Hanya Allah Yang Berhak Diibadahi
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Jika alam semesta ini di bawah pengaturan dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala, semua tunduk kepada-Nya, pantaskah sesuatu selain Dia yang diibadahi? Tentu, jawabannya tidak.
Dalam ayat-ayat al-Qur’an, manusia sering diingatkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang mengatur alam semesta, menciptakan, dan memberi rezeki, agar mereka menyadari bahwa hanya Allah sajalah yang berhak untuk diibadahi. Tidak pantas manusia menyekutukan Allah dengan para makhluk-Nya ketika beribadah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ٢١ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخۡرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزۡقًا لَّكُمۡۖ فَلَا تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٢٢
“Wahai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 21-22)
Dalam al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala sering menampakkan kebatilan peribadatan kepada selain-Nya dengan mengingatkan manusia bahwa sembahan selain Allah adalah makhluk yang diatur, bukan yang mengatur; makhluk yang diciptakan dan tidak menciptakan. Makhluk yang demikian lemah dan fakir, apakah pantas diibadahi?
قُلِ ٱدۡعُواْ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمۡلِكُونَ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا لَهُمۡ فِيهِمَا مِن شِرۡكٍ وَمَا لَهُۥ مِنۡهُم مِّن ظَهِيرٍ ٢٢
Katakanlah, “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah atau sembahan) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi. Mereka tidak pula mempunyai suatu andil pun dalam (penciptaan) langit dan bumi. Sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.” (Saba: 22)
0 Response to "Hanya Allah Yang Berhak Diibadahi"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak