Membiasakan Anak untuk Sholat Lima Waktu
Sholat merupakan tiang agama. Begitu pentingnya sholat lima waktu hingga dianggap sebagai penopang agama Islam.
Ketika sholat ditegakan, maka agama pun akan berdiri tegak. Sebaliknya, jika ditinggalkan, runtuhlah agama.
Terutama sholat wajib lima waktu tentu bukan hanya ritual semata.
Tiap gerakannnya mengandung makna dan doa. Rasa syukur, berserah diri, hingga memohon kepada Sang Pencipta.
Salat menjadi ibadah yang sangat personal antara manusia dengan Allah.
Berbagai surat dalam Al Quran semakin memperjelas pentingnya kedudukan sholat dalam hidup seorang Muslim.
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS An Nissa: 103)
Cara yang Tepat Membiasakan Anak Sholat
Peran orangtua untuk menegakkan sholat pun sangat besar. Hal ini seperti tercantum dalam QS. At Thaahaa: 132.
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertaqwa.”
Mengajarkan Anak Sholat
Untuk mengenalkan Si Kecil pada sholat wajib lima waktu tidak bisa dilakukan secara instan. Anak harus dibiasakan terlebih dahulu dengan melihat keluarga melakukan ibadah sholat, sehingga pelan-pelan ia dapat meniru gerakan, meniru bacaan hingga menghapalnya.
Usia balita belum wajib untuk melaksanakan sholat wajib lima waktu, ya, Moms. Tapi tidak ada salahnya jika Moms mengajak anak-anak untuk ikut sholat bersama.
Dalam sebuah hadist shahih dijelaskan mengenai perkara pada usia berapa Si Kecil mulai harus mengerjakan sholat fardhu.
"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan sholat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (HR. Abu Daud)
Jika dilihat dari segi usia, anak umur 10 tahun mulai memasuki masa pubertas.
Fisiknya sudah berkembang dengan emosi yang juga sudah lebih bisa dikontrol oleh dirinya sendiri.
Anak di usia ini pun sudah dapat menemukan solusi jika mendapat masalah atau berkonflik dengan temannya.
Pada usia 10 tahun, anak juga telah mampu berpikir mana hal yang baik untuk dilakukan, mana yang tidak.
Tentunya dengan bimbingan oangtua, guru, maupun lingkungannya.
Meski kewajiban shoalat lima waktu dimulai saat usianya 10 tahun.
Alangkah baiknya sebelum usia tersebut sebaiknya Si Kecil sudah diajarkan untuk mengerjakan sholat.
Perintah mengajarkan sholat kepada anak-anak kita tidak pada saat dia baligh.
Akan tetapi ketika usia 7 tahun walaupun ia belum wajib sholat, orangtua wajib mengajarkannya saat itu.
Agar Anak Mau Sholat
Apakah kita pernah mengalami kesulitan untuk mengajak Si Kecil sholat?
Tenang! Kita tidak sendiri. Banyak orangtua yang juga mengeluhkan hal yang sama.
Tidak apa-apa. Melakukan suatu kebiasaan rutin yang dilakukan berulang-ulang bisa saja membuat Si Kecil bosan hingga malas untuk melakukannya. Itu hal yang wajar.
Namun, jangan sampai kita terlena dan membiarkannya begitu saja.
Tetap ajak Si Kecil untuk salat berjamaah di rumah. Semangati Si Kecil tapi jangan sampai memaksanya.
Anak saat masih kecil, tidak perlu disuruh wudhu, pakai mukena, atau lainnya. Anak bisa merasa ribet dan akhirnya tidak mau sholat.
Paling tidak dia mengikuti gerakan dan terbiasa melakukan sholat dan mendengar bacaan sholat, hingga saatnya ia punya kesiapan.
Bagaimana dengan pemberian reward / hadiah agar anak mau melakukan sholat lima waktu?
Memberi apresiasi memang tidak ada salahnya untuk membuat anak terpacu dalam melakukan sesuatu, termasuk sholat lima waktu.
Namun perlu diingat agar hal tersebut tidak berlangsung terus-menerus, agar anak nantinya dengan sukarela dan Ikhlas melakukan hal yang sudah diwajibkan kepadanya.
0 Response to "Membiasakan Anak untuk Sholat Lima Waktu"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak