam firmanNya:
َูุงุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุกَุงู َُููุง ุฅَِّู ู ِْู ุฃَุฒَْูุงุฌُِูู ْ َูุฃَْููุงَุฏُِูู ْ ุนَุฏًُّูุง َُّููู ْ َูุงุญْุฐَุฑُُููู ْ َูุฅِู ุชَุนُْููุง َูุชُุตِْูุญُูุง َูุชَุบِْูุฑُูุง َูุฅَِّู ุงَููู ุบَُููุฑُُ ุฑَّุญِูู ٌ {14} ุฅَِّูู َุข ุฃَู َْูุงُُููู ْ َูุฃَْููุงَุฏُُูู ْ ِูุชَْูุฉُُ َูุงُููู ุนِูุฏَُู ุฃَุฌْุฑٌ ุนَุธِูู ُُ {15}
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At Taghaabun: 14-15)
3. Di antara fitnah syahwat adalah saling berlomba meraih dunia dan rakus terhadap harta sehingga menimbulkan iri, dengki, hasad dan saling menjauhi antar umat.
Hal itu disebabkan dibukanya kemakmuran dan kemewahan hidup oleh Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ุฅِุฐَุง ُูุชِุญَุชْ ุนََُْูููู ْ َูุงุฑِุณُ َูุงูุฑُّูู ُ ุฃَُّู َْููู ٍ ุฃَْูุชُู ْ َูุงَู ุนَุจْุฏُ ุงูุฑَّุญْู َِู ุจُْู ุนٍَْูู َُُูููู َูู َุง ุฃَู َุฑََูุง ุงَُّููู َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุฃَْู ุบَْูุฑَ ุฐََِูู ุชَุชََูุงَูุณَُูู ุซُู َّ ุชَุชَุญَุงุณَุฏَُูู ุซُู َّ ุชَุชَุฏَุงุจَุฑَُูู ุซُู َّ ุชَุชَุจَุงุบَุถَُูู ุฃَْู َูุญَْู ุฐََِูู ุซُู َّ ุชَْูุทََُِูููู ِูู ู َุณَุงِِููู ุงْูู َُูุงุฌِุฑَِูู َูุชَุฌْุนََُููู ุจَุนْุถَُูู ْ ุนََูู ุฑَِูุงุจِ ุจَุนْุถٍ
Jika Persia dan Romawi dibukakan pada kamu, menjadi kaum yang mana kamu nanti? Abdurrahaman bin ‘Auf berkata: “Kami akan berkata sebagaimana yang diperintahkan Allah dan Rasulullah. (Beliau berkata): “Atau (kamu akan melakukan) selain itu, kamu akan saling berlomba (meraih dunia), kemudian kamu akan saling hasad, kemudian kamu akan saling menjauhi, kemudian kamu akan saling membenci, atau semacamnya, kemudian kamu akan berangkat ke rumah-rumah orang-orang muhajirin, lalu sebagian kamu memukul leher sebagian yang lain. (HR. Muslim, Ibnu Majah, dan lainnya dari Abdulah bin Amr bin Al-Ash)
Dalam hadits lain beliau bersabda:
ََููุงَِّููู َูุง ุงَْْูููุฑَ ุฃَุฎْุดَู ุนََُْูููู ْ ََِْูููู ุฃَุฎَุดَู ุนََُْูููู ْ ุฃَْู ุชُุจْุณَุทَ ุนََُْูููู ُ ุงูุฏَُّْููุง َูู َุง ุจُุณِุทَุชْ ุนََูู ู َْู َูุงَู َูุจَُْููู ْ َูุชََูุงَูุณَُููุง َูู َุง ุชََูุงَูุณَُููุง َูุชَُُِْููููู ْ َูู َุง ุฃَََْูููุชُْูู ْ
Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kamu. Tetapi aku khawatir atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kamu, sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lainnya dari Amr bin Auf Al-Anshari)
4. Tamak Terhadap Asy-Syaraf (kemuliaan, kedudukan, kehormatan, gengsi). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan tentang bahaya tamak terhadap asy-syaraf dengan sabdanya:
ู َุง ุฐِุฆْุจَุงِู ุฌَุงุฆِุนَุงِู ุฃُุฑْุณَِูุง ِูู ุบََูู ٍ ุจِุฃَْูุณَุฏَ ََููุง ู ِْู ุญِุฑْุตِ ุงْูู َุฑْุกِ ุนََูู ุงْูู َุงِู َูุงูุดَّุฑَِู ِูุฏِِِููู
Tidaklah dua srigala lapar yang dilepas pada seekor kambing lebih merusakkannya daripada ketamakan seseorang terhadap harta dan kehormatan (yang merusakkan) agamanya. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dari Ka’b bin Malik Al-Anshari. Dishahihkan oleh Syaikh Mushthafa Al-Adawi di dalam Shuwar Minal Fitan, hal: 38)
0 Response to "Macam-Macam Fitnah"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak