Suami Sering Makan Enak Di Luar Rumah, Istri Makan Seadanya
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Salah satu kebiasaan suami yang harus segera diubah adalah sering makan di luar dengan makanan dan minuman yang enak, sedangkan istri dan anak-anaknya makan di rumah dengan makanan biasa dan seadanya.
Misalnya, suami terlalu sering keluar rumah bersama teman-temannya, lalu makan di restoran atau kafe ditambah kopi yang mahal, sedangkan anak istri di rumah makan ala kadarnya.
Atau contoh lainnya, suami terlalu sering keluar bersama teman-temannya dalam berbagai acara tanpa mengajak anak istrinya, tentunya dalam berbagai acara itu ada makan-makan enak.
Memang benar, suami tugasnya mencari nafkah di luar rumah. Akan tetapi, hendaknya suami tetap memperhatikan anak dan istri di rumah.
Islam memerintahkan agar suami memberikan makan kepada keluarganya apa yang ia makan, sehingga makanannya sama bagusnya dengan apa yang ia makan.
Apabila suami makan enak dan bergizi, tentu ia harus memberi makan pada anak-istri dengan makanan yang sama.
Apabila makan di luar rumah dengan menu istimewa, bisa dibungkus dan dibawa pulang untuk keluarga di rumah, jika memang memungkinkan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya dia memberi makanan bagi istrinya sebagaimana yang dia makan, memberi pakaian baginya sebagaimana (pakaian) yang dipakai, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya (mencelanya), dan tidak memboikotnya, kecuali di dalam rumah (saja)”. [HR. Abu Dawud, sahih]
Imam Malik rahimahullah menjelaskan tentang suami yang buruk, makan enak di luar dan meninggalkan (menelantarkan) keluarganya. Beliau rahimahullah berkata, “Betapa buruk laki-laki yang pergi makan makanan enak dan menelantarkan keluarganya (di rumah)”. (‘Umdatul-Qaariy, 11: 198)
Hendaknya suami sadar betul akan tanggung jawab ini, yaitu memberikan nafkah dan memberi makan keluarga dengan cara yang patut dan selayaknya.
Artinya, ia berusaha memberi makan dan pakaian sebagaimana yang ia makan dan kenakan. Allah Ta’ala berfirman,
َูุนََูู ุงْูู َُْูููุฏِ َُูู ุฑِุฒَُُّْููู َِููุณَْูุชَُُّูู ุจِุงْูู َุนْุฑُِูู ۚ َูุง ุชََُُّููู َْููุณٌ ุฅَِّูุง ُูุณْุนََูุง
“Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya”. (QS. Al-Baqarah: 233)
0 Response to "Suami Sering Makan Enak Di Luar Rumah, Istri Makan Seadanya"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak