Tegar Diatas Sunnah

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Tegar Diatas Sunnah 

Nabi Shalallahu A'laihi Wa Sallam yang mulia telah memerintahkan kita agar berpegang kuat dengan Sunnahnya. perhatikanlah Hadits Irbadh bin Sariyah  berikut ini;

"Dari Abu Najih al-‘Irbadh bin Sariyah, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu A'laihi Wa Sallam mengimami kami shalat, kemudian beliau menghadap kami dan memberi nasihat kepada kami dengan satu nasihat yang menggetarkan hati dan membuat mata menangis karenanya. Maka kami mengatakan, "Wahai Rasulullah, seolah-olah ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, maka berwasiatlah kepada kami". Beliau ber-sabda, "Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun yang me-merintah kalian adalah seorang hamba sahaya. Sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh kerenanya, wajib atas kalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafa-ur Rasyidin al-Mahdiyyin (para Khalifah yang lurus lagi mendapat petunjuk). Berpegang teguhlah dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham. Dan hati-hatilah terhadap perkara-perkara yang diada-ada-kan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan dalam agama adalah bid’ah dan setiap kebid’ahan adalah kesesatan". (HR Abu Dawud no. 4607; at-Tirmidzi no. 2677; Ibnu Majah no.43, 44; Ahmad IV/126; Ibnu Abi ‘Ashim dalam as-Sunnah no. 27, 32, 54, 57; al-Ajurri dalam asy-Syarii’ah no. 46, 47; ad-DarimiI/44; al-Hakim I/95; dan al-Baihaqi VI/541).

Rasulullah Shalallahu A'laihi Wa Sallam bersabda:

“Bahkan kalian harus memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Hingga jika kalian telah mendapatkan kebakhilan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan kehidupan dunia yang diutamakan, serta semua orang bangga dengan pendapatnya masing-masing, maka perhatikan dirimu sendiri dan tinggalkanlah kebanyakan orang. Karena setelah itu akan ada hari-hari kesabaran, dimana kesabaran pada saat itu ibarat menggenggam bara api. Orang yang sanggup menunaikan kesabaran saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang beramal semisalnya.’”

Selain ‘Utbah ada yang menambahkan riwayat kepadaku, seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, apakah pahala lima puluh orang dari kalangan mereka?” Maka beliau n menjawab: “Tidak, tetapi pahala lima puluh orang dari kalian (para Shahabat ).”

(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no. 4341), at-Tirmidzi (no. 3058) dan beliau menghasankannya, Ibnu Majah (no. 4014), an-Nasa-idalam al-Kubra (IX/137, dalam Tuhfatul Asyraaf),

Ibnu Hibban dalam Mawaariduzh Zham-an (no.1850), Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa’ (II/30), al-Hakim (IV/322) dan beliau menshahihkanya serta disepakati oleh Imam adz-Dzahabi, ath-Thahawi dalam Musykilul Aatsaar (II/64-65), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XIV/347-348) dan Ma’aalimut Tanziil (II/72-73), Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Jaami’ul Bayaan (VII/63), dan Ibnu Wadhdhah al-Qurthubidalam al-Bida’ wan Nahyu ‘anha (hal. 71, 76, 77), serta Ibnu ‘Abid Dunya dalam ash-Shabr (I/42)).

0 Response to "Tegar Diatas Sunnah "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak