Macam-macam Riba

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.

Riba yaitu penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan)

Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.

Berikut ini sejumlah dalil haramnya riba: 
 
Allah Subhanahu wata'ala mengharamkan secara tegar praktik riba. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:  

 ูˆَุงَุญَู„َّ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุงู„ุۡจَูŠุۡนَ ูˆَุญَุฑَّู…َ ุงู„ุฑِّุจٰูˆุง 

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Al Baqarah: 275). 

Kemudian Allah juga memerintahkan orang-orang beriman untuk menghentikan praktik riba. Allah berfirman: 

 ูŠٰูۤ€ุงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠูۡ†َ ุงٰู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ّٰู‡َ ูˆَุฐَุฑُูˆุۡง ู…َุง ุจَู‚ِู‰َ ู…ِู†َ ุงู„ุฑِّุจٰูٓˆุง ุงِู†ۡ ูƒُู†ุۡชُู…ۡ ู…ُّุคูۡ…ِู†ِูŠูۡ†َ 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang beIum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" (Al Baqarah 278).  

 Allah Subhanahu wata'ala mengancam akan memerangi orang-orang yang tidak menuruti perintah-Nya untuk meninggalkan riba. Allah berfirman: 
 
ูَุงِู†ۡ ู„َّู…ۡ ุชَูุۡนَู„ُูˆุۡง ูَุงุۡฐَู†ُูˆุۡง ุจِุญَุฑุۡจٍ ู…ِّู†َ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆูۡ„ِู‡ٖ‌ۚ  

"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu." (QS Al Baqarah 279). 

Dan Allah berjanji akan memasukkan pelaku riba ke dalam neraka kekal selamanya. Allah berfirman: 

  ูˆَุงَุญَู„َّ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุงู„ุۡจَูŠุۡนَ ูˆَุญَุฑَّู…َ ุงู„ุฑِّุจٰูˆุง‌ ؕ ูَู…َู†ۡ ุฌَุขุกَู‡ٗ ู…َูˆุۡนِุธَุฉٌ ู…ِّู†ۡ ุฑَّุจِّู‡ٖ ูَุงู†ุۡชَู‡ٰู‰ ูَู„َู‡ٗ ู…َุง ุณَู„َูَؕ ูˆَุงَู…ุۡฑُู‡ٗۤ ุงِู„َู‰ ุงู„ู„ّٰู‡ِ‌ؕ ูˆَู…َู†ۡ ุนَุงุฏَ ูَุงُูˆู„ٰูٓฎِูٕƒَ ุงَุตุۡญٰุจُ ุงู„ู†َّุงุฑِ‌ۚ ู‡ُู…ۡ ูِูŠูۡ‡َุง ุฎٰู„ِุฏُูˆูۡ†َ 

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya Iarangan dari Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Iarangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI di dalamnya (QS Al Baqarah 275). 

Dalam hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam juga memerintahkan agar seorang muslim menjauhi riba. Riba termasuk salah satu dari tujuh dosa besar. Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: 

 ุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ุงู„ุณَّุจْุนَ ุงู„ْู…ُูˆุจِู‚َุงุชِ ‏"‏‏.‏ ู‚َุงู„ُูˆุง ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ، ูˆَู…َุง ู‡ُู†َّ ู‚َุงู„َ ‏"‏ ุงู„ุดِّุฑْูƒُ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ، ูˆَุงู„ุณِّุญْุฑُ، ูˆَู‚َุชْู„ُ ุงู„ู†َّูْุณِ ุงู„َّุชِูŠ ุญَุฑَّู…َ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ุจِุงู„ْุญَู‚ِّ، ูˆَุฃَูƒْู„ُ ุงู„ุฑِّุจَุง، ูˆَุฃَูƒْู„ُ ู…َุงู„ِ ุงู„ْูŠَุชِูŠู…ِ، ูˆَุงู„ุชَّูˆَู„ِّูŠ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ุฒَّุญْูِ، ูˆَู‚َุฐْูُ ุงู„ْู…ُุญْุตَู†َุงุชِ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ุงู„ْุบَุงูِู„ุงَุชِ ‏"‏‏ 

"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai, Rasulullah! apakah itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh wanita beriman yang Ialai berzina" (Muttafaq 'alaih).  

Dosa riba setara dengan perbuatan dosa seseorang menzinahi ibundanya. Diriwayatkan dari Baraa' bin 'Azib RA bersabda: 

  ุงู„ุฑِّุจุง ุงุซู†ุงู† ูˆุณุจุนูˆู† ุจุงุจًุง ุฃุฏู†ุงู‡ุง ู…ุซู„ُ ุฅุชูŠุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌู„ِ ุฃู…َّู‡

"Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani).  

Salah seorang perawi hadits ini bernama Umar bin Rashid. Dia dhukumi lemah oleh mayoritas ulama hadits.  

Lebih besar dari zina. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:  

ุฅู† ุงู„ุฏุฑู‡ู… ูŠุตูŠุจู‡ ุงู„ุฑุฌู„ ู…ู† ุงู„ุฑุจุง ุฃุนุธู… ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ููŠ ุงู„ุฎุทูŠุฆุฉ ู…ู† ุณุช ูˆุซู„ุงุซูŠู† ุฒู†ูŠุฉ ูŠุฒู†ูŠู‡ุง ุงู„ุฑุฌู„ 

"Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali."  (HR Ibnu Abi Dunya). 

Laknat untuk para pelaku riba. Begitu besarnya dosa riba, pantas Rasulullah melaknat pelakunya sebagaimana diriwayatkan Jabir RA,

  ู„َุนَู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุขูƒِู„َ ุงู„ุฑِّุจَุง ูˆَู…ُูˆูƒِู„َู‡ُ ูˆَูƒَุงุชِุจَู‡ُ ูˆَุดَุงู‡ِุฏَูŠْู‡ِ ูˆَู‚َุงู„َ ู‡ُู…ْ ุณَูˆَุงุกٌ 

"RasulullahShallallahu 'alaihi wassallam mengutuk orang yang makan harta riba, yang memberikan riba, penulis transaksi riba dan kedua saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama (berdosa)." (HR Muslim).

Mengenal 5 Macam Riba Menurut Islam 

Riba memiliki tiga istilah yaitu bertambah, berkembang, dan berlebihan. Secara umum, Riba adalah mengambil kelebihan di atas modal dari yang membutuhkan dengan mengeksploitasi kebutuhannya.

Selain istilah, ada lima macam-macam Riba, Riba Nasi'ah, Riba Fadhl, Riba Al Yad, Riba Qard, dan Riba Jahiliyah 

Berikut penjelasan lima macam riba menurut Islam:

1. Riba Nasi'ah

Riba yang pertama ini ialah seseorang menghutangi uang dalam jumlah tertentu kepada seseorang dengan batas tertentu, dengan syarat berbunga sebagai imbalan batas waktu yang diberikan tersebut.

Misalnya, seseorang yang berhutang Rp1.000 yang mesti dibayar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan tetapi tidak terbayar olehnya pada waktu itu. Maka, bertambah besarlah jumlah hutangnya.

2. Riba Fadhl

Macam Riba selanjutnya yakni Riba Fadhl, merupakan tambahan yang disyaratkan dalam tukar menukar barang yang sejenis. Jual beli ini juga disebut sebagai barter tanpa adanya imbalan untuk tambahan tersebut.

3. Ribah Al Yad

Ribah Al Yad adalah riba dalam jual beli atau yang terjadi dalam penukaran. Penukaran tersebut terjadi tanpa adanya kelebihan, namun salah satu pihak yang terlibat meninggalkan akad, sebelum terjadi penyerahan barang atau harga.

4. Ribah Qard

Ribah ini adalah Riba dalam utang piutang yaitu dengan mengambil manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang diisyaratkan kepada penerima utang atau muqtaridh.

5. Riba Jahiliyah

Macam-macam Riba menurut Islam yang terakhir adalah Riba Jahiliyah yaitu penambahan utang lebih dari nilai pokok dalam utang piutang karena penerima utang tidak mampu membayar utangnya secara tepat waktu.

Demikian mengenai macam-macam riba. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita.

0 Response to "Macam-macam Riba"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak