Iman Yang Sempurna
Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.
Nasihat dari Syaikh Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqithy hafidzahullaahu
Apa yang dilakukan setelah shalat Isya?
Orang yang mendapat taufik dari Allaah, jika ia tidak bisa bangun di akhir malam untuk shalat tahajud, maka ia biasakan dirinya untuk tidak mendekati siapapun setelah shalat isya.
Ia pulang ke rumahnya, ia buka mushafnya, lalu ia shalat sebanyak yang ia mampu, lalu shalat witir dan tidur.
Ia berusaha untuk membiasakan hal ini. Kelak, ia akan lihat betapa banyak kebaikan yang akan ia dapatkan.
Demi Allaah, sangat disayangkan sekali, ketika ada seseorang yang pulang ke rumah dari shalat isya hanya untuk makan malam kemudian ia langsung tidur, jika hati kecilnya mengajaknya untuk qiyamul lail, ia akan menyampaikan ratusan alasan bahwa ia lelah, ia tidak mampu dan seterusnya.
Akan tetapi, seandainya di waktu tersebut ada tamu atau temannya yang datang ke rumahnya, ia sanggup mengobrol bersamanya hingga tengah malam.
Ketika temannya berkata, “Aku sudah merepotkanmu”, ia akan menjawab, “Tidak, demi Allaah kamu telah membuatku bahagia.
Aku tidak ingin kamu pergi, karena itu akan membuatku sedih.” Akan tetapi, ia akan merasa rugi jika menghabiskan waktunya berdiri di hadapan Allaah dan membaca Al-Qur’an.
Seandainya iman dalam hati seorang hamba itu sempurna, niscaya ia merasa bahwa hiburan bersama Al-Qur’an itu jauh lebih nikmat dibandingkan dengan apapun.
Padahal jika engkau merasa nyaman dengan Al-Qur’an, maka Allaah akan mengusir kesedihanmu, melunasi hutangmu dan melapangkan penderitaan yang kamu alami, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai hiburan dari segala kesedihan yang ada.
Jika berkumpul bersama banyak orang untuk begadang di suatu acara hingga tengah malam, walau lelah, ia tidak mengeluh sama sekali.
Akan tetapi saat diajak shalat malam 2 rakaat saja seakan-akan terjadi kiamat pada saat itu juga.
Demi Allaah, akan tiba suatu hari ketika seorang hamba menangis penuh penyesalan yang tiada tandingnya pada yaumut taghabun yaitu hari dimana manusia merasakan penyesalan atas setiap detik, menit dan jam yang disia-siakan.
Wahai diri, perhatikan nikmat yang berturut-turut datang kepadamu berupa kesehatan, keamanan dan keselamatan.
Sebab betapa banyak orang yang mendambakan bisa qiyamul lail akan tetapi mereka tidak mampu karena sakit, betapa banyak orang yang mendambakan qiyamul lail akan tetapi mereka tidak mampu karena sibuk.
Sedangkan Allaah memberimu kesehatan, keamanan dan keselamatan. Orang- orang yang hidup di padang pasir pun mendambakannya akan tetapi mereka tidak menemukan air kecuali dengan susah payah.
Mereka harus pergi jauh mencari air untuk bisa berwudhu untuk qiyamul lail. Sedangkan air mengucur deras di kamarmu.
Di musim dingin kamu bisa dapatkan air yang hangat, di musim panas kamu bisa dapatkan air dingin dengan pendinginan.
Sudahkan kita mensyukuri nikmat Allaah?
Ketahuilah orang-orang yang tidur itu, sebenarnya mereka melewati banyak kebaikan.
Mulai malam ini buatlah para malaikat mencatat amal yang dapat mendekatkanmu kepada Allaah setelah shalat isya.
Setelah shalat isya, tutuplah pintu rumahmu! Cukuplah lakukan kegiatan dunia dari pagi sampai shalat isya.
Setelah itu, istirahatkan dirimu dari dunia, tidak perlu ngobrol dan tidak perlu banyak bicara.
Waktu yang sebentar ini luangkan untuk akhirat. Jika tidak mampu qiyamul lail di akhir malam biasakan dirimu melakukan hal tersebut. Demi Allaah kamu akan dapatkan keberkahan dan kebaikannya.
Seseorang yang diberikan kemampuan untuk shalat di awal malam yang awalnya mampu setengah jam, lalu ia membaca Al-Qur’annya dalam qiyamul lail.
Kemudian Allaah mudahkan ia yang awalnya mampu satu jam menjadi dua jam. Setelah itu Allaah angkat derajatnya.
Hati kecilnya akan berbisik, “Orang-orang mampu shalat di akhir malam, sedangkan aku hanya shalat di awal malam.
Mengapa aku tidak berusaha untuk bisa shalat di akhir malam?” Kemudian Allaah memberinya taufik dan memudahkan baginya jalan yang mudah.
Kemudian Allaah memberinya taufik untuk tidur di awal malam dan bangun tengah malam atau akhir malam.
Demi Allaah jika seorang hamba menjaga hak Allaah dan semangat qiyamul lail, suatu saat ketika ia lelah yaitu ketika ada acara yang mengharuskannya begadang hingga tengah malam sehingga ia lelah, padahal ia terbiasa bangun sepertiga malam terakhir. Ia pun hanya tidur satu jam.
Akan tetapi Allaah turunkan keberkahan padanya sehingga ia tetap bisa bangun sepertiga malam terakhir seakan-akan ia tidak lelah sama sekali.
Itu semua karena karunia Allaah, kemudian tekad yang kuat. Maka dari itu, mintalah tekad yang kuat kepada Allaah di atas petunjuk. Berdoalah, “Ya Allaah, aku mohon kepada-Mu tekad yang kuat di atas petunjuk.”
Tidak cukup engkau katakan, “Demi Allaah qiyamul lail sangat besar keutamannya”. Tidak cukup engkau membaca ayat Al-Qur’an, hadits Nabi dan kisah salafus shalih, lalu kepalamu geleng-geleng dan hatimu tunduk, tetapi kamu tidak mengikuti amalan mereka.
Itu adalah karakter orang yang lemah dan merugi. Jangan sampai jadi bagian dari mereka.
Kamu harus punya tekad yang kuat. Mulai hari ini, mulailah shalat di awal malam, meski hanya membaca 1 halaman Al-Qur’an.
Ini adalah perniagaan akhirat, “Dan pada sebagian malam shalat tahajud lah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Rabbmu mengangkatmu ke kedudukan yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Kedudukan yang Allaah memuji orang-orang terdahulu, Allaah gandengkan dengan qiyamul lail.
Betapa banyak kemuliaan, kebaikan dan keberkahan di dalamnya.
Orang yang sukses adalah orang yang semangat mengerjakan amalan ini.
Jika ia tidak mampu bangun di akhir malam, maka ia shalat witir sebelum tidur.
Sumber : https://youtu.be/Z6ZpEO6tvq8
Diterjemahkan secara makna
0 Response to "Iman Yang Sempurna"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak