Jangan Balas Celaan Dengan Yang Serupa

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

JANGAN BALAS CELAAN DENGAN YANG SERUPA 

Ikutilah bimbingan Rasul -shallallahu ‘alaihi wasallam- , kamu akan selamat!

Jangan hiraukan para pencelamu!

Dari Shahabat Jabir bin Sulaim al-Hujaimi -radhiyallahu ‘anhu- ,  

Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda, 

...وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِأَمْرٍ هُوَ فِيكَ فَلَا تُعَيِّرْهُ بِأَمْرٍ هُوَ فِيهِ 

وَدَعْهُ يَكُونُ وَبَالُهُ عَلَيْهِ وَأَجْرُهُ لَكَ، 

وَلَا تَسُبَّنَّ شَيْئًا

و في صحيح ابن حبان: قال أحد الرواة: فَمَا سَبَبْتُ بَعْدَهُ دَابَّةً وَلَا إِنْسَانًا.

Artinya: 

“Apabila ada seorang manusia mencaci-maki dirimu atau menjatuhkan harga dirimu dengan suatu hal yang ada pada dirimu,

Jangan engkau (balas) menjatuhkan harga dirinya dengan satu hal yang betul ada pada dirinya. 

Biarkan saja ia berbuat!

Karena kesempitan (dalam riwayat lain, dosa) akan menimpanya.

(Sementara) Engkau mendapatkan pahala.

Dan jangan sekali-kali engkau mencaci-maki seorangpun! 

(Dalam Shohih Ibnu Hibban disebutkan) Salah seorang Rowi mengatakan,

Artinya: “Setelah itu, aku tidak lagi mencaci-maki hewan atau pun manusia.”

[ HR. Al-Bukhori dalam al-Adabul Mufrod no. 1182, Ibnu Hibban dalam Shohihnya no. 521, Ath-Thoyalisi dalam Musnadnya no. 1304 , Ath-Thobaroni dalam al-Kabir no. 6385. Al-Baihaqi dalam al-Kubro no. 21093, dan yang lainnya. ]

Hadits ini dishohihkan Asy-Syaikh Al-Albani -rohimahullah- dalam kitab Shohih al-Jami’ no. 98, Ash-Shohihah no. 770, dan juga Shohih al-Adabul Mufrod.