Menunda Amal Kebaikan
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman
ุฅِุญَุงَูุชَُู ุงْูุฃَุนْู َุงَู ุนََูู ُูุฌُْูุฏِ ุงَْููุฑَุงุบِ ู ِْู ุฑُุนَُْููุงุชِ ุงَّْูููุณِ
“Menunda amal perbuatan (kebaikan) karena menantikan kesempatan yang lebih baik, merupakan sesuatu tanda kebodohan jiwa.”
Kebodohan itu disebabkan oleh:
1. Karena kita mengutamakan duniawi.
Padahal Allah berfirman:
“Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan kekal selamanya.” (QS.Al-A’laa[87]:17)
2. Penundaan amal itu kepada masa yang ia sendiri tidak mengetahui apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu, atau kemungkinan ia dilanda oleh ajal (mati) yang telah menanti masanya.
3. Kemungkinan azam, niat dan hasrat itu menjadi lemah dan berubah.
Kata pujangga:
“Janganlah menunda sampai besok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini. Waktu itu sangat berharga, maka jangan kau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga.”
Sahabat, bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini, tentu kita sangat merasakan bahwa hal yang sangat penting untuk kita kelola kekinian waktu yang kita miliki. Barangsiapa yang Allah mudahkan memanfaatkan waktunya untuk suatu amal yang bermanfaat dan memberi kemanfaatan untuk sesama, maka sungguh beruntunglah dia.
Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat
0 Response to "Menunda Amal Kebaikan"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak