Pengertian, Macam- Macam Adab

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah


Islam hadir sebagai agama yang memiliki posisi sebagai agama yang rahmatan li al-alamin. Karena itu, Islam harus sampai kepada semua manusia. Untuk bisa sampai kepada semua manusia tentu membutuhkan penyampai dalam hal ini ulama atau dai.

Dalam penyampaian dakwah, para ulama atau para dai, harus memiliki kemampuan atau kompetensi yang memadai tentang keilmuan yang menyangkut masalah dakwah. Selain itu, para daipun harus mempunyai adab, dan sopan santun (akhlak yang mulia) ketika berdakwah. 

Dengan adab atau akhlak yang mulia, maka dai akan mudah diterima oleh masyarakat dan pesan-pesan dakwahnyapun akan lebih mudah untuk diikuti oleh masyarakat. 

Realitas yang demikian menjadi bukti bahwa para dai selain harus memiliki kompetensi tentang ilmu dakwah, merekapun dituntut untuk memiliki adab yang baik dalam berdakwah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berdakwah kepada ummatnya. 

Pengertian Adab

Adab berasal dari bahasa Arab. Menurut bahasa Adab memiliki arti kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti, akhlak. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia, adab diartikan sebagai kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak. Praja menjelaskan bahwa, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia.

Sedangkan menurut istilah adab adalah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah. 

Dapat diambil pengertian bahwa adab ialah mencerminkan baik buruknya seseorang, mulia atau hinanya seseorang, terhormat atau tercelanya nilai seseorang. 

Maka jelaslah bahwa seseorang itu bisa mulia dan terhormat di sisi Allah apabila ia memiliki adab dan budi pekerti yang baik. 

Macam-Macam Adab

Dalam akhlak Islam telah digariskan norma-norma dasar yang harus dilakukan oleh manusia agar dalam berperilaku sehari-hari mereka tidak mengandalkan keinginannya sendiri secara liar dan membabi buta tanpa menghiraukan normanorma yang telah digariskan. 

Sebagai mahkluk, manusia diberi norma-norma berupa sopan santun yang harus dilakukannya kepada khaliknya, Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagai pribadi yang mandiri, ia punya adab yang harus dilakukan bagi dirinya sendiri. 

Sebagai bagian dari anggota masyarakat, ia diberi norma agar merealisasikan keimanannya dalam bentuk perbuatan. Sebagai manusia yang hidup di suatu lingkungan tertentu, ia harus mempunyai adab terhadap alam.

1. Adab kepada Allah

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Allah telah banyak memberi nikmat kepada hamba Nya karena itu sebagai hambanya manusia harus bersyukur kepada allah. Ini merupakan salah satu contoh adab seorang hamba kepada Allah.

Adalah tidak beradab dan tidak sopan jika manusia tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Jika kita mensyukuri nikmat, maka akan bertambah nikmat yang Allah berikan kepada kita. 

Sebaliknya, jika kita mengingkarinya, nikmat itu akan dicabut dan kita digolongkan sebagai orang yang kufur atas nikmat-Nya. Hal ini sebagaimana dijelaska oleh Allah swt dalam QS. Ibrahim: 7 berikut:

ูˆَุงِุฐْ ุชَุงَุฐَّู†َ ุฑَุจُّูƒُู…ْ ู„َู‰ِูٕ†ْ ุดَูƒَุฑْุชُู…ْ ู„َุงَุฒِูŠْุฏَู†َّูƒُู…ْ ูˆَู„َู‰ِูٕ†ْ ูƒَูَุฑْุชُู…ْ ุงِู†َّ ุนَุฐَุงุจِูŠْ ู„َุดَุฏِูŠْุฏٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Selain itu, sebagai seorang muslim, harus selalu berbaik sangka kepada Allah, Berbaik sangka kepada Allah berarti kita yakin bahwa Allah menyayangi kita. Karenanya kita tidak akan melakukan sesuatu yang membuat Allah murka.

Orang yang berbaik sangka akan senantiasa berbuat baik kepada yang dipersangkakannya. Rasululah bersabda :

ูˆุฌู„ ุนุฒ ุจุงู‡ู„ู„ ุงู„ุธู† ูŠุญุณู† ูˆู‡ูˆ ุงุงู„ ุงุญุฏูƒู… ุงู„ ูŠู…ูˆุชู†

Artinya: "Jangalah seorang pun di antara kamu mati, kecuali dalam keadaan baik sangka kepada Allah". (HR. Muslim)

Hal lain yang merupakan adab kepada Allah subhanahu wa ta'ala adalah bersikap rendah hati pada Allah subhanahu wa ta'ala. 

Gambaran orang yang bersikap rendah hati adalah sebagaimana diungkapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

ูˆุงู„ ุงุญุฏ ุนู„ู‰ ุงุญุฏ ูŠูุฎุฑ ุงู„ ุญุชู‰ ุชูˆุงุถุนูˆุง ุฃู† ุงู„ูŠ ุงูˆุญู‰ ู‡ู„ู„ุง ุฅู† ุงุญุฏ ุนู„ู‰ ุงุญุฏ ูŠุจุบู‰

Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, bertakwalah kamu sehingga seseorang tidak berlaku sombong terhadap yang lain dan seseorang tidak berlaku curang atas orang lain". (HR. Muslim)

2. Adab Bergaul dengan Ibu-Bapak (Anak terhadap Orangtua)

Adab seorang anak terhadap orang tuanya salah satunya adalah dengan cara berbakti kepada orantua dan menghormati serta menuruti perintah mereka sepanjang perintah mereka tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Terkait dengan adab kita kepada orang tua adalah juga adab kepada orang yang lebih tua dari usia kita. Kita harus menghormati karena mereka lebih dahulu lahir ke dunia dan karenanya pengalaman mereka lebih luas dari kita.

Pengalaman adalah guru terbaik. Rasulallah bersabda: 

ุงู„ู…ุณู„ู… ุงู„ุดูŠุจุฉ ุฐู‰ ุงูƒุฑุงู… ู‡ู„ู„ุง ุงุฌุงู„ู„ ู…ู†

Artinya: "Sebagian tanda memuliakau Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih rambutnya (tua)". (HR. Abu Daud)

3. Adab terhadap Anak-Anak

Adab orang tua terhadap anaknya termanifestasi dalam bentul memenuhi kebutuhan anak-anaknya. 

Antara lain memberi nama yang baik, menyembelih kambing pada hari ketujuh (aqiqah), mengkhitan-kannya, mengasihinya dengan lemah lembut, menafkahinya, mendidiknya, melatihnya dengan ibadah-ibadah yang wajib, melindungi keluarganya dari api neraka.

Caranya dengan taat kepada Allah yang dilakukan melalui pengajaran dan pendidikan. Rasulullah dalam hal ini berpesan agar orang tua menyayangi anaknya dan tidak boleh membunuh anaknya karena hal tersebut merupakan salah satu dosa besar. 

Sebagaimana dapat dipahami dari hadis Rasulallah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam berikut :

ู…ุนูƒ ูŠุทุนู… ุฃู† ู…ุฎุงูุฉ ูˆู„ุฏูƒ ุชู‚ุชู„ ุฃู† ุฎู„ู‚ูƒ ูˆู‡ูˆ ู†ุฏุง ู‡ู„ู„ ุชุฌุนู„ ุฃู† ุฌุงุฑูƒ ุจุฎู„ูŠู„ุฉ ุชุฒู†ู‰ ุฃู† ุฃูˆ

Artinya: "Engkau menjadikan tuhan tandingan bagi Allah, padahul Allah yang menciptakanmu atau engkau membunuh anakmu karena khawatir ia makan bersamamu atau engkau berzina dengan istri tetanggamu". (Mutafaq Alaih)

Larangan membunuh anak berarti mengharuskan orang tua untuk menyayangi anaknya

ููŠู‡ ูˆูŠุณู…ู‰ ุงู„ุณุงุจุน ูŠูˆู… ุนู†ู‡ ุชุฐุจุญ ุจุนู‚ูŠู‚ุชู‡ ู…ุฑุชู‡ู† ุงู„ุบุงู„ู… ุงู„ุณุงุจุน ูŠูˆู… ุนู†ู‡ ุชุฐุจุญ ุจุนู‚ูŠู‚ุชู‡ ู…ุฑุชู‡ู† ุฑุฃุณู‡ ุงู„ุบุงู„ู… ูˆูŠุฎู„ู‚ ุฑุฃุณู‡ ูˆูŠุฎู„ู‚ ููŠู‡ ูˆูŠุณู…ู‰

Artinya: "Seorang anak tergadaikan dengan kambing aqiqah yang disembelih untuknya pada hari ketujuh kelahirannya, ia diberi nama pada hari ketujuh tersebut, dan rambutnya dicukur". (HR. At-Tirmidzi)

4. Adab terhadap Diri Sendiri

1. Adab berpakaian

ูŠٰุจَู†ِูŠْٓ ุงٰุฏَู…َ ู‚َุฏْ ุงَู†ْุฒَู„ْู†َุง ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู„ِุจَุงุณًุง ูŠُّูˆَุงุฑِูŠْ ุณَูˆْุกٰุชِูƒُู…ْ ูˆَุฑِูŠْุดًุงۗ ูˆَู„ِุจَุงุณُ ุงู„ุชَّู‚ْูˆٰู‰ ุฐٰู„ِูƒَ ุฎَูŠْุฑٌۗ ุฐٰู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุงٰูŠٰุชِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ู„َุนَู„َّู‡ُู…ْ ูŠَุฐَّูƒَّุฑُูˆْู†َ

Artinya: "Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurun-kan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-iandu kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat". (QS. Al-A’raf: 26)

Fungsi pakaian yang utama adalah menutup aurat, sebagai perhiasan dan memperindah jasmani sehingga enak dipandang karena Allah menyukai keindahan.

2. Adab Memandang

Memandang bukanlah hal yang sepele. Dari memandang bisa terjadi hal-hal besar yang tidak kita inginkan. Bukankah perzinaan dan pemorkosaan, misalnya, pada mulanya dari memandang! 

Karena pentingnya soal memandang, ajaran Akhlak Islam telah memberikan batasanbatasan atau adab memandang agar manusia tidak liar dalam menggunakan pandangannya terhadap hal-hal yang dilarang oleh agama. 

Dalam hal adab memandang, Rasulullah saw menegaskan dalam haditsnya:

ู„ูƒ ูˆู„ูŠุณุช ุงู„ุงูˆู„ู‰ ู„ูƒ ูุฅู†ู…ุง ุงู„ู†ุธุฑุฉ ุงู„ู†ุธุฑุฉ ุชุชุจุน ู„ุง ุนู„ู‰ ูŠุขุงู„ุงุฎุฑุฉ

Artinya: "Hai Ali, janganlah kau ikuti pandangan yang pertama dengan pandangan kedua, kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun pandangan yang berikutnya tidak boleh".(HR. Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi)

3. Adab berbicara

Sebgai manusia yang baik (muslim yang baik. harus berbicara dengan baik Allah telah memberikan rambu-rambu dan adab dalam berbicara agar selamat dari bahaya lidah yang kadang tidak terkendal. Allah berfirman dalam (QS. Al-Isra: 53):

ูˆَู‚ُู„ْ ู„ِّุนِุจَุงุฏِูŠْ ูŠَู‚ُูˆْู„ُูˆุง ุงู„َّุชِูŠْ ู‡ِูŠَ ุงَุญْุณَู†ُۗ ุงِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†َ ูŠَู†ْุฒَุบُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…ْۗ ุงِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†َ ูƒَุงู†َ ู„ِู„ْุงِู†ْุณَุงู†ِ ุนَุฏُูˆًّุง ู…ُّุจِูŠْู†ًุง

Artinya: Dan Katakanlah kepada hamhahamba-Ku: "Hendak-lah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.

4. Adab makan dan minum

Islam mengajarkan kepada umatnya tentang adab makan dan minum. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 168 berikut:

ูŠٰุٓงَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ูƒُู„ُูˆْุง ู…ِู…َّุง ูِู‰ ุงู„ْุงَุฑْุถِ ุญَู„ٰู„ًุง ุทَูŠِّุจًุง ูۖˆَّู„َุง ุชَุชَّุจِุนُูˆْุง ุฎُุทُูˆٰุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ِۗ ุงِู†َّู‡ٗ ู„َูƒُู…ْ ุนَุฏُูˆٌّ ู…ُّุจِูŠْู†ٌ

Artinya: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari, apa yang terdapat di bumi dan janganlah kaniu mengikuti langkahlangkah syetan, karena sesungguh-nya syetan adalah musuh nyata bagimu."

Di antara hadits Nabi yang mengajarkan adab makan-minum adalah sebagai berikut.

ุดู…ุงู„ู‡ ูŠุฃูƒู„ ุงู„ุดูŠุทุงู† ูุฅู† ุจู‡ุง ูˆู„ุงู„ูŠุดุฑุจู† ุจุดู…ุงู„ู‡ ุงุญุฏูƒู… ูŠุฃูƒู„ู† ู„ุง ุจู‡ุง ูŠุดุฑุจ

Artinya: "Janganlah salah satu di antara kalian makan dengan tangan kiri dan janganlah pula minurn dengan tangan kiri. Sesungguhnya syetan makan dan minum dengan tangan kiri". (HR. Muslim dari Ibn Umar)

ู‚ุงุฆู…ุง ุงู„ุฑุฌู„ ูŠุดุฑุจ ุฃู† ูˆุณู„ู… ุนู„ูŠู‡ ู‡ู„ู„ุง ุตู„ู‰ ู‡ู„ู„ุง ุฑุณูˆู„ ู†ู‡ู‰

Artinya: "Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri". (HR. Muslim dari Anas)

5. Adab bergaul dengan sesama muslim dan sesama manusia

Islam telah memberikan norma-norma atau adab-adab yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim kepada muslim yang lainnya. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengucapkan salam

Apabila seorang muslim bertemu dengan muslim yang lainnya maka hendaklah mengucapkan salam seperti yang difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam QS. An-Nisa: 86

ูˆَุงِุฐَุง ุญُูŠِّูŠْุชُู…ْ ุจِุชَุญِูŠَّุฉٍ ูَุญَูŠُّูˆْุง ุจِุงَุญْุณَู†َ ู…ِู†ْู‡َุงٓ ุงَูˆْ ุฑُุฏُّูˆْู‡َุง ۗ ุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ูƒَุงู†َ ุนَู„ٰู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุญَุณِูŠْุจًุง

Artinya: Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

ุชุนุฑู ู„ู… ูˆู…ุง ุนุฑูุช ู…ู† ุนู„ู‰ ุงู„ุณุงู„ู… ุชู‚ุฑุฃ

Artinya: "Ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal". (Muttafaq 'Alaih)

Rasululllah begitu banyak mengeluarkan hadits tentang salam. Hal ini menunjukkan salam mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-sehari, karena salam merupakan doa perdamaian dan kedamaiaan.

2. Menjenguk ketika sakit dan mendoakan kesembuhannya

Jika seorang muslim mengetahui bahwa saudaranya yang muslim sakit, maka hendaklah ia menjenguknya dan mendoakan kesembuhannya.  Rasululllah bersabda yang artinya sebagai berikut.

Artinya: Imam Bukhari meriwayatkan dari Al-Barra bin Azib bahwa ia berkata: "Rasulullah
memerintahkan kita men-jenguk orang sakit, mengantar jenazah, mendoakan orang yang bersin, membebaskan orang yang sumpah, menolong orang yang tertindas, memenuhi undangan, dan menyebarkan salani". (HR. Bukhari)

3. Mengiringkan jenazah orang muslim

Salah satu adab seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah mengiringkan jenazah orang musli. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadisnya:

ุงู„ู…ุฑูŠุถ ูˆุนูŠุงุฏุฉ ุงู„ุณุงู„ู… ุฑุฏ ุฎู…ุณ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณู„ู… ุญู‚ ุงู„ู…ุณู„ู… ุงู„ุนุทุณ ูˆุชุดู…ูŠุช ุงู„ุฏุนูˆุฉ ูˆุงุฌุงุจุฉ ุงู„ุฌู†ุงุฆุฑ ูˆุงุชุจุงุน

Artinya: "Hak seorang muslim atas muslim lainnya adalah: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang bersin". (Muttafaq Alaih)

4. Menasihati

Manusia tempat salah dan dosa, karena ini saling nasehati menasehati menjadi salah satu adab muslim dengan muslim lainnya. Terkain nasehat, Rasulalah bersabda:
ู„ู‡ ูู„ูŠู†ุตุญ ุงุฎุงู‡ ุงุญุฏูƒู… ุฅ ุฐุงุณุชู†ุตุญ

Artinya: "Jika salah seorang meminta nasihat kepada saudaranya hendaklah saudaranya tersebut memberinya nasihat". (HR. Bukhari)

5. Tidak menimpakan keburukan kepadanya

Islam mengajarkan bahwa sesame muslim adalah bersaudara. Karena itu sebagai muslim tentu saja tidak boleh berbuat jahat dan berperilaku buruk terhadap terhadap saudaranya (muslim).
Dalam hal ini Rasulallah bersabda:
ูˆุนุฑุถู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ ุฏู…ู‡ ุญุฑุงู… ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณู„ู… ูƒู„ ุงู„ู…ุณู„ู…

Artinya: "Seorang muslim atas muslim. lainnya haram darahnyu, hartanya dan kehormatannya". (HR. Muslim)
ูˆ ูŠุฏู‡ ู„ุณุงู†ู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ุณู„ู… ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู…

Artinya: "Orang muslim ialah orang yang dimana kaum muslimin yang lain selamat dari (gangguan) lisannya dan tangannya". (Muttafaq Alaih)

Itulah beberapa contoh adab muslim yang diajarkan Islam agar para muslim mendapatkan kebahagian dalam hidupnya baik kehidupan ketika di dunia ataupun kehidupan di akherat kelak.

0 Response to "Pengertian, Macam- Macam Adab "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak