Mengenal Jenis Madu
Madu merupaka Cairan kental yang berbahan alami, memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah.
Madu berasal dari nektar atau sari bunga atau cairan yang berasal dari bagian-bagian tanaman hidup.
Yang dikumpulkan, diubah dan diikat dengan senyawa tertentu oleh lebah kemudian disimpan pada sarang yang berbentuk heksagonal.
Dibidang kedokteran, madu mendapatkan perhatian untuk digunakan sebagai agen antibakteri dalam perawatan ulserasi, luka, dan infeksi lain akibat luka bakar maupun luka lainnya.
Efektivitas dalam mengatasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan disebabkan oleh adanya aktivitas anti bakteri yang terdapat pada madu.
Jenis madu
Madu berdasarkan sumber bunga (nektar) dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Madu monofloral
Madu monofloral berasal dari satu jenis nektar atau didominasi oleh satu nektar, misal madu randu dan madu kelengkeng.
2. Madu multifloral
Madu multifloral adalah madu yang berasal dari berbagai jenis tanaman sebagai contoh madu hutan dari lebah yang mendapatkan nektar dari berbagi jenis tanaman.
Madu berdasarkan asal nektarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Madu Flora
Madu flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal dari satu jenis bunga disebut madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam bunga disebut madu polyfloral. Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis tanaman dari nektar bunga.
2. Madu Ekstraflora
Madu Ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar di luar bunga seperti daun, cabang atau batang tanaman.
3. Madu Embun
Madu Embun adalah madu yang dihasilkan dai cairan hasil suksesi serangga yang meletakkan gulanya pada tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah madu dan disimpan dalam sarang madu.
Komposisi dan kandungan madu hutan
Madu hutan adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai sumber nektar. Madu hutan tersusun atas 17,1% air; 82,4% karbohidrat total; 0,5% protein; asam amino; vitamin dan mineral.
Madu hutan mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium.
Vitamin-vitamin yang terdapat dalam madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K.
Enzim yang penting dalam madu hutan adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase.
Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat komplek (polisakarida) menjadi karbohidrat yang sederhana (monosakarida).
Enzim invertase adalah enzim yang memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim oksidase adalah enzim yang membantu oksidasi glukosa menjadi asam peroksida.
Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat tersebut berguna bagi proses metabolisme tubuh.
Madu hutan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan rendah lemak. Kandungan gula dalam madu hutan mencapai 80% dan dari gula tersebut 85% berupa fruktosa dan glukosa.
Asam utama yang terdapat dalam madu hutan adalah asam glutamat. Sementara itu, asam organik yang terdapat dalam madu hutan adalah asam asetat, asam butirat, format, suksinat, glikolat, malat, proglutamat, sitrat, dan piruvat.
Komposisi kimia madu hutan dapat dilihat 1:
2 Kadar Air 17,2 g
3 Protein 0,5 g
4 Karbohidrat 82,4 g
5 Abu 0,2 g
6 Tembaga 4,4-9,2 mg
7 Fosfor 1,9-6,3 mg
8 Besi 0,06-1,5 mg
Manfaat madu hutan
Madu hutan terkenal di dunia kesehatan karena banyak mengandung manfaat (khasiat) diantaranya yaitu:
1. Pengganti gula
Madu hutan bisa dijadikan untuk pengganti gula karena madu hutan lebih menyehatkan dibanding gula yang ada dipasaran.
Untuk meningkatkan rasa manisnya, bisa menambahkan susu pada madu hutan. Campuran susu dan madu hutan ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
2. Mudah dicerna
Madu hutan mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (fruktosa menjadi glukosa).
3. Sumber vitamin dan mineral
Madu hutan mengandung berbagai vitamin dan mineral. Jenis vitamin dan mineral dan kuantitas mereka tergantung pada jenis bunga yang digunakan untuk pemeliharaan lebah. Umumnya madu hutan mengandung vitamin C, kalsium, dan zat besi.
4. Sebagai penyembuhan Luka
Pemberian madu hutan pada proses penyembuhan luka karena karena kemampuannya dalam proses pembersihan infeksi yang cepat, debridemen luka, menekan peradangan dan meminimalkan jaringan parut, serta angiogenesis, granulasi jaringan, pertumbuhan epitel.
Madu hutan efektif untuk menyembuhkan luka karena tidak menyebabkan iritasi, tidak beracun, steril, bersifat bakterisida dan banyak mengandung nutrisi.
5. Antioksidan
Sebagai antioksidan madu hutan mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti asam organik, vitamin, dan enzim yang dapat berfungsi sebagai sumber antioksidan makanan.
Jumlah dan jenis senyawa antioksidan ini sangat bergantung pada sumber atau variasi bunga pada madu hutan. Madu yang lebih gelap lebih tinggi dalam kandungan antioksidan dari padu madu yang lebih terang.
Kandungan fitokimia pada madu hutan salah satunya adalah polifenol dapat bertindak sebagai antioksidan.
6. Antimikroba
Madu hutan memiliki efek sebagai antikmikroba terutama pada bakteri gram positif, baik yang bersifat bakteriostatik maupun efek bakterisida yang dapat melawan banyak bakteri yang bersifat patogen.
Glukosa oksidase yang terdapat pada madu hutan menghasilkan agen antibakteri yaitu hidrogen peroksida.
Efek antimikroba madu hutan berkaitan dengan berbagai senyawa misalnya asam aromatik dan senyawa dengan berbagai sifat kimia serta bergantung dari sumber tanaman darimana madu itu berasal. Konsentrasi gula yang tinggi pada madu hutan bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri
0 Response to "Mengenal Jenis Madu"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak