Mengenal Fungsi Iman
Iman artinya percaya, yakni pembenaran hati (tashdiq al-qalbi). Sedangkan dalam pengertian luasnya iman adalah pembenaran dengan hati, diucapkan dengan lisan (ikrar) dan melaksanakan ajaran Allah dengan tubuh.
Ikrar berfungsi sebagai bukti lahir atas keberimanan seseorang dan karenanya berlakunya hukum syari’at terhadap dirinya.
Manakalah seseorang telah berikrar (menyatakan pengakuan dengan mengucapkan dua kalimah syahadat)
Maka berlakulah hukum syari’at bagi dirinya, bila ia menikah dinikahkan secara Islam dan bila ia meninggal dunia maka dilaksanakan fardhu kifayahnya, seperti mandi jenazah, kafan dan shalat.
Sedangkan amal merupakan aplikasi dari pengakuannya. Dalam Alquran Allah berfiman:
لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Baqarah: 177).
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul- Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (An-Nisa: 136).
Rukun Iman yang mencakup 6 aspek tersebut dalam pembahasan ini diistilahkan dengan akidah pokok dalam Islam. Iman atau percaya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala merupaan rukun pertama dari rukun Iman.
Dan orang-orang yang beriman akan mendapatkan ketenangan jiwa perhatikan firman Allah Subhanahu wa ta'ala berikut ini:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَاعْتَصَمُوْا بِهٖ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِيْ رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍۙ وَّيَهْدِيْهِمْ اِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۗ
Artinya : “Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar daripada-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.” (QS. An-Nisa: 175)
Firman Allah yang lain berbunyi:
لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِ ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِـكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji- janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS. Yunus: 63-64)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
Artinya : “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. ” (QS. Al-Fath: 4)
Dari firman Allah di atas, kita memahami bahwa orang yang beriman kepada Allah akan mendapatkan ketenangan jiwa.
Ketenangan jiwa tidak bisa didapat dengan melimpahkan materi, melainkan dengan keimanan yang muncul dari kalbu secara ikhlas.
Dalam hadits Rasulullah bersabda:
حَدِيْثُ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النبي ص م بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ : مَاالْاِيْمَانُ؟ قَالَ : الْاِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنُ بِالله وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلقَائِهِ
Arinya: Hadits dari Abu Hurairah. Ia berkata: "Pada suatu hari Rasul berada bersama para sahabat, lalu seorang pria datang kepada beliau lalu bertanya: "Apakah iman itu?" Beliau menjawab, "Iman adalah kamu percaya kepada Allah dan malaikat-Nya, percaya dengan adanya pertemuan dengan-Nya, dan dengan rasul-rasul-Nya, dan kamu percaya dengan adanya hari kebangkitan." (Hadits Bukhari Muslim).
Ada di antara orang yang berpendapat bahwa rukun iman hanya lima saja, tidak termasuk di dalam yang lima itu beriman kepada qadha dan takdir. Pendapat ini hanya didasari hadits di atas.
Dalam hal ini juga bahwa pendapat yang mengatakan adanya qadha dan takdir Allah juga berpijak kepada dali lainnya, karena bila diperhatikan berbagai ayat Alquran, rukun iman yang keenam itu juga sangat berdasar. Bahasan ini akan dibahas di akhir bahasan rukun iman ini.
Dalam berbagai bahasan tentang tauhid banyak disebutkan, iman memiliki enam rukun. Rukun artinya bagian yang yang harus ada pada sesuatu.
Rukun shalat misalnya adalah suatu yang menjadi bagian dari shalat. Bilamana suatu rukun itu tidak ada, maka shalat itu tidak sah.
Sedangkan iman adalah kepercayaan atau keyakinan terhadap Allah, utusan dan dan hukumnya. Maka rukun iman adalah bagian-bagian yang harus ada pada kepercayaan atau keyakinan umat Islam.
Adapun rukun iman itu adalah sebagai berikut:
2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Beriman kepada kitab-kitab Allah
4. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
5. Beriman kepada hari kiamat
6. Beriman kepada Qadha dan takdir Allah
0 Response to "Mengenal Fungsi Iman"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak