Mengenal Sejarah Setan
Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu dirahmati dan Istiqomah.
Setan adalah musuh abadi manusia. Ia tidak akan pernah sedetik pun membiarkan manusia dalam kebaikan dan fitrahnya, melainkan ia akan selalu berusaha untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memperdayainya.Sebab, memang itulah tujuan hidup setan (iblis) dalam seluruh sisa hidupnya di dunia ini hingga tibanya hari kiamat kelak. Semua itu berpangkal tolak dari rasa dendam setan yang menganggap manusia sebagai penyebab utama dari kehinaan dan kehancurannya.
Betapa tidak, pada mulanya, setan adalah salah satu makhluk yang dekat di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala, sebagaimana halnya malaikat. Semula, baik iblis maupun malaikat adalah sama-sama ditempatkaan di surga oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Namun, semua berubah 180 derajat ketika Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak untuk menciptakan Adam (manusia), dan mengangkatnya menjadi khalifah di muka bumi.
Apalagi, ketika Adam (manusia) telah tercipta, ternyata Allah Subhanahu wa ta'ala kemudian memerintahkan Malaikat dan Iblis untuk sujud (memberi penghormatan) kepada manusia.
Sebagai hamba Allah yang taat dan patuh kepada-Nya, malaikat pun segera melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa ta'ala, ia melakukan sujud untuk memberikan penghormatan kepada Adam.
Namun, tidak demikian halnya dengan iblis. Merasa dirinya lebih hebat, lebih mulia, dan telah lebih dahulu diciptakan oleh Allah Subhnahu wa ta'ala, maka iblis pun menolak untuk melakukan sujud kepada Adam.
Hingga kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala pun murka kepada Iblis. Allah Subhanahu wa ta'ala mengusir Iblis dari surga dan mengutuknya bahwa di kehidupan akhirat nanti iblis akan menjadi penghuni neraka untuk selama-lamanya.
Merasa tidak adil iblis pun kemudian memaklumatkan perang kepada manusia, yang ia anggap sebagai penyebab utama atas jatuhnya reputasi dan kehancuran dirinya.
Di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala, Iblis pun bersumpah bahwa ia akan menyesatkan seluruh manusia, agar mereka berbuat durhaka kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sebagaimana halnya dirinya.
Iblis ingin menunjukkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala bahwa keputusan Allah untuk memuliakan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi adalah salah besar.
Iblis menunjukkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala bahwa manusia yang telah diciptakan-Nya, itu justru akan menjadi para pendurhaka dan pelanggar hukum-hukum-Nya.
Iblis ingin melihat Allah Subhanahu wa ta'ala menyesal telah memilih manusia dibandingkan dengan dirinya. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
َูุงَู ٰูุٓงِุจِْْููุณُ ู َุง ََูู ุงََّูุง ุชََُْููู ู َุนَ ุงูุณّٰุฌِุฏَِْูู ٬ َูุงَู َูู ْ ุงَُْูู ِّูุงَุณْุฌُุฏَ ِูุจَุดَุฑٍ ุฎََْููุชَูٗ ู ِْู ุตَْูุตَุงٍู ู ِّْู ุญَู َุงٍ ู َّุณٍُْْููู ٬ َูุงَู َูุงุฎْุฑُุฌْ ู َِْููุง َูุงََِّูู ุฑَุฌِْูู ٌۙ ٬ َّูุงَِّู ุนَََْููู ุงَّููุนَْูุฉَ ุงِٰูู َْููู ِ ุงูุฏِِّْูู ٬ َูุงَู ุฑَุจِّ َูุงَْูุธِุฑِْْููٓ ุงِٰูู َْููู ِ ُูุจْุนَุซَُْูู
Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat."Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. ( QS. Al-Hijr[15]: 32-36)
Inilah awal permusuhan abadi antara iblis dan manusia. Iblis telah memaklumatkan bahwa tujuan utama dari hidupnya di dunia ini adalah untuk menyesatkan manusia.
Sampai hari kiamat terjadi nanti, ia akan selalu berusaha untuk menyesatkan seluruh umat manusia. Ia akan mengerahkan segala macam cara dan tipu muslihat untuk dapat menyesatkan dan
memperdayai manusia. Agar ketika hari kiamat terjadi nanti, maka tidak ada satu pun anak manusia yang kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan membawa iman dan Islam di dada. Itulah tekad setan (Iblis).
Begitu dahsyatnya dendam kusumat Iblis (setan) terhadap manusia dan begitu tegasnya tekad ataupun sumpah iblis untuk menyesatkan manusia.
Maka, sudah seharusnya setiap muslim beriman, senantiasa menjaga dan menghindarkan diri manusia dari terperangkap tipu daya Iblis yang sangat mengerikan.
Manusia harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan makin meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada-Nya, dengan melaksanakan ajaran-ajaran agama-Nya, agar selamat dan terlindung dari segala tipu daya setan.
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
َูุงَู ุฑَุจِّ ุจِู َุงٓ ุงَุบَْْููุชَِْูู َูุงُุฒَََِّّููู َُููู ْ ِูู ุงْูุงَุฑْุถِ ََููุงُุบََُِّْููููู ْ ุงَุฌْู َุนَِْููۙ ٬ ุงَِّูุง ุนِุจَุงุฏََู ู ُِْููู ُ ุงْูู ُุฎَْูุตَِْูู ٬ َูุงَู ٰูุฐَุง ุตِุฑَุงุทٌ ุนَََّูู ู ُุณْุชَِْููู ٌ ٬ ุงَِّู ุนِุจَุงุฏِْู َْููุณَ ََูู ุนََِْูููู ْ ุณُْูุทٌٰู ุงَِّูุง ู َِู ุงุชَّุจَุนََู ู َِู ุงْูุบَِْٰููู
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka."Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya) Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.(QS. Al-Hijr[15]: 39-42)
Kata aghwaitani terambil dari kata al-ghayy yaitu huruf yang digunakan untuk bersumpah, sehingga kata tersebut merupakan sumpah iblis. Iblis seakan-akan berkata,
“Demi penyesatan yang Engkau lakukan atasku, maka pasti aku akan memperindah”. Sumpah iblis kemudian dikuatkan dengan sesuatu yang dimuliakan.
Bahkan iblis sendiri sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Shad [38]: 82 bersumpah demi kemuliaan-Nya bahwa ia akan menjerumuskan manusia (Iblis menjawab:
"Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya.
Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa ta'ala menegaskan bahwa selama manusia tetap berada di jalan Allah yang lurus (ash-Shirath al-Mustaqim), yakni senantiasa memegang teguh ajaran-ajaran agama-Nya, niscaya setan tidak akan pernah kuasa untuk menyesatkan manusia.
Allah Subhanahu wa ta'ala pasti akan menjaga orang-orang yang senantiasa melaksanakan ajara-ajaran-Nya secara sungguh-sungguh dan istiqomah dalam seluruh aspek hidupnya.
0 Response to "Mengenal Sejarah Setan"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak