Makna tahsin al-Qur’an
Membaca Al Quran merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Oleh karena itu membaca dan juga mempelajari Al Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim.
Tidak hanya cukup dengan membacanya saja, kitab suci Al Quran tentu harus dipelajari. Setiap muslim diwajibkan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam kitab suci Al Quran.
Di dalam mempelajari Al Quran pun tidak bisa sembarangan. Ada ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam proses belajar Al Quran, di antaranya yaitu tahsin Quran.
Pengertian Tahsin Quran
Tahsin Quran di dalam Islam mempunyai makna bahwa di dalam membaca Kitab Suci Al Quran haruslah benar dan tepat demi terjaganya keaslian praktik dakwah sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam.
Tahsin sendiri di dalam Bahasa Arab mempunyai arti memperbaiki, memperkaya atau menguatkan.
Tahsin Quran juga dapat diartikan sebagai penyempurnaan hal-hal yang berkaitan dengan kesempurnaan lafaz pengucapan huruf-huruf Al Quran dan penyempurnaan dalam pengucapan hukum hubungan di antara huruf dengan huruf yang lain seperti ikhfa, idzhar, idgham, dan yang lainnya.
Hukum belajar Tahsin
Hukum dalam belajar ilmu Tahsin (Ilmu tajwid) sebagai disiplin ilmu dalam mempelajari Al Quran adalah fardu Kifayah.
Sedangkan hukum membaca kitab Suci Al Quran dengan memakai aturan ilmu tajwid adalah Fardu ain. Dengan begitu, membaca Al quran dengan menggunakan tajwid menjadi wajib hukumnya.
Siapa pun yang di dalam membaca Al Quran tidak mempergunakan hukum tajwid maka hukumnya menjadi dosa, karena Allah SWT telah menurunkan Kitab Suci Al Quran beserta tajwidnya.
Oleh karena itu di dalam proses membaca Al Quran yang baik dan benar, maka juga diwajibkan untuk mempelajari Ilmu-Ilmu tajwid demi kesempurnaan dalam membaca Al Quran.
Tujuan dari Tahsin
Tilawah Tujuan utama dari Tahsin Quran sendiri yaitu menjaga lidah dari salah-salah dalam membaca Al Quran.
Kesalahan dalam membaca Al Quran sendiri ada 2 macamnya, yaitu Al Lahnul Jaliy dan Al Lahnul Kofiy.
Al Lahnul Jaliy adalah kesalahan yang begitu terlihat jelas di kalangan ataupun kalangan ahli tajwid.
Kesalahan tersebut antara lain perubahan bunyi, perubahan harakat, memanjangkan huruf yang seharusnya pendek atau pun sebaliknya.
Kesalahan kedua, Al Lahnul Kofiy yaitu kesalahan kecil yang tidak diketahui, kecuali oleh orang yang tidak mempunyai keahlian khusus dalam penyempurnaan pembacaan Al Quran.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain, tidak digunakannya hukum-hukum bacaan, tidak diterapkannya kaidah ghunnah di dalam huruf-huruf yang semestinya menggunakan ghunnah
Seringkali kita mendengar istilah tartil atau mentartilkan bacaan. Sebagaimana firman Allah yang memerintahkan kita agar kita membaca al-Quran dengan tartil,
وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلا
Dan bacalah al-Qur’an itu dengan tartil. (Al-Muzammil: 4)
Menurut Al-Imam ‘Ali bin Abi Thalib, kata tartil dalam ayat diatas bermakna sebagai berikut:
“Tartil adalah mentajwidkan huruf dan mengetahui kaidah waqaf”.
Dari kalimat diatas, kita mengetahui bahwa bacaan yang tartil adalah dengan menerapkan tajwid serta mengetahui kaidah-kaidah waqaf.
Tajwid
Tajwid dalam ilmu Qiraah berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.
Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an maupun bukan.
“Mentajwidkan huruf berarti membaca huruf sesuai dengan tempat keluarnya dengan disertai sifat hak dan mustahaknya.”
Al-Imam Ibnul Jazariy rahimahullah berkata dalam Manzhumah Jazariyyah:
وَٱلۡأَخۡذُ بِالتَّجۡوِيدِ حَتۡمٌ لَازِمُ مَن لَمۡ يُجَوِّدِ ٱلۡقُرَانَ آثِمُ لِأَنَّهُ بِهِ ٱلۡإِلَٰهُ أَنۡزَلَا وَهَٰكَذَا مِنۡهُ إِلَيۡنَا وَصَلَا
“Dan mengamalkan tajwid hukumnya wajib secara mutlak bagi seluruh muslim mukallaf. Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Al-Quran, maka ia berdosa, Karena bersama dengan tajwid Allah menurunkan Al-Quran dan cara membacanya. Serta bersama dengan tajwid pula Al-Quran dan cara membacanya sampai kepada kita.”
Dari kalimat-kalimat diatas dapat kita yakini bahwa membaca al-Quran dengan tajwid hukumnya adalah wajib.
Sedangkan target utama dari kegiatan tahsin sendiri yaitu untuk memperbaiki bacaan al-Quran agar terhindar dari kesalahan-kesalahan saat membaca al-Quran.
Kesalahan dalam membaca al-Quran
Dalam ilmu tajwid, kesalahan dalam membaca al Quran ada 2. Yaitu yang disebut dengan Lahn Jaliyy dan Lahn Khafiyy.
1. Lahn Jaliyy
Lahn Jaliyy secara singkat bermakna kesalahan yang jelas/fatal dalam membaca Al-Quran. Kesalahan ini menyangkut susunan kata atau tata bahasa, baik mengubah makna maupun tidak mengubah makna. Kesalahan ini dapat menjerumuskan seseorang kepada dosa jika dilakukan dengan sengaja.
2. Lahn Khafiyy
Lahn Khafiyy secara singkat bermakna kesalahan yang ringan dalam membaca Al-Quran. Kesalahan ini biasanya berkaitan dengan kesempurnaan sifat saja dan tidak menyangkut tata bahasa.
Misalnya tidak menyempurnakan kaidah panjang sebagaimana yang diminta atau tidak menahan dengungan ‘ghunnah’ sebagaimana kaidahnya.
Dengan mempelajari tahsin al Quran, maka setiap pembaca telah membangun kepedulian untuk mengenali jenis-jenis kesalahan ini dan menghindarinya.
Manfaat Tahsin Quran Manfaat dari tahsin Quran sendiri antara lain, merupakan cermin keimanan seorang umat muslim terhadap kitab suci Al Quran
Mencapai kualitas yang tinggi di dalam membaca dan juga mempelajari Al Quran dan menghindari kesalahan di dalam membaca Al Quran.
0 Response to "Makna tahsin al-Qur’an"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak