Awali Dengan Bismillâh
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Mengawali sesuatu dengan bismallâh tentu terlihat sederhana untuk diucapkan, namun tanpa kita sadari masih banyak orang-orang muslim yang kerap sekali melupakan kalimat tersebut baik secara tidak sengaja maupun sengaja.
Contoh sederhananya saat kita mengawali untuk menyantap makanan, memakai pakaian, mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya, pasti tidak sedikit dari kita pernah lupa untuk mengawalinya dengan basmallah.
Hal ini tentu amat disayangkan, karena keberkahan yang akan kita terima akan terputus. Pada hakikatnya seorang muslim dianjurkan untuk membaca basmallah pada saat ingin mengerjakan sesuatu, bahkan sekecil apapun perbuatannya.
Pengertian
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (Bismillâhirrahmânirrraîim) mempunyai makna singkat yang berarti “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”.
Adapun penjelasan dari kitab Safînatun Najâh yakni huruf Ba’ pada “Bismallâh” mempunyai posisi sebagai huruf jar yang memiliki ikatan (ta’aluq) dengan kalimat sebelumnya yang pada basmallah ini ikatannya (ta’aluq) dibuang, kemudian akan berbunyi abtadi-u yang artinya aku memulai, dan bismillah yang berarti “saya (kami) memulai dengan menyebut nama Allah”.
Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan semacam pernyataan hambanya untuk mengucap. Atau dapat di tafsirkan seperti perintah dari-Nya.
Untuk pengucapannya seharusnya berada di alam sadar, bahwa kita sadar tanpa mendapatkan izin pertolongan atau tanpa mendapatkan kekuasaan dari Allah, apa yang kita kerjakan tidak akan berjalan dengan lancar.
Kita harus menyadari keterbatasan/kekurangan dari diri kita, namun setelah kita memahami dan menghayati makna basmallah ini, kita merasa memiliki power dan menumbuhkan rasa percaya diri karena pada saat itu kita telah memohon pertolongan dari Allah yang maha Esa.
Inilah mengapa betapa pentingnya mengawali ucapan basmalah saat hendak melakukan sesuatu, dengan membaca basmalah apa yang kita perbuat akan mendapatkan kelancaran/kemudahan.
Kalimat Bismillâhirrahmânirrraîim sendiri merupakan sesuatu hal yang sudah menjadi bagian dari dzikir umat muslim kepada Allah.
Hal ini dibuktikan dengan saat kita memulai membaca Al-Qur’an, pasti kita sudah melafalkan ucapan basmalah ini.
Dengan mengucapkan basmalah pada setiap hendak melakukan sesuatu, niscaya ucapan basmallah tersebut dapat membawa sesuatu keberkahan dan kebaikan.
Dengan kita memahami makna bismillah, tentu hal ini akan membuat kita semakin sadar tentang keutamaannya di kehidupan sehari-hari.
Adapun dalil yang menunjukkan tentang memulai sesuatu dengan bismillâh:
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ ببسم الله فهو أبتر
“Segala urusan penting yang tidak diawali bismillah, maka akan berkurang (atau bahkan hilang) keberkahannya”. (HR. Ibnu Hibban)
كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ – أَوْ قَالَ : أَقْطَعُ
“Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka terputus berkahnya.” (HR. Ahmad)
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib )
كُلُّ أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ أَقْطَعُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’, maka berkahnya terputus.” (HR. Ibnu Majah)
Nabi Muhammad n selalu memulai menulis surat kepada Raja Heraklius dengan menggunakan Bismillah.
Tidak dalam konteks menulis surat saja, bahkan kanjeng nabi Muhammad selalu mengawali khutbah dengan “Hamdu lillah” dan selalu memuji sifat Allah Ta’ala.
Dalam kitab kuning Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah menganjurkan beberapa kegiatan yang dimulai dengan membaca bismillah, diantaranya :
- Saat memulai membaca Al-Qur’an sekaligus dzikir
- Saat mulai menaiki kendaraan ataupun perahu
- Saat memasuki rumah, baik di masjid dan keluar dari rumah/masjid
- Saat menghidupkan lampu dan mematikan lampu
- Sebelum memulai bersetubuh (bagi yang sudah halal)
- Pada saat imam menaiki mimbar
- Pada saat hendak tidur
- Pada saat melakukan shalat sunnah
- Pada saat menutup bejana (Wadah)
- Pada saat memulai menulis/mengetik
- Pada saat menutupkan mata mayit dan hendak memasukkannya kedalam kuburan
- Pada saat meletakkan tangan ketika hendak membaca do’a ruqyah (pada tubuh yang sakit)
Dalam kitab tersebut juga menjelaskan bahwa bacaan “basmalah” mempunyai kalimat lengkapnya yakni “bismillâhirrahmanirrahîm”.
Apabila kita lupa membaca basmallah atau bahkan melupakannya secara sengaja, maka hukumnya tidak ada dosa untuk kita. Namun jika kita mengucapkan basmallah saat memulai sesuatu kegiatan, maka kita berpahala.
Keutamaan Mengucapkan Basmalah
Adapun beberapa keutamaan yang kita dapatkan pada saat mengucapkan bismillah, diantaranya :
1. Kita semakin dekat dengan Allah
حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْمُبَارَكِ الصَّنْعَانِيُّ، حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ وَهْبٍ الجَنَديّ، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ؛ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عن بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. فَقَالَ: “هُوَ اسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ اللَّهِ، وَمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اسْمِ اللَّهِ الْأَكْبَرِ، إِلَّا كَمَا بَيْنَ سَوَادِ الْعَيْنَيْنِ وَبَيَاضِهِمَا مِنَ الْقُرْبِ”
“Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakan kepada kami Ja’far ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Mubarak As-San’ani, telah menceritakan kepada kami Salam ibnu Wahb Al-Jundi. telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Tawus, dari Ibnu Abbas, bahwa Usman bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang basmalah. Beliau menjawab: Basmalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asma Allahu Akbar jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagian hitam dari bola mata dan bagian putihnya karena saking dekatnya”
2. Ayat yang Istimewa
وَقَدْ رَوَى ابْنُ مَرْدُويه، مِنْ حَدِيثِ يَزِيدَ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، وَفِي رِوَايَةٍ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ أَبِي أُمَيَّةَ، عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آيَةٌ لَمْ تَنْزِلْ عَلَى نَبِيٍّ غَيْرِ سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ وَغَيْرِي، وَهِيَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ”
“Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, dari Sulaiman ibnu Buraidah; sedangkan menurut riwayat lain dari Abdul Karim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari ayahnya, bahwa Rasulullah bersabda: Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).”
3. Diberkati Allah
Ibnu Murdawaih pernah meriwayatkan sanadnya melalui Abdul Karim sampai dengan Jabir Ibnu Abdullah, menceritakan pada saat diturunkannya kalimat “bismillahirrahmanirrahiim” seluruh awan berlari ke arah timur,
Setelah itu angin hening tidak bertiup sana sini, lautan mulai menggolak, bahkan semua binatang langsung mendengar dengan telinga mereka masing-masing, dan seluruh setan mulai dirajam di langit.
Pada waktu itu juga, Allah Subhanahu wa ta'ala bersumpah dengan menyebut kemuliaan dan keagungan-Nya bahwa tidak sekali-kali asma yang ia miliki (dalam basmalah) diucapkan terhadap sesuatu hal melainkan Dia sudah pasti memberkatinya.
4. Diselamatkan dan Dilindungi dari Malaikat Zabaniyah
Waki’ pernah mengatakan dari Al-A’masy sampai dengan Ibnu Mas’ud, bahwa barang siapa yang menginginkan selamat oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang memiliki jumlah 19 (Zabaniyah merupakan ahli penyiksa neraka), hendaklah orang tersebut membaca “bismillahirrahmanirrahiim”
5. Dibuatkan Surga
“فَقَدْ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا” لِقَوْلِ الرَّجُلِ: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ ”
Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebutan (mencatat) perkataan seorang lelaki yang mengucapkan, ‘rabbana walakal hamdu hamdan ka’siran tayyiban mubarakan fihi’ (Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yang sebanyak-banyaknya, baik lagi diberkati).
6. Setan Berubah Menjadi Kecil
Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَاصِمٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا تَمِيمَةَ يُحَدِّثُ، عَنْ رَدِيفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَثَرَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: تَعِس الشَّيْطَانُ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ. فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ، وَقَالَ: بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ، وَإِذَا قُلْتَ: بِاسْمِ اللَّهِ، تَصَاغَرَ حَتَّى يَصِيرَ مِثْلَ الذُّبَابِ“.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Asim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang menceritakan hadis dari orang yang pernah membonceng Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Si pembonceng menceritakan: Unta kendaraan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terperosok, maka aku mengatakan, “Celakalah setan.” Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu katakan, ‘Celakalah setan,’ karena sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin membesar, lalu mengatakan, ‘Dengan kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya.’ Tetapi jika kamu katakan, ‘Dengan nama Allah,’ niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadi sebesar lalat.”
7. Terhindar dari Godaan Setan
Dari Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim pernah meriwayatkan dari hadis Bisyr ibnu Imarah sampai dengan Ibnu Abbas, mengatakan bahwa sesuatu hal yang berawal dibawa turun oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
“Hai Muhammad, katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk’.” Kemudian Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).”
Jibril berkata kepadanya, “Hai Muhammad, sebutlah asma Allah, bacalah dengan menyebut asma Allah Tuhanmu dan berdiri serta duduklah dengan menyebut asma Allah,” menurut lafaz Ibnu Jarir.
Dari beberapa penulis yang menjelaskan tentang definisi sampai dengan keutamaan dalam mengucapkan basmallah, dapat disimpulkan bahwa kalimat basmallah sangatlah dianjurkan untuk diucapkan pada saat memulai sesuatu.
Sesuatu pekerjaan yang tidak diawali dengan membaca basmallah akan bernilai tidak baik bahkan dapat menghilangkan barakah. Untuk itu teman-teman diharapkan agar berusaha tidak melupakan kalimat basmallah saat hendak melakukan sesuatu.
Keutamaan dari membaca basmallah ini dimulai dari semakin dekatnya diri kita kepada Allah, diberkati Allah, diselamatkan dari Malaikat Zabaniyah, dibuatkan surga, setan akan berubah bentuk menjadi kecil, dan agar kita terhindar dari godaan setan.
0 Response to "Awali Dengan Bismillâh"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak