Kebenaran Al-Qur’an Dan Hadist Dalam Bidang Kesehatan
Islam datang sebagai agama untuk kepentingan duniawi maupun ukhrawi secara simultan. Al Qur’an dan hadist datang sebagai petunjuk umat manusia. Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan oleh Ruhul Amin kepada Muhammad Rasulullah sebagai mukjizat terbesar baginya dan umatnya.
Menjadi dustur bagi orang-orang yang mengikuti petunjuknya, dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.
Al-Qur’an disampaikan kepada umat Islam secara mutawattir dimulai Surah AlFatihah dan diakhiri dengan surah An-Naas.
Sedangkan Sunnah adalah apa yang zahir dari Nabi Muhammad saw selain dari Al-Qur’an baik yang berupa perkataan, perbuatan, atau pengakuan.
Sunnah terbagi menjadi tiga macam.
- Sunnah taqririah (pengakuan Nabi).
- Sunnah Fi’liah (perbuatan Nabi). Dan
- Sunnah qauliah (perkataan Nabi).
Terdapat banyak dalil-dalil baik itu dari Al-Quran maupun hadist mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, khususnya yang menjelaskan tentang kesehatan.
Melalui pembahasan materi ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami interelasi kebenaran Al-Quran dan hadist dalam bidang kesehatan, serta mampu menjelaskan bukti-bukti ilmiah kebenaran Al-Quran dalam bidang kesehatan.
Interelasi Kebenaran Al-Quran Dan Hadist Dalam Bidang Kesehatan
Interelasi bisa diartikan sebagai hubungan antara dua masalah yang saling terkait. Dalam pembahasan ini akan menjelaskan hubungan antara kebenaran Al-Quran dan Hadist yang dibuktikan dengan dalil-dalil dengan segala hal yang berkenaan dengan bidang kesehatan.
Al-Qur’an merupakan wahyu yang didalamnya terdapat ketentuanketentuan Allah swt yang bersifat absolut berupa kebenaran-kebenaran Qur’ani dan kebenaran kauni.
Kebenaran dalam Al-Quran itu dapat didekati manusia melalui pendalaman secara kontinue dengan menggunakan sunnah Rasulullah atau yang disebut dengan hadist.
Agama Islam bisa dikatakan sebagai satu-satunya agama yang mengatur tentang kedokteran, pengobatan dan kesehatan. Ini bisa di buktikan dengan banyaknya ayat-ayat dalam Al-Quran maupun hadist Nabi yang menjelaskan mengenai hal ini.
Salah satu contoh interelasi kebenaran Al-Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan adalah perhatian Islam tentang tata cara makan. Terlalu hemat dan terlalu rakus merupakan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Menurut ilmu kedokteran, Terlalu banyak makan akan menyebabkan gangguan pencernaan, makanan menjadi masam, infeksi pada usus besar dan usus dua belas jari.
Maka Islam datang untuk memerangi kebiasaan ini. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa ta'ala :
َُُّْููููุง َูุงุดْุฑَุจُْูุง ََููุง ุชُุณْุฑُِْููุงۚ ุงَِّููٗ َูุง ُูุญِุจُّ ุงْูู ُุณْุฑَِِْููู ࣖ
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S. Al-A’raf: 31)
Rasulullah Saw juga menganjurkan kepada kaum muslimin untuk mengurangi makan sampai batas yang lazim bagi kebutuhan jasmani. Beliau bersabda:
“Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, kalau ia terpaksa harus melakukan (lebih dari itu) maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk napasnya”.
Ayat dari surah Al-A’raf tadi membicarakan fakta ilmiah dalam bidang kesehatan yang kemudian diperjelas dengan sabda Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Perhatian Islam terhadap kesehatan lingkungan juga terdapat interelasi kebenarannya. Ini terbukti, Dalam surat kedua yang diturunkan adalah panggilan kepada kebersihan.
َูุซَِูุงุจََู َูุทَِّูุฑْۖ
“Dan pakaianmu bersihkanlah” (Q.S. Al-Mudatsir: 4)
Dalam hadist nabi telah jelas menjadikan kebersihan sebagai akidak yang kokoh, bukan hanya ketakutan akan penyakit. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ุงَّููุธَุงَูุฉُ ู َِู ุงْูุฅِْูู َุงู
“Kebersihan merupakan sebagian dari iman”.
Dari sini telah jelas bahwa terdapat interelasi yang sangat kuat antara kebenaran Al-Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan.
Bukti-Bukti Ilmiah Kebenaran Al-Quran dalam Bidang Kesehatan
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan dunia modern, kehidupan dan pemikiran manusia semakin mengutamakan aspek materiil dan ilmu.
Pola pikir manusia cenderung tidak menerima suatu teori sebelum melalui proses eksperimen laboratorium dan perhitungan matematis.
Hal ini menuntut para ahli dan sarjana muslim mendalami fakta-fakta dan ajaran metafisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan otak. Diantara obyek penelitian adalah buah sebagai makan pembuka.
Menurut para ahli, sebelum makan, seseorang sebaiknya memulai dengan makanan lunak dan mudah dicerna (seperti buah-buahan)
Untuk mempersiapkan kelenjar mulut mengeluarkan cairan peptikum (saliva amilase) atau kelenjar di perut dan duodenum yang berfungsi secara bertahap dalam mencerna makanan. Setelah beberapa menit barulah mulai makan hidangan utama.
Hal ini sesuai dengan firman Allah:
ََููุงَِููุฉٍ ู ِّู َّุง َูุชَุฎََّูุฑَُْููۙ ูขู ََููุญْู ِ ุทَْูุฑٍ ู ِّู َّุง َูุดْุชََُْูููۗ ูขูก
Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. (QS Al-Waqiah:20-21)
Obyek penelitian ilmiah yang lainnya adalah tentang khamar dalam Islam. Islam adalah satu-satunya agama yang tegas melarang khamar, karena khamar adalah benda yang memabukkan.
Ketika Umar ra memohon kepada Allah: “Ya Allah terangkanlah khamar kepada kami dengan penjelasan yang tegas”, maka turunlah ayat tentang khamar dalam al-Qur’an.
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
ٰูุٓงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุٓง ุงَِّูู َุง ุงْูุฎَู ْุฑُ َูุงْูู َْูุณِุฑُ َูุงْูุงَْูุตَุงุจُ َูุงْูุงَุฒَْูุงู ُ ุฑِุฌْุณٌ ู ِّْู ุนَู َِู ุงูุดَّْูุทِٰู َูุงุฌْุชَِูุจُُْูู َูุนََُّููู ْ ุชُِْููุญَُْูู ูฉู ุงَِّูู َุง ُูุฑِْูุฏُ ุงูุดَّْูุทُٰู ุงَْู ُِّْูููุนَ ุจََُْูููู ُ ุงْูุนَุฏَุงَูุฉَ َูุงْูุจَุบْุถَุงุۤกَ ِูู ุงْูุฎَู ْุฑِ َูุงْูู َْูุณِุฑِ ََููุตُุฏَُّูู ْ ุนَْู ุฐِْูุฑِ ุงِّٰููู َูุนَِู ุงูุตَّٰููุฉِ ََْููู ุงَْูุชُู ْ ู ُّْูุชََُْููู ูฉูก
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu dari mengerjakan perbuatan itu”. (Q.S. Al- Maidah: 90-91)
Berdasarkan penelitian medis, khamar bisa berpengaruh pada manusia dengan dua faktor.
- Kadar kimia alkohol dan masuknya dalam cairan darah.
- Kepekaan urat syaraf.
ٰูุٓงََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงٰู َُْููุง َูุง ุชَْูุฑَุจُูุง ุงูุตَّٰููุฉَ َูุงَْูุชُู ْ ุณُٰูุฑٰู ุญَุชّٰู ุชَุนَْูู ُْูุง ู َุง ุชََُُْْููููู
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”. (Q.S. An- Nisa: 43)
Bukti kebenaran Al-Qur’an lainnya yaitu tentang pembungkusan tulang oleh otot. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
ุซُู َّ ุฎَََْูููุง ุงُّููุทَْูุฉَ ุนَََููุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูุนَََููุฉَ ู ُุถْุบَุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูู ُุถْุบَุฉَ ุนِุธٰู ًุง ََููุณََْููุง ุงْูุนِุธٰู َ َูุญْู ًุง ุซُู َّ ุงَْูุดَุฃُْٰูู ุฎًَْููุง ุงٰุฎَุฑَۗ َูุชَุจَุงุฑََู ุงُّٰููู ุงَุญْุณَُู ุงْูุฎَุงَِِْููููۗ
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. Al-Mu’minuun: 14)
Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Sehingga banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu kedokteran.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, barulah penelitian embrio ini dilakukan. Sebuah penelitian canggih dengan mikroskop mengungkap bahwa isi dari surah Al-Mukminun ayat 14 sangat benar.
Dimulai dari mengerasnya jaringan tulang rawan embrio, kemudian selsel otot yang terpilih dari jaringan di tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang itu.
Pada pengobatan alamiah, madu dipilih sebagai bahan pengobatan yang efektif terhadap sejumlah penyakit. Hal ini merupakan bukti kebenaran al-Qur’an. Firman Allah subhanahu wa ta'ala:
َูุฎْุฑُุฌُ ู ِْูۢ ุจُุทَُِْูููุง ุดَุฑَุงุจٌ ู ُّุฎْุชٌَِูู ุงََْููุงُููٗ ِِْูููۖ ุดَِูุงุۤกٌ َِّّูููุงุณِۗ ุงَِّู ِْูู ุฐَِٰูู َูุงَٰูุฉً َِّْูููู ٍ َّูุชَََّููุฑَُْูู
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang memikirkan”. (Q.S. AnNahl: 69)
Menurut para Ilmuwan, madu merupakan gizi terpenting untuk mengobati penyakit. Diantaranya adalah:
- Menyembuhkan luka terbakar dan bernanah
- Mengatasi Kurang darah dan lemah tubuh pada anak
- Menyembuhkan Infeksi tenggorokan
- Obat Liver, kedinginan dan bengek
- Menenangkan saraf dan obat tidur
- Menghilangkan racun alkohol
- Memperhalus dan memperindah kulit
- Perkembangan pada masa pertumbuhan anak
Kesimpulannya
1. Terdapat interelasi yang sangat kuat antara kebenaran Al-Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan. Dalil tentang larangan makan berlebihan dan kebersihan merupakan bukti dari interelasi antara kedua sumber dan pedoman Islam.
2. Diantara bukti-bukti ilmiah kebenaran Al-Quran dalam bidang kesehatan adalah tentang buah sebagai makanan pembuka, larangan meminum khamar, pembungkusan tulang oleh otot, madu sebagai obat, dan masih banyak bukti ilmiah kebenaran al-Quran lainnya.
0 Response to "Kebenaran Al-Qur’an Dan Hadist Dalam Bidang Kesehatan"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak