Rahasia Dinding Kabah

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Rahasia Dinding Kabah 

Untuk dapat memahami rahasia dinding Kabah selain melalui ayat maupun hadis hadis yang dijelaskan di atas, para ulama  menjelaskan bahwa keempat dinding Kabah  merupakan symbol tauhid. Dari empat kalimat Tauhid: “Subhânallâh, Walhamdu lillâh, Walâ ilaha illallâh, Wallâhu akbar. 

Semua dinding melambangkan kesucian  dari masing-masing kalimat. Saat kita ingin  sholat atau menghadap kepada Allah Subhanahu wa ta'ala kita  harus melakukan pensucian diri, harta,  pertaubatan dan pemaafan kepada semua  manusia. 

Disetiap dinding ada unsur sorga.  

Di dinding depan para ulama menamainya  dengan dinding Subânallâh. Ada Hajar aswad yang merupakan batu dari sorga. 

Di dinding kedua, dinding yang ada Hijir Ismail dinamai dengan dinding Alhamdu lillâh. Ada tiupan angin soga di sekitarnya.

Di dinding belakang dinamai dengan  dinding Lâilâha illallâh. Ada pintu sorga. Yang disebut oleh Malaikat Jibril saat  Rasulullah saw menanyakan karena Jibril  selalu mendahului Rasul menciumnya. 

Di dinding keempat antara rukun Yamani dan hajar Aswad dinamai dengan dinding  Allâhu Akbar. Ada manusia Ahli Sorga yang  dikuburkan disana. 

Dalam hadis di sekitar  dinding tersebut ada lebih dari 70 nabi  dikuburkan di tempat tersebut. Semua yang  melewati tempat tersebut berdoa agar  dimasukkan ke sorga bersama al-abror. 

Ada amalan yang dianjurkan untuk dibaca  berupa doa dan sholat serta ziarah.  

Ada banyak lagi rahasia yang dapat digali  melalui riwayat-riwayat hadis dan keterangan  dari ulama yang sudah dibukakan pandangan  spiritualnya.  

Semoga buku kecil ini dapan membantu  pembaca dalam beribadah yang dilakukan tentu dengan tuntunan manusia yang suci, Allah Subhanahu wa ta'ala akan sucikan jiwa raga kita, sehingga dapat mencapai pandangan sebagaimana pandangan manusia suci yang dapat melihat alam malakut. Ilahi amin. 

Semoga pahala buku ini disampaikan  kepada Rasulullah saw dan Ahlulbaytnya yang suci serta ulama dan guru-guruku, yang menjadi pembimbing hidupku.  

Juga tak lupa kedua orangtuaku, pasangan hidupku, semua keturunanku dan teman teman yang mensukseskan terbitnya buku ini.  

Selamat membaca, semoga semua  hajatnya dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Ilahi Amin.