Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan 

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan orang lain. 

Komunikasi dapat terjadi pada tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum. Dalam materi pelatihan Keterampilan dan Manajemen SPMK menyebutkan bahwa Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut: 

1.Mempelajari atau mengajarkan sesuatu 

2.Mempengaruhi perilaku seseorang 

3.Mengungkapkan perasaan 

4.Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain 

5.Berhubungan dengan orang lain 

6.Menyelesaian sebuah masalah 

7.Mencapai sebuah tujuan 

8.Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain Beberapa hambatan dalam komunikasi 

Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya: 

• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. 

• Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. 

Hambatan ini yang akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang mudah dimengerti dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah dimengerti di Negara ini. 

• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. 

• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. 

• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

• Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya. 

• Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. 

• Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang- kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima. 

• Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi teraupetik. 

Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana perawat berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien (Potter,2005). 

Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh perawat maupun petugas kesehatan lainnya merupakan faktor yang terpenting yang harus dipahami karena perbedaan bahasa ini akan memberikan dampak terhadap semua proses selama pelayanan kesehatan diberikan.

0 Response to "Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak