Tajamnya Anak Panah Di Malam Hari
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman
Anak Panah di Waktu Malam
Syaikh Anas bin Sa'id bin Musfir menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang durhaka kepada ibunya. Laki-laki tersebut memperlakukan ibunya dengan sikap yang sangat kasar.
Ia berteriak didepan ibunya, bahkan mencaci makinya. Padahal, Allah telah menganugerahinya tubuh yang kuat. Akan tetapi ia gunakan untuk berbuat zalim dan memaksakan kehendaknya pada ibunya.
Ibunya yang sudah tua renta sering meminta kepadanya agar ia mengurangi sikap kasarnya. Semua orang lari darinya, juga termasuk istrinya yang pergi meninggalkannya dan tidak pernah kembali lagi karena sikap kerasnya.
Ia jadikan ibunya sebagai pembantu yang melayaninya, padahal sebenarnya ibunyalah yang membutuhkan pelayanan dan perawatan darinya.
Seringkali air mata ibunya mengalir dipipi seraya berdoa kepada Allah agar merubah anaknya dan memberinya hidayah, karena ia adalah anak satu-satunya.
Pada suatu hari, ia menemui ibunya sambil berteriak, "sudah kamu siapkan makanan untukku?"
Ibunya berdiri dengan tangan gemetar dan tubuh yang lemah karena usia, penyakit dan kesusahan. Dengan rasa takut, ia menyiapkan makanan bagi anaknya.
Namun, ketika anaknya melihat makanan tersebut, ia tidak menyukainya, lalu menumpahkan makanannya ke lantai, ia mengamuk dan marah-marah pada ibunya, "aku diberi seorang ibu yang tua dan pikun, aku tidak tahu kapan aku akan terbebas darinya."
Ibunya terus menangis, air matanya menetes dipipinya, ia berkata, "Wahai anakku, takutlah kepada Allah, apakah engkau tidak tahu bahwa Allah mengharamkan perbuatan durhaka kepada orangtua? Apakah engkau tidak tahu bahwa aku berdoa untukmu?"
Tapi, ia semakin marah karena ucapan ibunya, ia semakin menggila, ia tarik baju ibunya, kemudian ia guncangkan dengan kuat sambil berkata, "dengar, aku tidak mau mendengar nasihat-nasihatmu. Aku bukan orang yang mesti dikatakan, "takutlah kepada Allah."
Kemudian ia mendorong ibunya hingga jatuh. Tangis ibunya bercampur baur dengan tawanya sambil bergumam, "Engkau mendoakanku, engkau sangka Tuhan mengabulkan doamu?"
Kemudian ia pergi sambil mengejek ucapan ibunya.
Air mata ibunya keluar berhari-hari siang dan malam, ia masih terbayang kesulitan dan kesusahan yang pernah ia alami, ia tangisi masa mudanya yang telah hilang karena membesarkan anaknya.
Laki-laki itu lalu pergi dengan mobilnya sambil menghidupkan tape dengan suara keras mendengarkan lagu-lagu yang melalaikan atas apa yang telah ia lakukan pada ibunya. Ibunya mengadu kepada Allah seraya berkata, "Hanya Allah Penolong terbaik bagiku."
Sementara itu, anaknya yg sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba ada seekor unta muncul ditengah jalan, ia kaget dan kehilangan kendali hingga menabrak unta tersebut.
Kepingan besi mobilnya masuk ke dalam tubuhnya, menyebabkan ia menderita lumpuh total. Ia hanya bisa menggerakkan kepalanya. Dalam kondisinya seperti itu sebagai i'tibar dan pelajaran baginya, hingga kemudian ia mati.
✍️ Syaikh Mahmud Al-Misri
Diambil dari Judul buku : Semua Ada Saatnya
0 Response to "Tajamnya Anak Panah Di Malam Hari"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak