Fitnah Dunia

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Fitnah Dunia

Diantara bentuk fitnah yang membuat banyak orang berpaling dari agama itu adalah dunia; berupa harta, kedudukan, dan semacamnya. 

Ada tidaknya ia menjadi sebab banyak orang terfitnah, baik terfitnah ketika dunianya rusak dan berkurang atau sebaliknya terfitnah karena dunianya diberi kelapangan dan kekayaan yang melimpah ruah. 

Hal ini telah diperingatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, 

"Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang paling aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan adalah ketika dunia ini dibukakan untuk kalian sebagaimana ia telah dibukakan untuk orang-orang sebelum kalian. Maka kalian pun berlomba-lomba untuk meraupnya sebagaimana mereka berlomba-lomba untuk meraupnya. Maka dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia membinasakan mereka." (HR. Bukhari)

Syaikh Abdul Karim al-Khudhair memaparkan, “Ujian dalam bentuk kesulitan/musibah bisa dilalui oleh banyak orang. Akan tetapi ujian dalam bentuk kelapangan, dan terbukanya dunia, begitu pula kekayaan, betapa sedikit orang yang bisa melampauinya. 

Ini merupakan perkara yang bisa disaksikan oleh semuanya. Kenyataan yang terjadi pada umumnya kaum muslimin ketika dibukakan untuk mereka dunia ternyata mereka justru menyepelekan perintah-perintah Allah ‘azza wa jalla dan berpaling dari jalan kebenaran. Dan mereka pun menukar nikmat yang Allah berikan dengan kekafiran yang mereka kerjakan…” (lihat Syarh Kitab al-Fitan min Shahih al-Bukhari, hlm. 13)

Dari sinilah saudaraku yang dirahmati Allah kita bisa mengenali bahwa pada hakikatnya kelapangan harta atau sempitnya harta adalah ujian bagi kita. 

Apakah dengan harta yang melimpah kita bisa tampil menjadi hamba yang bertakwa dan bersyukur kepada Allah? Ataukah dengan nikmat itu kita tenggelam dalam foya-foya dan melalaikanagama? 

Begitu pula ketika Allah sempitkan harta, apakah kita termasuk orang yang sabar menjalankan perintah agama, ataukah justru sebaliknya; kita tinggalkan ajaran agama demi menjilat-jilat di belakang ambisi-ambisi dunia?!

Dengan demikian kita bisa menarik sebuah kesimpulan, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Abdul Karim al-Khudhair bahwa sesungguhnya hakikat fitnah yang merusak itu adalah segala sesuatu yang memalingkan dan menyibukkan diri kita sehingga lalai dari melakukan apa-apa yang membuat Allah ridha kepada kita (lihat Syarh Kitab al-Fitan min Shahih al-Bukhari, hlm. 14)

0 Response to "Fitnah Dunia"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak