Sesungguhnya Allah Ta'ala Tidak Menelantarkan Wali-Nya
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman
Sesungguhnya Allah Ta'ala Tidak Menelantarkan Wali-Nya
Ketika Ibrahim as menempatkan anak keturunan beliau di dekat Baitullah, beliau meminta banyak hal kepada Allah Ta'ala dan berdo'a kepada-Nya agar Dia mengabulkan doanya, karena Allah Dzat yang mengabulkan doa orang tertindas jika ia berdoa kepada-Nya.
Ibrahim as meminta nikmat keamanan kepada Allah Azza wa Jalla. Keamanan adalah nikmat dan kebaikan terbesar. Kemaslahatan akhirat dan dunia tidak berjalan dengan baik tanpa keamanan. Ibrahim as juga meminta Allah memberi beliau Tauhid dan menjaga beliau dari segala bentuk syirik.
Dengan dua hal tersebut keamanan dan tauhid, seseorang dapat menempuh jalan ibadah yang mengantarkannya ke surga-surga kenikmatan. Setelah itu, Ibrahim as berdoa kepada Tuhan-nya agar Dia menjadikan hati manusia mencintai Ka'bah.
Sungguh, Ibrahim as telah meninggalkan sesuatu yang paling beliau cintai di dekat rumah tersebut, yaitu anak beliau bernama Ismail dan istri beliau bernama Hajar. Itu terjadi karena wahyu dari Allah Azza wa Jalla dan perintah-Nya. Perintah Allah harus terealisir.
Allah mewahyukan kepada Ibrahim as, "Ambillah istrimu, Hajar dan anakmu, Ismail, kemudian pergilah ketempat yang akan Aku tunjukkan kepadamu."
Ibrahim as melaksanakan perintah Allah Ta'ala, bersegera kepada ampunan Allah, membawa Hajar dan Ismail yang masih menetek, kemudian pergi ke bumi yang dikehendaki Allah Ta'ala sebagai tempat paling suci di dunia, tempat berkumpulnya manusia, dan tempat yang aman.
Perintah Ilaahi yang tinggi memerintahkan Ibrahim as berhenti di lembah tandus tanpa tanaman di dalamnya. Ibrahim as, istri dan anak beliau berhenti di tempat tersebut. Untuk Hajar dan Ismail, Ibrahim meninggalkan kantong berisi kurma dan tempat air berisi air. Setelah itu, Ibrahim as pulang metaati Allah Ta'ala, sambil berdoa kepada-Nya,
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (Ibrahim: 37)
Betapa indahnya doa di atas yang lengkap dan bermanfaat dimana didalamnya terdapat kebaikan dunia dan akhirat. Di doa tersebut, terdapat mendirikan shalat yang mengantarkan seorang hamba kepada Pencipta-Nya untuk menunaikan syiar dan manasik haji mereka, dan permintaan rezeki, padahal tempat tersebut tanah tandus yang kosong dari sumber-sumber rezeki.
0 Response to "Sesungguhnya Allah Ta'ala Tidak Menelantarkan Wali-Nya"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak