Hakekat Karya Ilmiah
Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya,
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.
HAKIKAT KARYA ILMIAH
Penelitian ilmiah, berpikir ilmiah, dan karya ilmiah merupakan tiga istilah yang memiliki hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Dikatakan demikian karena karena penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pola berpikir secara ilmiah, yakni pola berpikir yang didalamnya mencakup langkahlangkah pengorganisasian gagasan melalui pemikiran secara konseptual dan prosedural.
Adapun wujud konkret dari penelitian ilmiah itu sendiri disebut sebagai karya ilmiah. Karya ilmiah dipandang sebagai sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan-penyelidikan atau kenyataan-kenyataan imiah.
CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
1. Menyajikan fakta yang obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Penulisan cermat, tepat, dan benar serta tulus tanpa mengingat efektifnya.
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu. Penulis ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
4. Karangan ilmiah itu tidak emotif dan tidak menonjolkan perasaan, karangan ilmiah menyajikan sebab-musabab dan pengertian, kata-katanya mudah diidentifikasi, alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan.
5. Karangan yang ilmiah itu sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali, konseptual dan prosedural.
6. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja.
7. Ditulis secara tulus dan memuat kebenaran serta tidak memancing pertanyaan- pertanyaan yang bernada keraguan.
8. Karangan yang ilmiah itu tidak persuasif. Tujuan karangan yang ilmiah itu benar-benar untuk mendorong pembaca merubah pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan atau protes tapi membiarkan fakata berbicara sendiri.
9. Karangan yang ilmiah itu tidak melebih-lebihkan sesuatu. Dalam karya ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta, oleh sebab itu memutarbalikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karangan ilmiah.
Melebih-lebihkan sesuatu itu umumnya disebabkan oleh motif mementingkan diri sendiri. Jadi, karangan yang tidak memiliki beberapa ciri diatas bisa dibilang dengan karangan non-ilmiah.
0 Response to "Hakekat Karya Ilmiah"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak