Wanita Muslimah Semakin Tersembunyi Semakin Baik
ุจุณْูููููููููููููููููููููู ِ ุงِّููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู
Puji dan syukur kepada Allah subhรขnahu, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.
WANITA MUSLIMAH SEMAKIN TERSEMBUNYI SEMAKIN BAIK
Wanita Muslimah itu, semakin ia tersembunyi dari pandangan lelaki itu semakin baik dan semakin terhormat. Semakin terlihat, semakin kurang baik. Inilah yang diyakini oleh para shahabiyat diantaranya Fathimah radhiallahu’aha, dan disetujui oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
ุฃََّู ุนًَِّููุง ، َูุงَู : ุณَุฃََِููู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุนَْู ุดَْูุกٍ َูุงَู : ” ุฃَُّู ุดَْูุกٍ ุฎَْูุฑٌ ِِّูููุณَุงุกِ ؟ ” ََููู ْ ุฃَุฏْุฑِ ู َุง ุฃَُُููู ، َูุฐََูุฑْุชُ ุฐََِูู َِููุงุทِู َุฉَ ، ََููุงَูุชْ : ุฃَูุง ُْููุชَ َُูู : ุฎَْูุฑٌ ِِّูููุณَุงุกِ ุฃَْู ูุง َูุฑََْูู ุงูุฑِّุฌَุงَู َููุง َูุฑَََُّْูููู ، َูุงَู : َูุฐََูุฑْุชُ ََْููู َูุงุทِู َุฉَ َِّูููุจِِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ََููุงَู : ” ุฅََِّููุง ุจِุถْุนَุฉٌ ู ِِّูู ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนََْููุง “
“Ali bin Abi Thalib berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘apa yang paling baik bagi wanita?’. Lalu Ali tidak tahu harus menjawab apa. Ia pun menceritakannya kepada Fathimah. Fathimah pun berkata: ‘katakanlah kepada beliau, yang paling baik bagi wanita adalah mereka tidak melihat para lelaki dan para lelaki tidak melihat mereka‘. Maka aku (Ali) sampaikan hal tersebut kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Lalu beliau bersabda: ‘sungguh Fathimah adalah bagian dari diriku, semoga Allah meridhainya‘”
(HR. Ibnu Abid Dunya dalam Al ‘Iyal no. 409, semua perawinya tsiqah).
Wanita yang Tidak Meng-upload Fotonya, menutup dirinya, berusaha tidak dilihat oleh lelaki itu lebih baik dari pada wanita yang mengumbar-umbar foto dirinya sehingga bisa dipandang dengan bebas oleh para lelaki.
Wanita Shalihah Itu Pemalu
Wanita yang meng-upload fotonya ke internet sehingga bisa dilihat oleh semua orang, nampak sekali sangat tipis rasa malunya.
Coba bandingkan dengan dua wanita shalihah yang diabadikan kisahnya dalam Al Qur’an berikut ini:
ََููู َّุง َูุฑَุฏَ ู َุงุกَ ู َุฏََْูู َูุฌَุฏَ ุนََِْููู ุฃُู َّุฉً ู َِู ุงَّููุงุณِ َูุณَُْููู ََููุฌَุฏَ ู ِْู ุฏُِِูููู ُ ุงู ْุฑَุฃุชَِْูู ุชَุฐُูุฏَุงِู َูุงَู ู َุง ุฎَุทْุจُُูู َุง َูุงَูุชَุง َูุง َูุณِْูู ุญَุชَّู ُูุตْุฏِุฑَ ุงูุฑِّุนَุงุกُ َูุฃَุจَُููุง ุดَْูุฎٌ َูุจِูุฑٌ َูุณََูู َُููู َุง ุซُู َّ ุชَََّููู ุฅَِูู ุงูุธِِّّู ََููุงَู ุฑَุจِّ ุฅِِّูู ِูู َุง ุฃَْูุฒَْูุชَ ุฅََِّูู ู ِْู ุฎَْูุฑٍ َِูููุฑٌ
“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”” (QS. Al-Qashash: 23-24).
Mengapa dua wanita itu tidak segera meminumkan ternaknya?
Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan :
ุฃู ูุฑุฌุนูู ู ู ุณูููู ุฎูู ุงูุฒุญุงู
“Yaitu mereka tidak jadi meminumkan ternaknya karena khawatir berdesak-desakan (dengan para lelaki)”.
Demikianlah wanita shalihah, mereka malu, risih dan enggan berdesakan dan tampil di hadapan para lelaki. Bagaimana dengan kebanyakan wanita Muslimah di zaman ini?
Lalu tidak sampai di situ, simak kelanjutan kisahnya :
َูุฌَุงุกَุชُْู ุฅِุญْุฏَุงُูู َุง ุชَู ْุดِู ุนََูู ุงุณْุชِุญَْูุงุกٍ َูุงَูุชْ ุฅَِّู ุฃَุจِู َูุฏْุนَُูู َِููุฌْุฒََِูู ุฃَุฌْุฑَ ู َุง ุณََْููุชَ ََููุง ََููู َّุง ุฌَุงุกَُู ََููุตَّ ุนََِْููู ุงَْููุตَุตَ َูุงَู َูุง ุชَุฎَْู َูุฌَْูุชَ ู َِู ุงَْْูููู ِ ุงูุธَّุงِูู َِูู (25)
“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami” (QS. Al-Qashash: 25).
Ternyata wanita shalihah ini berbicara dan menemui lelaki yang bukan mahram dengan penuh rasa malu.
Bukan dengan genit, penuh canda tawa, rayuan dan kepercaya-dirian untuk tampil dan hadapan sang lelaki.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
ุงูุฅูู ุงُู ุจِุถุนٌ ูุณุชَูู ุดُุนุจุฉً ، ูุงูุญَูุงุกُ ุดُุนุจุฉٌ ู َู ุงูุฅูู ุงِู
“Iman itu enam puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu cabang dari iman” (HR. Al Bukhari 9, Muslim 35).
Rasulullah juga memutlakkan sifat malu dengan kebaikan, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ุงูุญูุงุกُ ูุง ูุฃุชู ุฅَّูุง ุจุฎูุฑٍ
“Malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan” (HR. Al Bukhari 6117, Muslim 37).
Para umat terdahulu sebelum di utusnya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam sudah mengenal dan menyadari bahwa sifat malu itu baik dan merupakan ajaran semua para Nabi terdahulu.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ุฅู ู ู ุง ุฃุฏุฑู ุงููุงุณ ู ู ููุงู ุงููุจูุฉ ุงูุฃููู : ุฅุฐุง ูู ุชุณุชุญ ูุงุตูุน ู ุง ุดุฆุช
“Sesungguhnya diantara hal yang sudah diketahui manusia yang merupakan perkataan para Nabi terdahulu adalah perkataan: ‘jika engkau tidak punya malu, lakukanlah sesukamu’” (HR. Al Bukhari 6120).
Maka wahai saudariku, sadarlah dan ambillah akhlak mulia yang di ajarkan Rabb dan Nabi kita ini.
Jadilah Bermanfaat Sallam Bahagia Sukses Dunia Akhirat Aamiin.
0 Response to "Wanita Muslimah Semakin Tersembunyi Semakin Baik "
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak