COBAAN UNTUK RASULULLAH DAN PARA SAHABAT

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.

Allah subhanahu wa ta’ala telah menakdirkan bahwa manusia yang palingberat cobaannnya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang mengikutimereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ .

“Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat ‘kadar’) agamanya. Jika agama kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu menimpa seseroang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa tertimpa kesalahan lagi.” (HR. AtTirmidzi dan Syaikh Al Albani mengatakan, “Shahih ”)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:

 إِنَّ مِنْ أَشَدِ النَّاسِ بَلاَءً اَْلأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ 

“Sesungguhnya termasuk manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang mengikutinya, kemudian orang-orang yang mengikutinya, kemudian orang-orang yang mengikjutinya.”(HR.Ahmad dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani mengatakan,“Hadits hasan ”)

Demikian pula dengan Rasulullah dan para sahabat yang berimankepada Allah dan rasulNya. Ketika Rasulullah memulai dakwah beliau secara terang-terangan, orang-orang musyrik Quraisy mulai mengganggu beliau dan orang-orang yang beriman.

Yang semula Rasulullah dihormati dan disebut sebagai orang yangbisa dipercaya, sekarang, mulai dibenci dan dimusuhi. Orang-orangmusyrik Quraisy mulai mencap Rasulullah sebagai orang gila, dukun, tukang sihir, dan penyair. Mereka menyebut Rasulullah sebagai pemecah-belah keluarga dan perusak kehidupan masyarakat.

Cobaan yang Menimpa Sahabat Rasulullah

Kaum musyrikin Quraisy ternyata masih menahan diri dari mengganggu beliau secara fisik. Berbeda dengan sahabat-sahabat Rasulullah, terutama yang berasal dari kalangan budak dan bekas budak. 

Orang-orang musyrik Quraisy betul-betul mengganggu dan menindas mereka, mulai dari hinaan dan cacian sampai kepada tindakan-tindakan penyiksaan secara fisik.

Banyak sahabat Rasulullah yang mendapatkan penyiksaan. Mereka disiksa sedemikian rupa. Ada yang dipukuli beramai-ramai. Ada yang dijemur diterik siang hari. Ada yang ditindih dengan batu di padang pasir.

Sebagian sahabat Rasulullah ada yang dipaksa untuk mengucapkan kalimat-kalimat kufur. Ada yang dipaksa mengucapkan, “Al Lata adalah Rabb ku, bukan yang lain.” Al Lata adalah salah satu nama berhala Quraisy.

Ada yang dipaksa mengucapkan, “Al Jutsa adalah sembahanku.” Al Jutsa yang dimaksud tidak lain dari kumbang yang senang makan kotoran.

Yang seperti ini dilakukan oleh orang-orang musyrik bukan sekedar untuk memaksa para sahabat yang tertindas itu kufur kembali, tetapi juga untuk menghinakan serendah-rendahnya sebagian sahabat tersebut yang sebagian besar di waktu itu memang terdiri dari kalangan budak dan bekas budak atau orang-orang yang memiliki status rendah di masyarakat Arab.

Salah satu siksaan yang paling besar diderita sahabat Rasulullah adalah apa yang menimpa keluarga Yasir. Beliau radhiyallahu ‘anhu bersama keluarga beliau disiksa sekaligus oleh orang-orang musyrik dihadapan orang banyak. 

Mereka terus disiksa seperti itu, sampai kemudianmaut menjemput Yasir dan istrinya, Sumayyah. Anak mereka, Ammar,berhasil selamat, karena terpaksa mengucapkan kalimat-kalimat kufur. 

Di antara sahabat Rasulullah yang disiksa dengan hebat adalah Bilalbin Rabah radhiyallahu ‘anhu. Beliau disiksa majikannya, Umayyah bin Khalaf, dengan cara dijemur di padang pasir pada siang hari yang terik.

Kemudian, di atas dada beliau diletakkan batu yang besar. Siksaan seperti itu baru akan dihentikan, jika Bilal mau mengucapkan kalimat kesyirikan sebagai tanda murtad dari agama yang baru dipeluk. Bilal tetap bertahan. 

Beliau tidak mau mengucapkan kalimat-kalimat kufur. Di saat keadaan beliau sudah kritis, Allah menurunkan pertolonganNya melalui Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Beliaumembeli Bilal dari majikannya, kemudian memerdekakannya begitu saja.

Apa yang dilakukan Abu Bakar kepada Bilal itu bukan yang pertamadan satu-satunya. Ada banyak budak yang karena memeluk Islam disiksa oleh majikan-majikan mereka dan kemudian dibeli dan dimerdekakan oleh Abu Bakar tanpa mengharap balasan apapun kecuali wajah Allah. 

Di antara yang pernah dimerdekakan Abu Bakar adalah Bilal dan ibunya yang bernama Hamamah, Amir bin Fuhairah, Ummu ‘Abs, Zinnirah, An Nahdiyyah dan putrinya. 

Abu Bakar juga pernah membeli dan membebaskan seorang budak perempuan milik kabilah Bani Adi disiksa karena keislamannya oleh Umar bin Al Khaththab yang waktu itu belum masuk Islam. 

Tidaklah melewati seorang budak yang disiksa karena memeluk Islam, kecuali Abu Bakar akan membeli dan segera memerdekakannya.

Karena itu, banyak harta yang telah dikeluarkan Abu Bakar untuk membebaskan sahabat-sahabat Rasulullah. Atas apa yang dilakukan beliau ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى  ١٧ الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ  ١٨ وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ  ١٩ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ  ٢٠ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ  ٢١

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling bertakwa dari Neraka. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. Padahal tidak ada seseorang pun memberikan satu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Akan tetapi, (ia memberikan itu semata-mata) karena mencari ridho Rabb nya yang maha tinggi. Dan kelak ia benar-benar mendapat kepuasan.”(QS. Al Lail: 17-21)

Dalam keadaan seperti itu, Rasulullah hanya dapat bersabar dan menyabar-nyabarkan hati-hati para sahabat beliau. Seperti ketika melewati keluarga Yasir yang sedang disiksa, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menghibur mereka dengan Surga dan mengatakan,

اِصْبِرَا آلَ يَاسِرٍ ،فَإِنَّ مَوْعِدَكُمْ إِلَى الْجَنَّةِ

“Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, sesungguhnya Surga adalah tempatkembali kalian.”(HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda:

اَبْشِرُوْا آلَ عَمَّرِ وَآلَ يَاسِرٍ ،فَإِنَّ مَوْعِدَكُمْ إِلَى الْجَنَّةِ

“Bergembiralah kalian, wahai keluarga Ammar dan keluarga Yasir. Sebabsesungguhnya tempat kalian adalah Surga.” (HR. Al Hakim dan Syaikh AlAlbani mengatakan, “Hadits hasan”)

Demikian juga ketika datang salah seorang sahabat Rasulullah meminta beliau berdoa agar Allah ‘azza wa jalla menurunkan pertolongan dalam menghadapi gangguan-gangguan kaum musyrikin. 

شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ فَقُلْنَا أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا أَلَا تَدْعُو لَنَا فَقَالَ قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهَا فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ وَاللَّهِ لَيَتِمَّنَّ هَذَا الْأَمْرُ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ

“Tidakkah engkau meminta pertolongan untuk kami? Tidakkah engkau berdoa untukkami?”, kata sahabat tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menjawab,“Sungguh, ada di antara orang-orang beriman sebelum kalian yang ditangkap, lalu digalikan tanah dan ditanam di sana. Lalu, dibawakan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya. Kemudian, orang itu dibelah dua, daging dan urat yang berada di bawah kulit disisir dengan sisir besi, namun itu semua tidak mengeluarkannya dari agamanya. Demi Allah, agama iniakan sempurna, sehingga seorang pengendara bisa berjalan dari Shan’asampai Hadramaut dalam keadaan tidak takut kecuali kepada Allah dan(lebih) menguatirkan serigala pada kambingnya. Akan tetapi, kalian terlalu tergesa-gesa.”(HR. Al Bukhari)

Meski cobaan-cobaan seperti itu terus berlangsung, Islam terus berkembang di Mekkah secara perlahan. Bahkan, dua tahun setelah dakwah secara terang-terangan dimulai, yang memeluk Islam telah bertambah menjadi lebih dari 50 orang. Mereka inilah yang dikenal dengan sebutan as sabiqunal awwalun atau orang-orang pertama yang mendahului (masuk ke dalam Islam)

0 Response to " COBAAN UNTUK RASULULLAH DAN PARA SAHABAT"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak