BACAAN NIAT NIAT SHALAT FARDHU
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu
13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang
2. Niat dan Tatacara Shalat Ashar
Shalat asar merupakan salah satu sholat fardhu lima waktu yang jumlah rakaatnya adalah empat. Shalat asar dikerjakan sejak bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda itu sendiri sampai dengan matahari hampir terbenam atau cahaya matahari belum berwarna kuning.
Berikut bacaan niat dan tata cara shalat asar:
1. Niat Shalat Ashar
ุงُุตَّูู َูุฑْุถَ ุงْูุนَุตْุฑِุงَุฑْุจَุนَ ุฑََูุนَุงุชٍ ู ُุณْุชَْูุจَِู ุงِْููุจَْูุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู َุฃْู ُْูู ًุง/ุฅِู َุงู ًุง ِِููู ุชَุนَุงَูู
"Ushalli Fardhol Ashri arba'a rak'aatain Mustaqbilal Qiblati Adaa-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu
13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang
3. Niat dan Tatacara Shalat Magrib
Shalat magrib merupakan salah satu sholat fardhu lima waktu yang berjumlah tiga rakaat dan dikerjakan mulai dari terbenamnya matahari sampai mega merah hampir menghilang.
Berikut bacaan niat dan tata cara shalat magrib
1. Niat Shalat Magrib
ุงُุตَّูู َูุฑْุถَ ุงْูู َุบْุฑِุจِ ุซَูุงَุซَ ุฑََูุนَุงุชٍ ู ُุณْุชَْูุจَِู ุงِْููุจَْูุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู َุฃْู ُْูู ًุง/ุฅِู َุงู ًุง ِِููู ุชَุนَุงَูู
"Ushalli fardhol maghribi tsalasa rak'aatain mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu
13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang
4. Niat dan Tatacara Shalat 'Isya
Shalat isya adalah shalat fardhu berjumlah empat rakaat yang dikerjakan mulai hilangnya mega merah sampai hampir terbitnya fajar shadiq.
Berikut bacaan niat dan tata cara shalat 'Isya
1. Niat Shalat 'Isya
ุงُุตَّูู َูุฑْุถَ ุงْูุนِุดَุงุกِ ุงَุฑْุจَุนَ ุฑََูุนَุงุชٍ ู ُุณْุชَْูุจَِู ุงِْููุจَْูุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู َุฃْู ُْูู ًุง/ุฅِู َุงู ًุง ِِููู ุชَุนَุงَูู
"Ushalli fardhol 'isya'i arba'a rak'aatain mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu
13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang
5. Niat dan Tatacara Shalat Shubuh
Waktu shalat Subuh dimulai dari terbit fajar sampai matahari hampir terbit, jumlah raka'at Sholat Subuh dua raka'at
Berikut bacaan niat dan tata cara shalat Shubuh
1. Niat Shalat Shubuh
ุงُุตَّูู َูุฑْุถَ ุงูุตُّุจْุญِ ุฑَْูุนَุชَِْูู ู ُุณْุชَْูุจَِู ุงِْููุจَْูุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู َุฃْู ُْูู ًุง/ุฅِู َุงู ًุง ِِููู ุชَุนَุงَูู
"Ushalli fardhol subhi rakataini mustaqhbilal kiblati ada-an mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
6. Niat dan Tatacara Shalat Jum'at
Shalat jumat bagi Anak laki-laki yang beragama Islam dan sudah baligh wajib untuk salat Jumat. Kewajiban Shalat Jumat bagi laki-laki telah diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Alquran:
ٰูุٓงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุٓง ุงِุฐَุง ُْููุฏَِู ِููุตَّٰููุฉِ ู ِْู َّْููู ِ ุงْูุฌُู ُุนَุฉِ َูุงุณْุนَْูุง ุงِٰูู ุฐِْูุฑِ ุงِّٰููู َูุฐَุฑُูุง ุงْูุจَْูุนَۗ ุฐُِٰููู ْ ุฎَْูุฑٌ َُّููู ْ ุงِْู ُْููุชُู ْ ุชَุนَْูู َُْูู
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumuah: 9)
Hukum Shalat Jumat adalah fardhu 'ain bagi yang memenuhi syarat dan tidak ada udzur yang dibenarkan syara.
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan orang yang wajib shalat Jumat, tetapi diperbolehkan tidak menghadiri Jumatan, antara lain:
1. Sedang dalam perjalanan musafir.
Sebagaimana Nabi ketika menunaikan ibadah haji pada saat wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat beliau tidak melaksanakan sholat Jumat, namun melakukan sholat zhuhur (HR Muslim dari Jabir).
Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabat yang sedang bepergian untuk melakukan sholat Jumat.
2. Sakit yang memberatkan untuk pergi ke masjid.
Sebagaimana Nabi ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid. Justru beliau memerintahkan Abu Bakar yang menjadi imam sholat menggantikan beliau (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
3. Menahan keluarnya sesuatu dari dua jalan qubul dan dubur. Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar atau buang angin.
4. Hujan yang lebat angin kencang dan banjir yang menyebabkan orang sulit keluar rumah menuju masjid.
Banjir, angin kencang, dan segala sesuatu yang menyebabkan sulitnya seseorang mendatangi masjid, termasuk udzur yang diqiyaskan dengan hujan. Hujan yang tidak begitu deras saja dapat menjadi uzur, apalagi banjir dan angin kencang.
5. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya atau ketakutan yang mencekam, misalnya berlindung dari kejaran penguasa yang zalim yang akan membunuhnya bukan secara hak , atau panik menyelamatkan diri karena ada bencana alam.
Allah berfirman yang maknanya: "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan" (Al Baqarah 195).
6. Sedang ditugasi menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang yang diamanahkan padanya.
Begitu pula seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum Muslimin atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian besar hilang atau rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya.
Termasuk kategori ini adalah menjaga dan merawat orang yang sakit parah dan khawatirkan bisa meninggal atau semakin parah Sakitnya jika ditinggal pergi jumatan.
Namun, mereka yang ada udzur sehingga diperbolehkan tidak menghadiri Jumatan sebagaimana disebutkan di atas, tetap wajib melaksanakan sholat zhuhur karena udzur yang dimaksud adalah unsur yang membolehkan mereka tidak harus datang ke masjid untuk Jumatan.
Tetapi udzur itu bukanlah membatalkan kewajiban sholat zhuhur yang bisa dikerjakan di rumah atau di tempat kerjanya.
Sedangkan terkait pandemi corona, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa beribadah di masjid.
Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkan terpapar penyakit. Karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama
Raka'at Shalat Jumat berjumlah dua rakaat dan diawali dengan dua khotbah terlebih dahulu. Hal ini telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dalam hadis Ahmad, hadis Ibnu Majah, dan hadis Nasaa'i.
Khalifah Umar bin Khattab berkata yang artinya, “Salat Jumat adalah (berjumlah) dua rakaat. Dilakukan secara lengkap tidak di-qashar (diringkas). Merugilah orang-orang yang meremehkannya.”
Adapun yang dimaksud dengan khotbah Jumat ialah ceramah yang disampaikan oleh ustadz pada jamaah salat Jumat.
Biasanya, ceramah dalam khotbah Jumat berisi ajaran-ajaran Islam yang baik sehingga umat muslim dapat memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan
Berikut Niat dan Tatacara Shalat Jum'at
1. Niat Shalat Jum'at
ุงُุตَِّْูู َูุฑْุถَ ุงูุฌُู ْุนَุฉِ ุฑَْูุนَุชَِْูู ู ُุณْุชَْูุจَِู ุงِْููุจَْูุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู َุฃْู ُْูู ًุง/ุฅِู َุงู ًุง ِِููู ุชَุนَุงَูู
Ushallii fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma’muman/imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya: “Aku berniat shalat Jumat dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum/imam, karena Allah ta'ala.”
2. Takbiratul ihram,
3. Membaca doa iftitah,
4. Membaca surat Al-Fatihah,
5. Membaca surat pendek,
6. Ruku dengan tumaninah,
7. I'tidal dengan tumaninah,
8. Sujud dengan tumaninah,
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,
10. Sujud kedua dengan tumaninah,
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,
12. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu
13. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang
Umat Islam yang telah menunaikan salat dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan tempat salatnya. Jadi, sebaiknya memanjatkan doa dan berzikir sebagai bentuk pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta 'ala.
Demikian kiranya bacaan niat sholat fardhu lima waktu lengkap dengan tata caranya. Semoga bermanfaat bagi kita dalam rangka memperbaiki dan semakin semangat menjalankan ibadah Sholat fardhu. Terima Kasih atas kunjungannya.
0 Response to "BACAAN NIAT NIAT SHALAT FARDHU"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak