Teman Antara Petaka dan Keberuntungan
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Tentang seseorang janganlah engkau tanya siapa dia, namun tanyalah siapa temannya.
Manusia adalah makhluq sosial yang butuh berinteraksi dengan yang lain. Butuh persahabatan, pertemanan, dan jalinan hubungan agar saling bahu-membahu untuk mewujudkan kemaslahatan yang ia impikan.
Pedagang, pengusaha, presiden, ulama', rakyat jelata, pelajar, dan seluruh kaum dengan perbedaan kedudukan butuh pada persahabatan.
Ironisnya persahabatan memiliki dua ujung tombak yaitu: ▫️al Jannah atau ▫️an Naar yang akan mengakhiri perjuangan antar sahabat.
Tidak semudah ucapan: "Cuma teman Kok, Yang Baik saya ambil yg buruk tidak saya ambil".
BUKTINYA...
Paman tercinta Rasulullah Abu Thalib celaka, kekal di dalam Neraka di sebabkan temannya yang kafir.
Berkata Adi bin Zaid:
عن المرء لا تسأل وسل عن قرينه...
فكل قرين بالمقارن يقتدى...
إن كنت في قوم فصاحب خيارهم..
ولا تصحب الأردى فتردي مع الردي...
"Tentang seseorang janganlah engkau tanya siapa dia,
namun tanyalah siapa temannya..
Kerena setiap teman cenderung akan meniru kawannya..
Bila engkau berada pada suatu masyarakat bertemanlah dengan orang yang terbaik dari mereka..
Dan janganlah engkau berkawan dengan orang yang hina niscaya engkau hina bersamanya.."
Efek negatif teman yang buruk:
Memberikan keraguan pada keyakinan kita serta memalingkan kita dari kebenaran.
(يقول أإنك لمن المصدقين)
Allah berfirman, tentang dialog antar manusia ketika di dunia:
"Apakah kamu beriman kepada hari kebangkitan?"
Melihat teman yang jelek akan mengingatkan dan mendorong kepada kejelekan padahal sebelumnya tidak terlintas untuk berbuat kejelekan.
Tabiat manusia terpengaruh dengan yang ada di sekelilingnya
bukankah sumur yang jernih akan tercampuri dengan limbah yang ada di dekatnya??
tidakkah tanaman yang di siram dengan kotoran akan mempengaruhi rasa buah tanaman tersebut!!?
bukankah hewan akan terpengaruh dengan makananya yang akan menjadikannya buas!!??
Kalau itu semua dapat terpengaruh padahal hanya sekedar benda mati atau hewan yang tidak berakal, maka terlebih lagi manusia yang memiliki hati dan akal yang lemah tentu akan lebih mudah terpengaruh!!!
Pada akhir kata.. mari kita selamatkan anak kita, keluarga dan masyarakat yang kita cintai dengan menjauhkan mereka dari kawan yang buruk yang merusak akidah dan moral mereka.
0 Response to "Teman Antara Petaka dan Keberuntungan"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak