Apa itu Berita
Pengetian Berita
Berita (news) adalah sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita kemudian menyusunnya merupakan tugas pokok wartawan dan bagian redaksi sebuah penerbitan pers (media massa).
Tidak ada rumusan tunggal mengenai pengertian berita. Bahkan, “News is difficult to define, because it involves many variabel factors,” kata Earl English dan Clrarence Hach.
Berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak faktor variabel. “Berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya,” menurut Irving Resenthall dan Marton Yarmen.
Namun demikian, banyak pakar komunikasi yang mencoba merumuskan definisi- definisi berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsurunsur yang dikandung oleh sebuah berita.
Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada unsur “keanehan” atau “ketidak laziman” sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu (curiosity).
Ia mengatakan, “jika seekor anjing menggigit orang itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing itulah berita” (If a dog bites a man, it is not news. But if man bites a dog is news).
Kita boleh sepakat serta tidak sepakat terhadap pandangan Nothclife tersebut. Karena jika yang digigit anjing itu adalah orang terkenal misalnya artis populer atau seorang kepala negara, maka berita tersebut merupakan berita yang menarik.
Kesimpulannya adalah “kita menerima penekanan bahwa berita yang baik dan yang layak dicari antara lain adalah yang mengandung unsur “keanehan” itu sendiri. Sehingga berita yang kita buat bisa dibaca orang lain”.
Micthel V. Charnley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan untuk keperluan praktis yang layak kita jadikan acuan.
Ia mengatakan “Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”.
Dari definisi-definisi diatas, kita dapat melihat terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita yang sekaligus menjadi “karakteristik utama” sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa atau yang biasa disebut layak muat.
Keempat unsur inilah yang dikenal dengan nilai-nilai berita (news values) atau nilai-nilai jurnalistik.
1. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makna harfiah berita (news). “Tulisan jurnalistik,” kata Al Hester, “adalah tulisan yang memberi pembaca pemahaman atau informasi yang tidak ia ketahui sebelumnya.”
2. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta (fact), bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita.
Dalam unsur ini terkandung pula pengertian sebuah berita harus merupakan informasi tentang sesuatu dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta sebagaimana adanya.
“Seorang wartawan harus menulis apa yang benar saja,” ujar M.L. Stein, seraya mengingatkan “jangan sekali-kali ia mengubah fakta untuk memuaskan hati seseorang atau suatu golongan. Jika sumber anda dapat dipercaya itulah yang paling penting.”
3. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak seperti kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.
4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis. Berita yang biasanya menarik perhatian pembaca, disamping yang aktual dan faktual serta menyangkut kepentingan orang banyak juga berita yang bersifat menghibur (lucu), mengandung keganjilan atau keanehan, atau berita “human interest” (menyentuh emosi, menggugah perasaan).
Secara ringkas dapat diambil kesimpulan bahwa berita merupakan laporan peristiwa yang telah memenuhi keempat unsur tersebut, karena tidak semua peristiwa yang terjadi layak dilaporkan atau diinformasikan.
Dengan demikian seorang wartawan hendaknya mampu membedakan mana peristiwa yang mempunyai nilai berita dan mana yang tidak mengandung unsur-unsur nilai berita.
Unsur-unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H, meliputi :
1. What : Apa yang terjadi?
2. Where : Dimana hal itu terjadi?
3. When : Kapan peristiwa itu terjadi?
4. Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian itu?
5. Why : Kenapa hal itu terjadi?
6. How : Bagaimana peristiwa itu terjadi? (Romli, 2014 : 10)
Sedangkan jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain adalah sebagai berikut:
- Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini,
- Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan
- Investigation News : berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber
- Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan
- Opinion News : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Kemudian struktur berita yang lengkap adalah seperti yang tertulis dibawah ini :
1. Judul (head)
2. Dateline, yakni tempat atau waktu berita itu diperoleh dan disusun.
3. Teras berita (Lead)
4. Isi berita (Body)
0 Response to "Apa itu Berita"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak