Katak Tak Paham Tempurung

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

KATAK TAK PAHAM TEMPURUNG

Musuh sekuat apapun di luar diri manusia, masih kalah daya penghancurannya dibanding musuh yang berada di dalam diri manusia sendiri. 

Dan salah satu musuh utama yang terkuat pada manusia adalah rendahnya naluri dan kesanggupannya untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada dirinya sendiri.

Salah satu tugas hidup manusia di dunia adalah diuji untuk lulus dan lolos dari kepungan musuh-musuh dari luar dirinya. Tetapi tetap saja musuh utama manusia adalah dirinya sendiri.

Kesempitan berpikir memenjarakan mereka di dalam ketidaktahuan tentang keluasan, yang di dalamnya terkandung berbagai kemungkinan yang mereka perlukan untuk bercermin dan membandingkan diri.

Orang yang hidupnya hanya mengalami kesempitan, tidak pernah memahami kesempitan, hampir tidak punya peluang untuk mengerti bahwa yang ia alami dan dan jalani adalah kesempitan.

Orang yang siang malam dan bangun tidurnya menyatu dengan kesempitan, selalu marah jika dirinya dihubungkan dengan kesempitan, karena akalnya tidak pernah dilatih untuk dinamis memahami kemungkinan lain di luar kesempitan.

Orang yang di sepanjang pengalamannya dengan siang maupun malam, kalau melihat ke atas hanya melihat atap rumahnya, tidaklah bisa bertemu langit.

Orang yang hidup sebatas atap, tak akan pernah memiliki pengetahuan bahwa hidup tak sebatas atap. Kesimpulan bahwa hidup sebatas atap lahir dari orang yang hidupnya tak pernah mempertanyakan atap.

Adapun orang yang membiasakan dan melatih diri terbang ke langit, bisa melihat bahwa orang yang di bawah atap selalu menganggap dan meyakini bahwa atap adalah segala-galanya. Bahwa seluas atap itulah dunia.

Sebenarnya masyarakat itu sudah lama, sejak nenek moyang mereka, punya peribahasa indah yang berbunyi “katak dalam tempurung”. Tetapi katak di dalam tempurung mustahil memahami katak dalam tempurung.

Pemahaman dan kesimpulan tentang katak dalam tempurung lahir dari luar tempurung.

0 Response to "Katak Tak Paham Tempurung"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak