Pengertian filsafat
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah hingga akhir kiamat.
Dari Segi Etimologis
Sebelum dibahas pengertian Filsafat secara material maka dipandang perlu untuk membahas terlebih dahulu makna dan arti istilah “filsafat”.
Pada umumnya para filsuf maupun para ahli filsafat mempunyai tinjauan yang sama dalam mengartikan istilah filsafat, walaupun secara harafiah mempunyai perbedaan.
Istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia mempunyai padanan “falsafah” dalam kata Arab.
Sedangkan menurut kata Inggris “Philosophy”, kata Latin “Philosophia”, kata Belanda “Philosopie”, yang semuanya itu diterjemahkan dalam kata Indonesia “Filsafat”.
“Philosophia” ini adalah kata benda yang merupakan hasil dari kegiatan “Philosophein” sebagai kata kerjanya. Sedangkan kegiatan ini dilakukan oleh Philosopos atau filsuf sebagai subyek yang berfilsafat.
Menurut Harun Nasution, istilah “Falsafah” berasal dari bahasa Yunani “Philein” dan kata mengandung arti “Cinta” dan Sophos dalam arti “Hikmat” (Wisdom). (Harun Nasution, 1973). Istilah “Falsafat” berasal dari bahasa Yunani.
Bangsa Yunanilah yang mula-mula berfilsafat seperti lazimnya dipahami orang sampai sekarang. Kata ini majemuk, berasal dari kata “Philos” yang berarti “Sahabat” and kata “Sophia” yang berarti “Pengetahuan yang Bijaksana”. (Wished dalam bahasa Belanda Wisdom kata Inggris, dan Hikmat menurut kata Arab).
Maka Philosophia menurut arti katanya berarti cinta pada pengetahuan yang bijaksana, oleh karena itu mengusahakannya (Sidi Gazalba, 1977).
Jadi terdapat sedikit perbedaan arti, disatu pihak mengatakan bahwa falsafah merupakan bentuk majemuk dari “Philein” dan “Sophos”, (Harun Nasution, 1973).
Dilain pihak filsafat dinyatakan dalam bentuk majemuk dari “Philos”dan “Sophia”. (Sidi Gazalba, 1977) namun secara simantis mengandung makna yang sama.
Dengan demikian istilah “Falsafah” yang dimaksudkan sebagai kata majemuk “Philein” dan “Sophos” mengandung arti, mencintai hal-hal yang sifatnya bijaksana, sedangkan “Falsafah” yang merupakan bentuk dari “Philos” dan “Sophia” berkonotasi teman dan bijaksana.
Sementara ahli ada yang mengatakan bahwa “Sophia” arti yang lebih dari kebijaksanaan, arti “Sophia” meliputi pula kerajinan (Crefismanship) sampai kebenaran pertama (First Truth).
“Sophia” kadang-kadang juga mengandung makna pengetahuan yang luas (wideknoledge), kebijaksanaan (intelektual virlues).
Pertimbangan yang sehat (soundjugment), kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis (shewdnwss in practical decision).
Jadi istilah “filsafat” pada mulanya suatu istilah yang secara umum dipergunakan untuk menyebutkan usaha ke arah keutamaan mental (The Pursuit of Mental Exellence). (Ali Mudhofir, 1980)
Pengertian secara Termilogis :
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran asli.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung dalam ilmu ilmu metafisik logika, etika.
Kumpulan segala pengetahuan di mana filsafat, harus menjadi pokok penyelidikan.
Dari Segi Historis
Secara historis, istilah ‘’filsafat’’ mula-mula digunakan oleh Pythagoras seorang ahli matematika filosof dari Yunani yang hidup pada tahun 582- 496 SM.
Pada masa itu istilah filsafat masih sangat luas dan dipakai untuk menyebutkan semua bidang ilmu pengetahuan yang ada.
Lama-kelamaan ilmu-ilmu pengetahuan satu persatu memisahkan diri dari induknya yaitu filsafat, dan berkembang menjadi cabang-cabang dan ranting-ranting yang sangat kompleks. Sejak itu istilah filasafat mengandung arti yang lebih spesifik.
Kini filsafat menjadi dasar perangkat dan pemersatu bagi segenap ilmu pengetahuan sehingga filsafat menjadi inter-disipliner – sistim.
Dari Segi Terminologis
Secara terminologis, istilah filsafat diartikan sebagai suatu ‘’asas atau pendirian hidup’’ dan disamping itu juga diartikan sebagai ‘’ ilmu pengetahuan yang terdalam’’.
Pengertian yang pertama (asas atau pendirian hidup) sering dipergunakan istilah ‘’falsafah’’ sedangkan pengertian yang kedua (ilmu pengetahuan yang terdalam), sering dipergunakan istilah ‘’filsafat’’.
Lingkup Pengertian Filsafat
Berikut ini dijelaskan berbagai bidang lingkup pengertian filsafat :
1. Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional dari segala sesuatu
Sebagaimana dikemukakan oleh James K. Ferbleman, bahwa sifat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional tentang segala sesuatu terutama dalam kaitannya dengan hidup manusia.
Manusia dalam hidupnya senantiasa menghadapi berbagai macam problem hidup. Antara lain masalah Ekonomi, Sosial, Politik, Idiologi dan sebagainya, dalam masalah ini manusia menemukan suatu kebijaksanaan yang hakiki dan rasional.
2. Filsafat sebagai suatu sikap pandangan hidup.
Manusia dalam menghadapi segala macam problema dalam hidupnya yang harus diselesaikan berdasarkan sikap dan pandangan hidupnya.
Dalam masalah ini manusia harus memiliki prinsip-prinsip sebagai suatu sikap dan pandangan hidup agar di dalam hidupnya tidak terombang ambing.
Bagaimanapun sulit dan rumitnya problema hidup dalam hidup manusia harus dihadapi secara mendalam, kritis dan terbuka.
Dengan demikian akan menumbuhkan keseimbangan pribadi, ketenangan dengan pengendalian diri (lihat Hornold H. Titus, dkk).
2. Filsafat sebagai suatu kelompok persoalan.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari senantiasa menghadapi persoalan yang merupakan suatu jawaban.
Namun tidak semua persoalan manusia dapat dikatakan filsafat, misalnya persoalan biasa dalam kehidupan sehari-hari antara lain berupa jumlah kebutuhan hidup manusia sehari, bagaimana seorang mendapat penghasilan, berupa jumlah kendaraan yang dimiliki seseorang dan lain sebagainya ini tidak termasuk dalam lingkup pengertian filsafat.
Persoalan manusia yang termasuk persoalan filsafat adalah bersifat fundamental, mendalam, hakiki serta memerlukan jawaban yang mendalam hakiki sampai pada tingkat hakekatnya.
Misalnya apakah hidup manusia ? apakah manusia itu memiliki kebebasan atau tidak memiliki kebebasan dan apa dasar-dasarnya ? apakah hakikat pengertian kebenaran? apakah hakikat keberadaan manusia di dunia, apakah terikat oleh sebab akibat ataukah manusia ada di dunia secara kebetulan dan lain sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan yang merupakan persoalan yang fundamental tersebut memerlukan jawaban dan penyelesaian rasional, kritis, mendalam dan akan terjadi secara terus menerus.
3. Filsafat sebagai suatu kelompok teori dan sistem pikiran
Perkembangan filsafat sampai periode abad pertengahan bahkan aliran modern ditandai dengan munculnya sistem-sistem pemikiran dan teori – teori.
Misalnya sederetan filsuf seperti August Comte dengan pemikiran Positivismenya, Henry Bergeson dengan paham Intuisionosmenya, Plato dengan Idealismenya, Jhon Locke dengan Empirisnya, Karl Marx dengan Komunismenya, John Dewey dengan Pragmatismenya, Demokritus dengan Materialismenya, dan lain sebagainya.
Semua filsuf tersebut mengemukakan sistem pemikiran serta teori masing-masing dengan dengan ciri khas serta metodenya masing-masing (Hornold H. Titus, dkk).
4. Filsafat sebagai suatu proses kritis dan sistematis dari segala pengetahuan manusia
Filsafat senantiasa berupaya untuk meninjau secara kritis segala pengetahuan manusia terutama ilmu pengetahuan manusia dewasa ini.
Apakah metode yang telah digunakan dalam suatu ilmu dapat benar-benar mencapai kebenaran obyektif, hakikat obyektif ilmu pengetahuan manusia itu dapat diamati dengan indra manusia ataukah hanya dapat dipahami berdasarkan akal budi manusia.
Maka filsafat senantiasa memberikan tinjauan kritis terhadap paradigma ilmu pengetahuan. Secara praktis dalam proses penelitian ilmiah antar metode, objek penelitian serta segala instrumen penelitian haruslah memilki kesesuaian.
Misalnya apakah gejala yang ada pada manusia. Kebudayaan, jiwa serta masyarakat memiliki kesamaan dengan gejala-gejala yang ada pada alam.
Maka semua sistem pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia tersebut senantiasa ditinjau secara kritis oleh filsafat.
5. Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan komprehensif
Para ahli filsafat spekulatif (yang dibedakan dengan paham filsafat kritis), yang antara lain tokohnya S.D. Board, tujuan filsafat adalah berupaya menyatu-padukan hasil-hasil pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika, serta ilmu pengetahuan yang dilakukan secara menyeluruh.
Upaya ini diharapkan untuk mendapatkan kesimpulan pemahaman secara umum tentang manusia, masyarakat alam dan hubungannya dengan manusia dan makhluk hidup lainnya serta pandangan-pandangan yang menjangkau kearah masa depan.
Para filsaf yang berupaya untuk mendapatkan pandangan yang bersifat komprehensif antara lain, John Dewey, Hegel, A.N.Whitehead, Aristoteles, Plato, Bergeson dan lain sebagainya.
Sebenarnya untuk mendeskripsikan pengertian filsafat akan lebih mudah dipahami lewat pendekatan secara optimal. Berfilsafat dapat mengandung arti melakukan aktifitas filsafat dengan demikian akan menggunakan seperangkat metode-metode filsafat, dan sekaligus mempunyai filsafat.
Jadi manusia mempunyai problem khas yang diusahakan untuk dipecahkan dengan cara berfikir yang khas sehingga menghasilkan kesimpulan-kesimpulan pemecahan persoalan tersebut dalam suatu himpunan pengetahuan yang khas pula. Tetapi ternyata himpunan pengetahuan yang khas ini berfungsi ganda bagi subyek (manusia) yang berfilsafat.
Dari hasil penelitian konsep-konsep pengertian filsafat dari para filsuf maupun para ahli filsafat tersebut di atas, pengertian filsafat dapat disederhanakan menjadi dua pengertian pokok, yaitu mencakup pengertian filsafat sebagai produk (hasil pemikiran manusia) dalam hal ini bersifat statis, dan filsafat sebagai proses sehingga dalam hal ini filsafat bersifat dinamis.
Filsafat sebagai produk mencakup pengertian:
1. Pengertian filsafat yang mencakup arti-arti filsafat sebagai jenis pengertian, ilmu, konsep dari filsuf pada zaman dahulu, teori sistem atau aliran tertentu, yang merupakan hasil dari proses berfilsafat dan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat.
Filsafat dalam pengertian ini mempunyai ciri-ciri khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan berfilsafat pada umumnya proses pemecahan persoalan filsafat ini diselesaikan dengan kegiatan berfilsafat (dalam pengertian filsafat sebagai proses yang dinamis).
Pengertian Filsafat Oleh Para Ahli Filsuf
Nah, sebagai dasar pengenalan tentang ilmu filsafat, pada kesempatan kali ini akan mengulas pengertian filsafat menurut para filsuf dan para ahli.
Penasaran seperti apa? Simak ulasannya Pengertian Filsafat : Penjelasan Arti Oleh Para Ahli dan Filsuf sebagai berikut :
1. Immanuel Kant
Menurut tokoh yang lain seperti Immanuel Kant, mendefinisikan bahwa filsafat adalah dasar dari seluruh ilmu pengetahuan yang memliputi banyak hal.
Mulai dari meliputi isu epistemology atau yang lebih familiar dengan sebutan filsafat pengetahuan dan berperan untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang manusia ketahui.
2. Rene Descartes
Makna filsafat diartikan rene Descartes lebih religious, karena filsafat adalah kumpulan seluruh pengetahuan Allah.
Kemudian manusia dan alamlah yang menjadi pokok penyelidikan untuk menemukan jawaban dan ilmu-ilmu baru.
3. Langeveld
Berbeda dengan Langeveld dalam memaknai filsafat. Jadi filsafat adalah ilmu tentang masalah dinal dan menentukan, yaitu masalah makna keabadian, makna eksistensi dan ketuhanan.
4. N. Driyarkara
Memang ada banyak sekali tokoh yang mendefinisikan filsafat. Salah satunya pengertian filsafat menurut N.
Driyarkara, yang mana filsafat sebuah refleksi secara intens dan mendalam untuk mengetahui penyebabnya apa, dan menanyakan pertanyaan seperti megnapa ataupun hal lain yang merupakan bentuk refleksi dari realitas.
5. Arti Filsafat oleh Aristoteles
Pengertian filsafat menurut aristoteles adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran. Dimana ilmu pengetahuan tersebut berisi banyak hal, mulai dari ilmu retorika, ilmu etika, ilmu metafisika, ilmu politi, ilmu logika dan ilmu keindahan.
6. Al Farabi
Jika menanyakan ilmu filsafat menurut para tokoh, jawabannya berbeda-beda, tergantung perspektif tokoh tersebut. salah satunya menurut Al Farabi yang mengartikan filsafat sebagai ilmu tentang sifat yang mencoba untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kebenaran.
7. Plato
Plato mendefinisikan lebih sederhana dan singkat tentang filsafat. Dimana ilmu filsafat adalah upaya untuk mencapai pengetahuan dan mengetahui tentang kebenaran yang sebenarnya.
8. Hasbullah Bakry
Filsafat menurut Hasbullah Bakry adalah ilmu yang secara spesifik mendalami tentang ilmu alam semesta, mendalami manusia dan mendalami ketuhanan demi menghasilkan pengetahuan lebih jauh. Memikirkan ilmu tersebut hingga ke esensinya untuk menemukan makna filosofisnya.
9. Marcus Tullius Cicero
Tokoh yang Berjaya di masa 106 SM – 43 SM di Romawi kala itu pun pun juga sudah membicarakan tentang filsafat. Cicero merumuskan bahwasanya filsafat adalah pengetahuan tentang hal-hal yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapai hal tersebut.
10. Ibnu Sina
Atau pendapat dari salah satu tokoh yang namanya juga besar di kalangan Muslim, Ibnu Sina yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
11. The Liang Gie
Pengertian filsafat menurut The Liang Gie sebagai kesimpulan dari banyak sekali pendapat tentang filsafat dari berbagai tokoh dunia. Ia mengartikan bahwa filsafat adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti mengenai ketuhanan, manusia dan alam demi tujuan mencari hakikat kebenaran.
12. Bertrand Russel
Lain lagi dengan Russel, yang justru mendefinisikan filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan. Hal ini karena filsafat mengkaji secara kritis asas-asas yang digunakan dalam ilmu pengetahuan atau digunakan untuk mengetahui ketidakselaran yang telah terjadi.
Russel juga berpendapat bahwa filsafat terletak antara theologia, dan ilmu pengetahuan terletak di antara dogma-dogma dan ilmu-ilmu eksakta.
13. D.C. Mulder
Pernah mendengar tokoh satu ini? Yap, Mulder juga pernah membicarakan tentang ilmu filsafat. Pengertian filsafat menurut D.C. Mulder adalah ilmu yang berpikiran teoritis tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan.
Tidak sekedar itu, menurutnya filsafat sebagai sarana untuk mengabstraksikan kenyataan dan sekaligus membuat sebuah susunan menjadi sarana untuk berpikir kritis.
14. Robert Ackerman
Pengertian filsafat menurut Robert Ackerman merupakan tinjauan kritis mengenai pendapat secara ilmiah dengan cara melakukan perbandingan terhadap kriteria tertentu. Dimana pembanding yang digunakan yang dikembangkan dari pendapat-pendapat bidang lain.
15. Fung Yu Lan
Hampir serupa dengan pengertian filsafat miliki Fung Yu Lan, yang mengartikan bahwa filsafat adalah pikiran yang sebenarnya refleksi dari kehidupan itu sendiri yang sudah tersistematis.
16. Lewis White Beck
Tidak akan habis memang membicarakan pendapat filsafat dari para tokoh. Padahal kita tahu, ada banyak sekali tokoh-tokoh besar dan peneliti yang mencoba mengembangkan ilmu filsafat.
Salah satunya Lewis White Beck, yang mengartikan bahwasanya filsafat adalah ilmu yang bersedia melakukan evaluasi beberapa metode dengan pemikiran ilmiah.
Dimana di sana tidak sekedar melakukan evaluasi saja, tetapi juga berusaha untuk menemukan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
17. Michael V. Berry
Atau pendapat dari Michael V. Berry yang mengartikan filsafat upaya penelaah tentang logika interen. Tentu saja penelaahan tersebut sesuai dengan teori ilmiah yang dilengkapi dengan melakukan eksperimen.
18. May Brodbeck
Pengertian lebih ilmiah lainnya juga disampaikan oleh May Brodbeck yang memandang filsafat secana analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu. Jadi tidak berdasarkan ilmu asal-asalan.
19. Peter Caws
Pengertian filsafat memang terpecah menjadi beberapa cabang ilmu. Salah satunya ada filsafat ilmu. Menurut Peter Caws, filsafat ilmu adalah ilmu yang mencoba untuk mempelajari seluruh pengalaman manusia yang akan menghasilkan teori tentang manusia dan alam semesta.
Termasuk pula bisa menghasilkan landasan, keyakinan dan tindakan. Disamping itu, filsafat ternyata juga memeriksa secara kritis terhadap banyak hal yang dapat dijadikan sebagai tindakan ataupun keyakinan.
20. Stephen R. Toulmin
Berbeda dengan pendapat Stephen R. Toulmin yang memaknai filsafat ilmu sebagai usnur-unsur yang terlibat dalam proses penyeleidikan ilmiah. Misalnya terlibat dalam pengamatan, perbincangan, metafisis, dan berbagai macam penelitian lainnya yang dilakukan secara ilmiah.
21. Ir. Proejawijatna
Jika di atas perspektif filsafat dari tokoh dunia, tokoh atau peneliti dari Indonesia pun juga tidak kalah bersuara dalam mengembangkan pengertian filsafat. Salah satunya Ir. Proedjawijatna yang mengartikan bahwa filsafat adalah ilmu yang mencari sebab akibat untuk ditemukan solusinya.
22. Notonogo
Atau pendapat dari Notonogo, dimana filsafat sesuatu yang meneliti hal-hal yang menjadi objek inti dari sudut mutlak, atau ilmu yang sifatnya tetap yang kemudian disebut sebagai ilmu alami.
23. Fuad Hasan
Ternyata tidak hanya orang yang berkiprah di filsafat saja. Guru besar Psikologi pun juga berpendapat tentang filsafat sebagai ikhtiar untuk berpikir radikal. Maksud radikal Dosen Besar Psikologi UI ini adalah mulai dari radiksnya gejala yang muncul, dari akar masalah yang akan dimasalahkan, dan dengan jalan penjajakan yang radikal itulah filsafat berusaha untuk menyimpulan secara universal.
24. Notonagoro
Berbeda pandangan menurut Notonagoro yang mendefinisikan filsafat itu untuk menelaah objek tertentu, yang tentu saja objek tersebut yang menjadi sudut inti yang mutlak, mendalam dan menyeluruh, namun tidak berubah.
26. Ir. Proedjawijatna
Berbeda jauh dengan pendapat Ir. Proedjawijatna, pengertian filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk menemukan sebab akibat dari pemikiran-pemikiran yang muncul.
27. Driyakarya dan Sidi Gazalba
Sebenarnya masih banyak sekali pendapat yang mencoba mengartikan filsafat. Salah satunya menurut Driyakarya, bahwa filsafat adalah perenungan dalam tentang kenyataan dan menanyakan sebab akibat secara mendalam. Kenapa semua itu terjadi dan apa esensinya.
Sedangkan Sidi Gazalba lebih menekankan bahwa filsafat itu mencari kebenaran. Dari kebenaran yang diperoleh diperuntukan untuk kebenaran. Jadi segala masalah yang masih dicari-cari kebenarannya belum akan berhenti dicari sebelum menemukan esensinya.
Kesimpulan Penjelasan Pengertian Filsafat
Sebenarnya ada banyak sekali pendapat yang mencoba untuk mendefinisikan pengertian filsafat dari banyak sudut pandang dan perspektif. Tentu saja pengertian diatas dilihat secara umumnya.
Jika dilihat lebih menyeluruh, tentu saja ilmu filsafat tidak akan habis di bahas dalam satu artikel, bahkan tidak akan selesai dipelajari dalam satu judul buku saja.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan terkait kebenaran yang terkandung dalam dalam ilmu-ilmu metafisik logika dan etika serta menjadi pokok penyelidikan. Istilah filsafat mengandung arti yang lebih spesifik. Kini filsafat menjadi dasar perangkat dan pemersatu bagi segenap ilmu pengetahuan sehingga filsafat menjadi interdisipliner system.
Lingkup pengertian filsafat adalah filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional dari segala sesuatu, filsafat sebagai suatu sikap pandangan hidup, filsafat sebagai kelompok persoalan, filsafat sebagai suatu kelompok teori dan sistem pemikiran, filsafat sebagai proses kritis dan sistematis dari segala pengetahuan manusia, filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan komprehensif.
Terutama buat kamu yang mengambil jurusan filsafat. Tapi tahukah kamu jika filsafat salah satu cabang ilmu yang paling pertama sebelum cabang ilmu lain muncul.
Hal ini menunjukan bahwasanya ilmu filsafat memiliki kajian dan perenungan yang dalam. Sehingga mampu melahirkan banyak cabang ilmu. Penasaran seperti apa pengertian filsafat?
0 Response to "Pengertian filsafat "
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak