Mengenal Attachment
1. Pengertian Attachment
Bowlby adalah tokoh pertama yang mengadakan penelitian dan mengemukakan teori mengenai attachment, dan tetap menjadi dasar teori bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang attachment.
Bowlby mengemukakan bahwa attachment adalah ikatan emosional yang dimiliki anak ketika berinteraksi dengan figur tertentu
Dimana anak menginginkan kedekatan dengan figur tersebut dalam situasi-situasi tertentu seperti ketika ketakutan dan kelelahan.
Hazan dan Shaver mengeksplorasi ide Bowlby mengenai attachment. Menurut Hazan dan Shaver ikatan emosional yang berkembang pada hubungan romantis dimasa dewasa memiliki fungsi yang sama dengan ikatan emosional antara anak dan pengasuhnya.
Cox menyebutkan attachment sebagai sebuah ikatan emosional yang kuat dengan orang lain. Hendrick mendefinisiskan attachment sebagai sebuah bagian dari interaksi dengan pengasuhnya yang melibatkan kedekatan fisik, yang secara tak langsung juga kedekatan afeksi emosional.
Bowlby dan Ainsworth menambahkan attachment sebagai ikatan afektif yang terus menerus yang dikarakteristikan oleh kecendrungan untuk mencari dan memelihara kedekatan pada figure khusus, terutama ketika dibawah tekanan.
Attachment pada orang dewasa didefinisikan sebagai kecendrungan yang stabil pada individu untuk berusaha keras mencari dan memelihara kedekatan dengann seseorang atau orang tertentu yang memberikan potensi subjektif rasa aman dan terlindungi terhadap fisik ataupun psikis.
Hendrick menambahkan attachment pada dewasa sebagai attachment romantic yang diartikan sebagai perilaku yang melibatkan kedekatan dan ikatan dengan seorang pasangan romantis.
Dari definisi-definisi yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa attachment adalah ikatan emosional yang dimiliki individu dengan figur orang terdekat berdasarkan pengalaman pada masa anak-anak terhadap ibu ataupun pengasuhnya yang memiliki pengaruh terhadap hubungan dengan individu lainnya yang memberikan potensi rasa aman.
2. Jenis-jenis Attachment
Setiap individu memiliki kelekatan dengan orang lain, tetapi setiap individu memiliki kualitas kelekatan yang berbeda.
Ada individu yang cepat akrab dan dekat dengan orang baru, tidak malu untuk memulai suatu percakapan, jika memiliki pasangan akan merasa nyaman dan tenang dengan keberadaan pasangannya.
Tetapi ada juga individu yang sulit untuk membina hubungan baru dengan orang lain, baik hubungan percintaan ataupun hubungan pertemanan.
Individu seperti ini biasanya pemalu dan tidak pernah berani untuk mengekspresikan perasaannya.
Ia juga biasanya merasa takut jika memiliki pasangan, ia akan merasa pasangannya akan memiliki prilaku tidak jujur kepadanya.
Ainsworth melakukan penelitian yang disebut dengan strange situation. Strange situation adalah meneliti kedekatan antara orang dewasa (ibu) dengan anaknya.
Melalui penelitian ini didapatkan tiga attachment yaitu:
- secure attachment,
- avoidant attachment dan
- ambivalent attachment.
1. Secure attachmet
Pada tipe kelekatan ini dijelaskan bahwa individu memiliki keluarga yang mendukung menjadi pribadi yang dapat dipercaya, hangat, orang tua yang bahagia, bisa mentolerir perpisahan dengan pasangan, dapat memberikan pasangan dukungan emosional ketika mereka membutuhkannya, secara umum bentuk positif hubungan romantis, mempercayai hubungan cinta romantic itu ada dan bisa berlangsung lama.
Sekitar 56 % orang dewasa yang memiliki tipe secure attachment , ditemukan memiliki kepuasan paling besar dan paling berkomitmen terhadap hubungan disbanding dengan tipe attachment lain.
2. Avoidant attachment
Pada tipe attachment ini, individu dikatakan memiliki hubungan keluarga yang jauh, memiliki jarak emosional dengan orang tua, tidak merasa hangat, tidak dekat atau percaya pada orang tua, cenderung takut akan keintiman, sulit menemukan komitmen secara emosional, tidak dapat memberikan dukungan emosional yang tinggi pada pasangan, sinis terhadap cinta romantis dan meragukannya dapat berlangsung lama.
3. Ambivalent Atacchment
Tipe attachment ambivalent dikatakan adalah individu yang memiliki hubungan romantis tapi tidak bertahan lama, mencemaskan, ketakutan akan takut kehilangan pasangan, siap dan ingin sekali mengganti diri untuk menyenangkan pasangan, tertekan dengan perpisahan dengan pasangan, mempercayai bahwa jatuh cinta itu mudah tapi tidak akan berlangsung lama
Mempercayai bahwa orang lain tidak menginginkan kedekatan seperti yang diinginkannya, mereka khawatir pasangan mereka tidak benar-benar mencintainya dan akan meninggalkannya,
Mereka selalu menginginkan penggabungan yang utuh dengan orang lain yang terkadang membuat mereka ketakutan orang lain itu pergi,
Pengalaman mereka dalam cinta sering terobsesi dan ditandai oleh hasrat untuk menguasai, memiliki tingkatan tinggi pada ketertarikan seksual dan kecemburuan,
Biasanya hubungan mereka bertahan sekitar 6 tahunan, dan sekitar 19-20 % orang dewasa diidentifikasi sebagai tipe ambivalent attachment.
Penelitian akan teori attachment dalam konteks hubungan romantis dilakukan pertama kali oleh Hazan dan shaver mereka mengatakan bahwa hubungan romantis merupakan bagian dari pembentukan attachment.
Mereka juga menemukan tiga tipe attachment yang terdapat pada individu dewasa berdasarkan sejarah pengalaman pengasuhan individu dimasa kecilnya dengan menggunakan self-report.
1. Secure attachment dimiliki oleh individu yang pada masa kanak-kanaknya memiliki hubungan akrab dengan kedua orang tua, ketika dewasa menjadi pribadi yang mudah bergaul, percaya diri, memiliki hubungan yang romantis dan penuh kasih dengan pasangannya.
2. Avoidance attahment, dimiliki oleh individu yang pada masa kanak-kanaknya sering mendapatkan perlakuan dingin, tidak bersahabat, bahkan penolakan dari ibunya, ketika dewasa mereka takut akan keintiman dengan pasangan dan kesulitan menerima kekurangan pasangan.
3. Ambivalent dimiliki oleh individu yang pada masa kanak-kanaknya memiliki pengalaman dengan ayah yang dipandang kurang adil
Ketika dewasa menjadi individu yang kurang percaya diri, mudah jatuh cinta, tetapi sulit menemukan cinta sejati, penuh rasa ingin memiliki pasangan, penuh rasa cemburu, penuh dengan hasrat seksual dan emosional.
Sejalan dengan pemikiran Ainsworth mengenai attachment, Breenan, Clark, Shaver, Brayley dan Waller mengemukakan bahwa ketiga tipe attachment itu dapat dirangkum menjadi dua dimensi tipe attachment pada orang dewasa yaitu anxiety dan avoidance.
Pola attachment anxiety merupakan perasaan tentang keberhargaan dirinya (self-worth) berkaitan dengan seberapa tinggi individu merasa khawatir bahwa ia akan ditolak, ditinggalkan atau tidak dicintai oleh figur attachment atau sicgnificant other.
Pola attachment avoidant berkaitan dengan seberapa jauh individu membatasi intimasi dan ketergantungan pada orang lain.
Dari dua dimensi tersebut dapat ditemukan empat macam pola attachment yang akan tergolong dengan sendirinya, yaitu antara lain
- secure (anxiety rendah & avoindance rendah)
- preoccupied (anxiety tinggi & avoidance rendah)
- fearful (anxiety tinggi & avoidance tinggi) dan
- dismissing (anxiety rendah & avoidance tinggi).
Bartholomew dan Horowitz berusaha mengembangkan penelitian mengenai attachment pada hubungan romantis dengan menggunakan metode wawancara dalam penelitian Bartholomew dan
Horowitz, menemukan adanya perbedaan karakteristik individu yang tergolong memiliki tipe avoidant attachment. Individu yang diklasifikasikan kedalam pola avoidant attachment ternyata tidak merasa tertekan dalam hubungan romantis dan tidak menganggap penting hubungan romantis.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Hazan dan Shaver yang menemukan bahwa individu dengan avoidant attachment merasa tertekan dalam hubungan romantis dan tidak tidak merasa nyaman ketika berhubungan dekat dengan orang lain.
Perbedaan hasil dari karakteristik individu dewasa yang diklasifikasikan dalam pola avoidant attachment ini yang akhirnya mendorong penelitian-penelitian selanjutnya untuk menggali lebih dalam mengenai pola-pola attachment pada individu dewasa.
Barthlowomew dan Horowitz melanjutkan penelitian mengenai tipe attachment pada hubungan romantis dewasa.
Mereka melakukan penelitian berdasarkan pandangan akan working models of attachment yang dikemukakan oleh Bowlby.
Mereka mengemukakan bahwa working model of attachment terdiri dari dua dimensi yang melandasi pola-pola attachment pada individu dewasa, yang terdiri dari:
1. Model of self, yang menggambarkan penilaian akan seberapa berharganya diri sehingga memunculkan harapan bahwa orang lain akan memberi respon terhadap mereka secara positif.
2. Model of others yang menggambarkan penilaian seberapa orang lain dapat dipercaya dan diharapkan untuk memberikan dukungan dan perlindungan yang dibutuhkan.
Selanjutnya Bertholomew dan Horowitz, mengatakan bahwa kombinasi dari model of self dan model of others dapat dikombinasikan untuk menjelaskan keempat pola attachment dalam hubungan romantis dewasa yang terbentuk yaitu:
- secure attachment
- preoccupied attachment,
- avoidant/ fearfull attachment
- avoidance/ dismissing attachment.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa attachment dibagi atas tiga jenis, yakni secure, avoidant dan juga ambivalent
0 Response to "Mengenal Attachment"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak