Pengendalian Diri


PENGENDALIAN DIRI

Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ูŠَูˆْู…ُ ุตَูˆْู…ِ ุฃَุญَุฏِูƒُู…ْ ูَู„َุง ูŠَุฑْูُุซْ ูˆู„َุง ูŠَุตْุฎَุจْ، ูَุฅِู†ْ ุณَุงุจَّู‡ُ ุฃุญَุฏٌ ุฃูˆْ ู‚َุงุชَู„َู‡ُ، ูَู„ْูŠَู‚ُู„ْ: ุฅِู†ِّูŠ ุงู…ْุฑُุคٌ ุตَุงุฆِู…ٌ.

"Bila seseorang dari kalian tengah menjalani puasa, maka janganlah melontarkan perkataan kotor, keji dan membentak (menghardik). Lantas, bila ada orang yang mencaci maki atau menantang berkelahi, maka katakan kepadanya, 'Saya sedang berpuasa'."HR. Al-Bukhari, no. 1904 dan Muslim, no. 1151

Berpuasa tak semata menahan makan, minum dan syahwat. Berpuasa juga mengharuskan seseorang yang menjalaninya untuk mampu mengendalikan diri dari perilaku buruk. 

Berpuasa mengharuskan seseorang menahan diri dari mengucapkan perkataan kotor, caci maki, menghardik, dan ungkapan jelek lainnya. Bahkan, bila ditantang untuk melakukan tindak kekerasan fisik atau berkelahi sekali pun, hendaklah tidak terpancing dan sampaikan, "Saya sedang berpuasa".

Puasa membentengi seseorang dari melakukan perilaku busuk, hina dan keji. Puasa membentengi seseorang dari perilaku mencaci maki dan perilaku maksiat lainnya.

Puasa membentuk karakter berkepribadian agung dan luhur.

Semoga Allah Ta'ala menjaga diri kita dari perilaku keji, kotor, suka menuduh dan mencela serta perilaku rendah hina lainnya. Semoga Allah Ta'ala menerima ibadah puasa dan amal saleh kita.

0 Response to "Pengendalian Diri "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak