Jauh sebelum berkembang keilmuan sains dan sebagainya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah jauh terlebih dahulu menyinggung tentang struktur dan fungsi otak manusia di dalam Al-Qur’an.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya yang sesuai dalam mempelajari desain dan struktur otak adalah keilmuan faal dan kognitif. Namun Al-Qur’an sudah menyinggung secara global struktur dan fungsi otak.
Dalam Al-Qur’an surah al alaq ayat 16:
َูุงุตَِูุฉٍ َูุงุฐِุจَุฉٍ ุฎَุงุทِุฆَุฉٍ
"(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka"(Al Alaq 16)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan bahwa gambaran otak manusia adalah “naqshiyah” atau yang disebut dengan ubun-ubun, didalam ayat tersebut (Al Alaq 16)
Allah menyifati naqshiyah “ubun-ubun/otak” dengan kata “kadzibatin khati’ah” yaitu yang mendustakan dan durhaka. Lantas mengapa Allah mensifati “naqsiyah” tersebut dengan mendustakan dan durhaka ?
Ubun-ubun atau otak manusia adalah yang mengarahkan seluruh tindakan yang dilakukan oleh manusia, jika otak berkehendak.
Maka segalanya dapat dikerjakan, terlebih lagi jika otak menginginkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik, hanya menuruti kehendaknya saja tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya.
Maka bisa jadi seseorang tersebut melakukan semua hal yang diingankannya, semua itu kembali kepada otaknya.
Ubun-ubun /otak merupakan bagian yang bertanggung jawab atas segala tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang.
Sedangkan anggota tubuh yang lain hanya mengikuti apa yang dikehendaki dan diputuskan oleh ubun-ubun atau otak.
Karena sebagian besar manusia hanya mementingkan kehendak hawa nafsunya saja tanpa mempertimbangakan baik dan buruknya.
Oleh karena itu ubun-ubun yang merupakan pangkal dari semua aktivitas (terlebih lagi aktivitas yang melanggar dengan agama) yang dilakukan oleh manusia disifati oleh Allah dengan “kadzibatin khati’ah” yaitu pendusta dan durhaka.
Dalam Al-Qur’an surah Al Infithaar, 82:6-8;
ٰูุٓงََُّููุง ุงْูุงِْูุณَุงُู ู
َุง ุบَุฑََّู ุจِุฑَุจَِّู ุงَْููุฑِْูู
ِۙ .ูฆ ุงَّูุฐِْู ุฎََََููู َูุณََّٰููู َูุนَุฏَََููۙ. ูง ِْููٓ ุงَِّู ุตُْูุฑَุฉٍ ู
َّุง ุดَุงุۤกَ ุฑََّูุจََูۗ.ูจ
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.(QS. Al Infithaar, 82:6-8).
Di jaman modern seperti di masa sekarang ini, segala macam ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesatnya, terlebih lagi dalam keilmuan sains dan kedokteran.
Sekarang ini, telah diketahui bahwa bagian depan otak atau yang disebut dengan frontal lobes yang ada di otak berfungsi untuk mengatur perilaku diri (self control), mengatur emosi seseorang, mengatur pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (decition making, problem solving).
Hal ini mengindikasikan bahwa bagian otak inilah yang menjadikan setiap individu berbuat dan berperilaku.
Secara tersirat Al-Quran memaknai otak/ubun-ubun dengan makna pendusta dan durhaka, hal ini ditujukan kepada orang-orang yang mengikuti segala macam keinginan hawa nafsunya tanpa mempertimbangkan apa saja yang ingin dikerjakannya.
Segala macam keinginan yang diputuskan oleh otaknya dituruti begitu saja, maka kategori otak manusia yang semacam inilah yang masuk dalam golongan “kadzibatin khati’ah”, yaitu pendusta dan durhaka.
Tidak salah bahwa Al-Quran adalah pangkal dari segala ilmu pengetahuan, Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Jika Al-Quran menyebutkannya dengan istilah flontal lobe, tentu orang-orang pada zaman dahulu tidak akan dapat memahaminya, dan setelah ilmu pengetahuan semakin berkembang dan muncul istilah flontal lobe, Al-Qur’an jauh-jauh hari telah menyinggung hal tersebut.
Struktur Otak
- Merupakan organ pertama yang dijadikan secara embriologi merupakan struktur menakjubkan
- Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon) ,
- Menerima 20 % curah jantung
- Memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh
- Terdiri dari 100 milyar sel-sel saraf
- Setiap saat sejumlah informasi dikirimkan langsung ke tujuan dengan tepat tanpa ada yang hilang selama prosesnya.
Fungsi Otak
Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengatur/mengontrol seluruh kerja tubuh. Menganalisa, menilai, memahami, menginterpretasikan, mengolah, menterjemah suatu peristiwa
Sebagai pengelola emosi (sistem limbik) merupakan pusat munculnya perasaan sedih, senang, marah, takut, kecewa dan sebagainya.
Manusia menjadi kreatif dan inovatif. Akal dan otak jugalah yang menjadi perantara bagi manusia mengenali Tuhannya.
Akal fikiran tiada fungsi apabila kosong jiwa dan rohaninya. Bagaimana pesan-pesan sebanyak itu diterjemahkan sebagai mis satu detik dalam hidup ini adalah mukjizat;
- Bagaimana kita bisa bernafas
- Punya jantung yang berdetak
- Mata yang berkedip, melihat indahnya warna
- Telinga yang dapat mendengar
- Lidah yang dapat merasakan kenikmatan makanan
- Kulit yang dapat merasakan hangatnya sinar
- matahari pagi, basahnya embun pagi
- Hidung yang dapat mencium harumnya bunga
Kerusakan terkecil dalam struktur dengan rancangan sempurna ini akan mengakibatkan perubahan yang sangat berarti dalam hidup kita
Sistem saraf manusia bekerja sangat rumit namun lebih baik dibandingkan komputer tercanggih ini bertanda adanya anugerah dan kebesaran Ilahi
Mekanisme rumit ini merupakan bukti nyata adanya penciptaan, menunjukkan kesempurnaan Allah dalam mencipta. Allah menganugerahkan kepada kita dengan berlimpahnya kenikmatan.
Dalam Al-Qur’an surah As-Sajdah ayat 9;
ุซُู
َّ ุณَُّٰููู َََูููุฎَ ِِْููู ู
ِْู ุฑُّْูุญِูٖ َูุฌَุนََู َُููู
ُ ุงูุณَّู
ْุนَ َูุงْูุงَุจْุตَุงุฑَ َูุงْูุงَِْููุٕฏَุฉَۗ ًَِْููููุง ู
َّุง ุชَุดُْูุฑَُْูู
"Kemudian Ia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) roh (ciptaan)-Nya. Dan Dia mengaruniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), (supaya kamu bersyukur, tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur". (QS As-Sajdah 32:9)
Dalam Al-Qur’an surah Al-Mu'minun:78:
ََُููู ุงَّูุฐِْูٓ ุงَْูุดَุงَ َُููู
ُ ุงูุณَّู
ْุนَ َูุงْูุงَุจْุตَุงุฑَ َูุงْูุงَِْููุٕฏَุฉَۗ ًَِْููููุง ู
َّุง ุชَุดُْูุฑَُْูู
Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kalian, pendengaran, penglihatan, dan
hati. Amat sedikit kalian bersyukur. (QS Al-Mu'minun:78).
َูุงِْู ุชَุนُุฏُّْูุง ِูุนْู
َุฉَ ุงِّٰููู َูุง ุชُุญْุตَُْููุง ุۗงَِّู ุงَّٰููู َูุบَُْููุฑٌ ุฑَّุญِْูู
ٌ
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.(Surah An-Nahl; 18)
َُูู ุงُّٰููู ุงْูุฎَุงُِูู ุงْูุจَุงุฑِุฆُ ุงْูู
ُุตَِّูุฑُ َُูู ุงْูุงَุณْู
َุงุۤกُ ุงْูุญُุณْٰููۗ ُูุณَุจِّุญُ َููٗ ู
َุง ِูู ุงูุณَّู
ٰٰูุชِ َูุงْูุงَุฑْุถِۚ ََُููู ุงْูุนَุฒِْูุฒُ ุงْูุญَِْููู
ُ ࣖ
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.(QS. Al-Hasyr Ayat 24)
Bedanya Antara Otak Dan Akal
Otak
Otak adalah sebuah organ yang berada di kepala sebagai pengendali semua fungsi tubuh manusia. Termasuk mengendalikan pergerakan, perasaan sensasi, dan pikiran.
Otak juga membuat manusia bisa berpikir dan memecahkan masalah. Itu mengapa kesehatan otak sangat penting untuk dijaga agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik.
Akal
Akal merupakan gabungan antara perlakuan yang menunjukkan pengetahuan (ingatan, imajinasi, diskriminasi, perbandingan dan alasan) dengan perlakuan yang melibatkan perasaan ( sayang, takut,
sedih, gembira) serta melibatkan perlakuan yang menunjukkan kehendak (memilih) Dari semua aktivitas mental tersebut bekerja sama secara harmoni.
Akal dibedakan dua:
1. Sadar merupakan bila kita sedang berpikir mengenai suatu masalah/perkara dan diaktifkan ketika sedang sadar
2. Bawah sadar merupakan aktivitas yang berlangsung secara tidak sadar/spontan, otomatis berdasarkan naluri.
Makna dan fungsi pancaindra menurut syari’at Islam
ุงَِّูุง ุฎَََْูููุง ุงْูุงِْูุณَุงَู ู
ِْู ُّูุทَْูุฉٍ ุงَู
ْุดَุงุฌٍۖ َّูุจْุชَِِْููู َูุฌَุนَُْٰููู ุณَู
ِْูุนًุงۢ ุจَุตِْูุฑًุง
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat(QS, Al-Insan 76:2)
ََููุง ุชَُْูู ู
َุง َْููุณَ ََูู ุจِูٖ ุนِْูู
ٌ ุۗงَِّู ุงูุณَّู
ْุนَ َูุงْูุจَุตَุฑَ َูุงُْููุคَุงุฏَ ُُّูู ุงَُِٰููููٕۤ َูุงَู ุนَُْูู ู
َุณًُْْูููุٔง
Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
(QS. Al Isra 36)
ุญَุชّٰูٓ ุงِุฐَุง ู
َุง ุฌَุงุۤกَُْููุง ุดَِูุฏَ ุนََِْูููู
ْ ุณَู
ْุนُُูู
ْ َูุงَุจْุตَุงุฑُُูู
ْ َูุฌُُْููุฏُُูู
ْ ุจِู
َุง َูุงُْููุง َูุนْู
َُْููู
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan (QS. Fushshilat 20)
َูู
َุง ُْููุชُู
ْ ุชَุณْุชَุชِุฑَُْูู ุงَْู َّูุดَْูุฏَ ุนََُْูููู
ْ ุณَู
ْุนُُูู
ْ ََููุงٓ ุงَุจْุตَุงุฑُُูู
ْ ََููุง ุฌُُْููุฏُُูู
ْ َِْٰูููู ุธََْููุชُู
ْ ุงََّู ุงَّٰููู َูุง َูุนَْูู
ُ َูุซِْูุฑًุง ู
ِّู
َّุง ุชَุนْู
ََُْููู
Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan (QS. Fushshilat, 22)
Manusia hanya mempunyai satu tanggungjawab kepada Allah yaitu mengabdikan dirinya dan mengungkapkan rasa syukurnya yang tulus kepadaNya
َََูููุฏْ ุฐَุฑَุฃَْูุง ِูุฌَََّููู
َ َูุซِْูุฑًุง ู
َِّู ุงْูุฌِِّู َูุงْูุงِْูุณِۖ َُููู
ْ ُُْูููุจٌ َّูุง َََُْْูููููู ุจَِูุงۖ ََُูููู
ْ ุงَุนٌُْูู َّูุง ُูุจْุตِุฑَُْูู ุจَِูุงۖ ََُูููู
ْ ุงٰุฐَุงٌู َّูุง َูุณْู
َุนَُْูู ุจَِูุงۗ ุงَُِٰููููٕۤ َูุงْูุงَْูุนَุงู
ِ ุจَْู ُูู
ْ ุงَุถَُّู ۗ ุงَُِٰููููٕۤ ُูู
ُ ุงْูุบَُِْٰูููู
Dan sesungguhnya Kami ciptakan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka
mempunyai hati tapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mempunyai mata tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS. Al A’raaf 7:179)
Kesimpulan
- Otak dan akal merupakan anugerah Allah yang tidak ternilai
- Otak dan akal saling terkait satu sama lain
- Otak menyimpan akal di tempat yang tidak kita ketahui
- Sebagai manusia, kita patut bersyukur karena dikaruniai otak dan akal
- Otak dan akal menjadi tidak sehat bila kosong hati (qolb) dan rohani
Demikianlah Al-Quran telah menjelaskan dengan bahasa yang dapat dimengerti pada masa diturunkannya, dan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ditemukan pada zaman sekarang.
0 Response to "Otak Dalam Al-Qur’an"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak