7 JENIS KECERDASAN ANAK
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Ketujuh kecerdasan itu adalah: Kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.
Berikut ini penjelasan untuk setiap jenis kecerdasan:
Kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi (bunyi bahasa), semantik (makna bahasa), dimensi pragmatik (penggunaan praktis bahasa).
Penggunaan bahasa mencakup aspek retorika (penggunaan bahasa untuk memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan tertentu), mnemonik (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh pendongeng orator, politisi, pembawa acara, pembicara publik, penceramah, sastrawan, wartawan, editor, penulis skenario, dan sebagainya.
Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka, sebab-akibat) , fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain.
Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis antara lain: kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh ahli matematika, insinyur, pekerja keuangan, bankir, ahli statistik, ilmuwan, programmer, perencana, dan sebagainya.
Kecerdasan Spasial
Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat da mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar-unsur tersebut.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh arsitek, dekorator, seniman, inventor, desainer, pelukis, pematung, fotografer, sutradara film, dan sebagainya.
Kecerdasan Kinestetis-Jasmani
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan menggunakan tangan untuk mencitakan atau mengubah sesuatu.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh perajin, mekanik, dokter bedah, pematung, atlet, aktor, penari, dan sebagainya.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan ini meliputi kepekaan para irama, pola titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh: pemain musik, penyanyi, komposer, pembuat efek, penari, dan sebagainya.
Kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda interpersonal; dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh: politisi, marketer, pekerja sosial, psikolog, pewawancara, anak-gaul, dan sebagainya.
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat (kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiiplin diri, memahami dan menghargai diri.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh penulis, spiritualis, psikolog, ilmuwan, dan sebagainya.
Oleh karena itu hasil tes IQ bukan berarti kartu mati, bila kita mendapatkan seorang anak hanya mendapat nilai di bawah rata-rata. Gali dan kenali kecerdasannya yang lain.
Teori yang menarik dan membuat kita lebih hati-hati menilai anak-anak. Kita tak perlu lagi melabeli anak-anak bodoh hanya karena tes IQ-nya rendah atau anak-anak dicap nakal di kelas.
Padahal, kenakalan itu seringkali merupakan “pemberontakan” atas gaya belajar yang dipaksakan kepada mereka dan membuat anak tidak dapat berkembang sesuai gaya alami mereka.
0 Response to "7 JENIS KECERDASAN ANAK"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak