Dejavu merupakan istilah yang berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti “sudah pernah melihat atau merasakan.”
Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh seorang ilmuwan dan filosofis berkebangsaan Perancis bernama Emile Boirac pada tahun 1876.
Dejavu seringkali dipahami sebagai perasaan familiar seseorang terhadap sesuatu.
Hal tersebut membuat seseorang seolah-olah merasa sudah pernah mengalami hal yang sedang dilalui. Fenomena ini memiliki beberapa teori berkaitan dengan penyebabnya.
Teori Split Perception
Penjelasan dejavu berdasarkan teori ini adalah ketika seseorang melihat suatu objek atau pemandangan pada dua waktu yang berbeda.
Artinya pada saat pertama kali seseorang melihat sesuatu secara sekilas otak akan menyimpan ingatan yang sekilas itu dan menyimpannya di dalam memori.
Lalu, apabila dikemudian hari seseorang kembali melihat hal yang sama tersebut dengan lebih seksama maka memori yang telah tersimpan tadi akan kembali hadir dan timbul perasaan tidak asing.
Teori Memory Recall
Teori ini menjelaskan bahwa dejavu berkaitan langsung dengan cara seseorang memproses dan mengingat sebuah kejadian.
Dejavu terjadi sebagai respon yang terjadi terhadap peristiwa yang pernah terjadi atau menyerupai akan tetapi seseorang tersebut tidak mampu mengingat dengan jelas.
Misal seseorang pernah berkunjung ke suatu tempat pada masa kecil, dikemudian hari di saat dewasa ia kembali mengunjungi tempat tersebut dan merasa tidak familiar.
Temporal lobe seizure
Fenomena dejavu pada kasus ini muncul karena terdapat gangguan pada lobus temporal yang merupakan bagian dari otak.
Lobus temporal berfungsi menyimpan memori. Gangguan ini dapat terjadi karena trauma pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga faktor genetik.
Teori gangguan pada otak kecil
Di dalam otak terdapat dua bagian di mana satu bagian berfungsi untuk mengenal suatu kejadian yang sedang terjadi dan bagian lain berfungsi untuk mengingat-ingat masa lalu.
Kedua bagian tersebut akan aktif secara bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan otak mengira bahwa apa yang sedang dialami merupakan kejadian pada masa lampau.
Gangguan lain yaitu berupa proses yang tertunda. Misal seseorang sedang mengobservasi sesuatu lalu kemudian informasi yang didapatkan disampaikan melalui dua jalur yang berbeda.
Salah satu jalur mengantarkan informasi lebih cepat dari jalur yang lain. Hal tersebut menyebabkan otak mengira satu kejadian merupakan dua kejadian yang hampir sama.
Selama intensitas perasaan dejavu tidak berlebihan dan tidak mengganggu aktivitas lain maka hal tersebut masih tergolong wajar. Hampir setiap orang pernah merasakan dejavu.
Akan tetapi bila dejavu muncul terus-menerus hingga mengganggu aktivitas maka segera periksakan ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga bermanfaat Sallam bahagia Sukses Dunia Akhirat.
0 Response to "Makna Dibalik Dejavu"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak