Keutamaan dan Pahala Mendahulukan Orang Lain

 
ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah hingga hari akhir.

Akhlak mulia merupakan cerminan keimanan seseorang. Bukan hanya ilmunya, karena seseorang diberi ganjaran karena amal bukan karena ilmu.

Kalau kita perhatikan ada seorang yang ilmunya terlihat tinggi, namun akhlaknya jelek atau tidak baik, maka akhlaknya itulah yang merupakan cerminan dari iman pada dirinya.

Ada tiga poin akhlak mulia yaitu Pertama tidak menganggu, kedua suka menolong dan, ketiga berwajah ceria/optimis."

Dan sesungguhnya akhlak merupakan pemberian yang Allah letakkan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. 

Sifat Pemurah adalah seorang yang suka memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Tentu orang seperti itu adalah orang yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain.  

Sungguh mulianya seorang yang suka mencurahkan perhatiannya untuk kebaikan dan kepentingan orang lain. 

Kebiasaan orang pemurah itulah yang menyebabkan dirinya senantiasa terisi oleh kehidupan yang penuh makna dan berhiaskan akhlak terpuji.

Tingkat pemurah yang paling dasar adalah mengutamakan orang lain, yakni hatinya terasa ringan untuk memberikan harta saat dirinya sendiri sedang memerlukan harta itu.

Mengenai sikap pemurah, Allah memuji para sahabat dengan Firman-Nya: 

ูˆَุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุชَุจَูˆَّุกُูˆ ุงู„ุฏَّุงุฑَ ูˆَุงู„ْุงِูŠْู…َุงู†َ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِู‡ِู…ْ ูŠُุญِุจُّูˆْู†َ ู…َู†ْ ู‡َุงุฌَุฑَ ุงِู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู„َุง ูŠَุฌِุฏُูˆْู†َ ูِูŠْ ุตُุฏُูˆْุฑِู‡ِู…ْ ุญَุงุฌَุฉً ู…ِّู…َّุงٓ ุงُูˆْุชُูˆْุง ูˆَูŠُุคْุซِุฑُูˆْู†َ ุนَู„ٰูٓ‰ ุงَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ ูˆَู„َูˆْ ูƒَุงู†َ ุจِู‡ِู…ْ ุฎَุตَุงุตَุฉٌ ูۗˆَู…َู†ْ ูŠُّูˆْู‚َ ุดُุญَّ ู†َูْุณِู‡ٖ ูَุงُูˆู„ٰูۤ‰ِูٕƒَ ู‡ُู…ُ ุงู„ْู…ُูْู„ِุญُูˆْู†َۚ

“Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(QS. Al-Hasyr : 9)

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Bersabda:“Manusia manapun yang menginginkan sesuatu, lalu ditolaknya keinginan itu dan ia mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, niscaya dosanya akan diberi ampunan.” (H.R Ibnu Hibban)

Suatu ketika, seorang tamu singgah di kediaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Sedang Rasulullah tidak mempunyai sesuatu untuk disuguhkan kepada tamu tersebut. 

Tidak lama kemudian, datang lagi seorang lelaki dari golongan sahabat Anshor ke tempat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Tamu itu selanjutnya dibawa oleh sahabat Anshor ke rumah keluarganya.

Sesampai di rumah, sahabat Anshor tersebut menyiapkan jamuan  untuk diberikan kepada tamu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam tersebut. 

Lelaki Anshor kemudian menyuruh istrinya untuk memadamkan lampu. Jamuan tersebut sudah siap dihidangkan di meja makan dan semuanya berkumpul di meja makan.

Dalam keadan gelap, sahabat Anshor mempersilakan tamu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam untuk menyantap makanan sambil mengulurkan tangan seolah-olah ikut makan padahal sebetulnya sahabat Anshor itu tidak ikut makan. Kemudian tamu tersebut menghabiskan jamuan yang telah dihidangkan oleh sahabat Anshor.

Pagi harinya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam berkata kepada sahabat Anshor tersebut: “Allah takjub atas caramu tadi malam kepada tamumu.”

Kemudin turunlah ayat: “Dan mereka mengutamakan (kawannya) lebih dari diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kesusahan.”

Itulah sedikit kisah dari para sahabat Rasulullah  Shalallahu 'Alaihi Wa sallam dalam mengimplementasikan nilai mengutamakan kawan lebih dari diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. 

Mereka yang pernah langsung menatap wajah Rasulullah, berjalan bersama beliau, dan ditarbiyah langsung oleh Rasulullah seperti begitu mudahnya menerapkan nilai mengutamakan kawan lebih dari sendiri dalam kehidupan mereka. 

Semoga kita juga bisa melakukan apa yang telah dicontohkan oleh mereka dan menunjukkan pada dunia bahwa islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

0 Response to "Keutamaan dan Pahala Mendahulukan Orang Lain"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak