Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), mengembangkan bakat dan potensi, serta meningkatkan kualitas hidup.
Maslow (1962) menyampaikan bahwa sepanjang manusia hidup akan selalu ada kebutuhan untuk aktualisasi diri yang menimbulkan dorongan untuk mengembangkan dan menumbuhkan diri.
Melalui pengembangan diri, manusia mencoba menemukan jati diri dan makna hidup. Oleh karena manusia yang berbeda-beda, maka setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mengembangkan diri.
Terdapat sepuluh faktor yang dapat mempercepat proses pengembangan diri (Jain, et. al, 2015), yaitu:
Memiliki pola pikir bertumbuh: "saya yakin saya bisa berkembang";
- Merencanakan: berpikir sebelum bertindak;
- Mengembangkan dan memperbarui visi hidup;
- Menyusun kritera kinerja (performance) dan menggunakan ukuran kinerja;
- Mengevaluasi diri sertiap kali melakukan kinerja yang signifikan
- Merefleksi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) dan metakognisi;
- Menantang diri sendiri dengan mengambil risiko besar, mendorong diri keluar dari zona nyaman;
- Melakukan mentoring sebagai upaya mengembangkan diri dan orang lain;
- Buat gertakan dalam hal kegigihan, kesungguhan, dan komitmen; dan
- Menciptakan budaya pertumbuhan dan pengembangan diri melalui minat dan motivasi diri, berucap dan bertindak.
Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kemampuan Diri
Potensi diri merupakan kualitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mendukung orang tersebut dalam memenuhi tujuan yang dicita-citakan.
Potensi diri bukan hanya termasuk karakter, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, tetapi juga kesehatan, kemampuan fisik, motivasi, kemampuan berkomunikasi, dan masih banyak lagi.
Dalam proses manusia meningkatkan kualitas dirinya, perlu terlebih dulu mengenali potensi yang ada, untuk kemudian ditumbuh kembangkan menjadi kualitas yang signifikan dalam dirinya.
Berikut sejumlah karakter dari orang yang selalu haus akan pengembangan diri (Maslow, 1970a):
- Menikmati pengalaman hidup seperti anak-anak, penuh konsentrasi dan tidak ragu-ragu;
- Mencoba berbagai hal baru, alih-alih selalu berada di zona nyaman;
- Mendengarkan hati nurani dalam mengevaluasi suatu pengalaman, bukan mendengarkan tradisi, kekuasaan, atau pilihan mayoritas;
- Menghindari kebohongan dan selalu jujur;
- Siap menjadi tidak populer (tidak disukai banyak orang), jika pandangannya bertentangan dengan pandangan mayoritas orang;
- Mengambil tanggung jawab dan bekerja keras; dan
- Mencoba melakukan pembelaan tetapi berani menerima jika salah.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri:
1. Kenali Minat dan Bakat
Kenali apa minat dan bakat kita, apa yang membuat kita bersemangat dan tidak pernah bosan melakukannya, apa yang membuat kita bahagia setelah selesai melakukannya.
Dengan mengenali minat kita pada apa, dan di bidang apa kita berbeakat, maka selanjutnya akan lebih mudah bagi kita untuk melakukan pengembangan diri.
2. Minta Masukan dari Orang Terdekat
Orang yang paling mengenal diri kita selain kita sendiri adalah orang terdekat, misalnya keluarga, sahabat, mentor, atau saudara.
Mereka adalah orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan kita dengan intensitas waktu yang paling banyak, sehingga sangat mungkin mereka mengetahui tentang diri kita, bahkan hal-hal yang paling kecil sekalipun, termasuk potensi yang kita miliki.
3. Mencoba Hal Baru, Keluar dari Zona Nyaman
Jangan terpaku hanya pada hal-hal yang ada di sekitar kita saja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri.
Jika kita belum tahu apa hal yang kita sukai, coba lakukan berbagai hal positif yang belum pernah kita coba. Jangan takut salah, jangan takut gagal.
Beranjaklah dari zona nyaman, karena berada di zona nyaman tidak akan membuat diri kita tumbuh. Semakin banyak hal positif yang kita coba, maka akan semakin banyak informasi yang kita dapatkan terkait ketertarikan dan kemampuan kita.
4. Gali Informasi
Masifnya informasi yang masuk ke dalam kehidupan kita berkat perkembangan teknologi digital dan jaringan internet, memberi kita kesempatan untuk terus memperbarui pengetahuan kita tentang berbagai hal.
Jangan pernah berhenti mencari informasi, karena itu adalah sumber potensi yang bermanfaat. Yang perlu diingat adalah, disiplin menyaring bacaan atau tontonan yang kita konsumsi, karena tidak semua konten berisi hal positif, bahkan banyak di antaranya yang mengandung berita palsu/hoax.
Jika Anda tertarik pada satu bidang informasi, maka gali sebanyak-banyaknya. Itu merupakan potensi yang suatu hari bisa Anda bagikan ke orang lain.
5. Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda.
Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda.
Membangun Self-Motivation yang Kuat untuk Mencapai Tujuan
Self-motivation adalah kemampuan untuk mendorong diri melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas.
Self-motivation biasanya didorong oleh keinginan untuk melakukan sesuatu, untuk menciptakan dan menghasilkan.
Dorongan inilah yang membuat sesorang mampu melanjutkan apa yang dia kerjakan meski tidak ada imbalan atau tidak ada yang memerintah.
Self-motivation bisa datang dari dalam diri atau dari faktor eksternal. Faktor yang datang dari dalam diri misalnya kesukaan akan sesuatu atau hobi, memunculkan rasa bahagia, dan sebagainya.
Sementara faktor yang datang dari luar adalah misalnya karena prestasi, hadiah, dan tanggung jawab.
Terdapat sejumlah faktor yang bisa mendorong seseorang untuk membangun self-motivation yang kuat, antara lain:
1. Keyakinan dan Kepercayaan Diri
Keyakinan diri adalah keyakinan atas kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan, dan kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan tersebut.
Sementara kepercayaan diri adalah percaya pada kemampuan diri untuk bisa memperoleh keberhasilan dan menikmati keberhasilan tersebut. Keduanya merupakan faktor penting dalam mendorong terbentuknya self-motivation.
2. Berpikir Positif
Disadari atau tidak, pikiran positif berhubungan erat dengan kepercayaan diri dalam proses membangun self-motivation. Selalu berpikir positif akan menjaga diri kita dari berpikiran negatif tentang apa yang belum terjadi. Apabila kita berpikir positif, maka kita akan berfokus pada perencanaan hal-hal yang positif, sehingga hasilnya pun akan jauh lebih positif. Tetapi jika kita terbiasa berpikir negatif, maka energi yang dikeluarkan oleh dari kita juga negatif, sehingga respon yang kita terima dari lingkungan dan orang-orang di sekeliling kita akan negatif pula.
3. Fokus pada Target
Salah satu kunci untuk menumbuhkan self-motivation yang kuat adalah adanya target yang telah ditentukan. Target tersebut akan membantu kita untuk fokus menjalankan rencana.
Tanpa target kita akan terombang-ambing tanpa tujuan, sehingga tidak ada dorongan untuk bergerak. Tentukan target yang jelas, menantang, dan relevan.
Pastikan untuk selalu memonitor proses pencapaian target, dengan begitu progress dapat terukur dan akan mendorong diri kita untuk terus bergerak.
4. Lingkungan yang Mendukung
Dalam proses pencapaian target apapun, lingkungan merupakan faktor penting bagi keberhasilan proses.
Lingkungan yang mendukung, baik tempat, rekan tim, maupun pimpinan, akan mendorong tercapainya target yang direncanakan. Tetapi bukan berarti kita menyandarkan keberhasilan pencapaian target kepada faktor luar saja.
Meminta tugas yang sesuai minat kita kepada atasan juga bisa saja dilakukan sehingga ketertarikan tersebut memotivasi kita untuk bergerak.
0 Response to "Pengembangan Diri"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak