Bukan Untuk Dunia Semata
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman
BUKAN UNTUK DUNIA SEMATA
Ada seorang bapak yang memperlakukan shalat Dhuha seperti shalat wajib. Alasan nya karena khawatir tidak dapat rezeki.
Ada lagi pemuda yang tak lepas Dhuha tiap hari nya demi mendapatkan bonus tempat kerja nya. Sementara diri nya selalu kesiangan saat shalat subuh.
Di tempat berbeda ada yang mengukur banyak nya tahajud yang dilakukan dengan kesuksesan.
Ada juga yang begitu getol sedekah cuma demi mendapatkan cash back rupiah di tiap usaha nya.
Maka....
Seorang Tabi'in yang banyak berinteraksi dengan sahabat pernah ditanya, apakah surah dalam Qur'an yang paling sering membuat para sahabat menangis..?, Lalu dijawab : surah HUD..
Kemudian ditanyakan lagi ayat berapakah dari surah tersebut yang membuat para sahabat menangis..? Dan dijawab : ayat 15-16..
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَ زِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَا لَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan."
اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ لَـيْسَ لَهُمْ فِيْ الْاٰ خِرَةِ اِلَّا النَّا رُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Hud : Ayat 15-16)
Inilah alasan kenapa Abdurahman bin Auf sering menangis ketika mendapatkan kenikmatan duniawi. Sahabat yg mulia ini khawatir bila kenikmatan di dunia saat ini merupakan nikmat akhirat yang disegerakan. Hingga kelak di akhirat tak didapatkan lagi nikmat-nikmat itu.
Luruskan lagi niat-niat kita..
Dhuha kita jangan diukur dengan bertambah nya rezeki..
Tahajjud kita jangan diukur dengan pesat nya bisnis kita..
Sedekah kita jangan diukur dengan mewah nya rumah dan kendaraan..
Ukurlah diri kita dengan para sahabat Nabi yg mulia. Seberapa bagus Dhuha, tahajjud, dan sedekah mereka dibanding kita. Sementara mereka banyak juga yg tak hidup dalam kemewahan.
Kalau ukuran kesuksesan semua karena banyak nya Dhuha, Tahajjud dan Sedekah, tentulah orang-orang kafir tak ada yang sukses..
Luruskan niat..
Niatkan Dhuha sebagai sedekah untuk 360 ruas sendi kita.
Niatkan Tahajjud sebagai ibadah tambahan menutup yang kurang-kurang.
Niatkan sedekah kita untuk memadamkan panas nya api neraka..
Dengan niat begitu maka Insya Allah balasan untuk akhirat kita tetap ada dan dunia kita dipermudah segala urusan nya..
Astaghfirullah!!!
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
Allahu Musta'an..
🖊️Abu Ayyash Al Khawarizmi
0 Response to "Bukan Untuk Dunia Semata"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak