Makrifat Kepada Allah
Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.
Makrifat Kepada Allah.Makrifat dalam arti umum adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui akal. Dalam ilmu tasawwuf, makrifat berarti mengetahui Tuhan dari dekat. Dalam dunia barat disebut gnosis, yaitu pengetahuan dengan hati sanubari.
Menurut Imam Al-Ghazali, makrifat adalah mengetahui rahasia-rahasia Allah. Pengetahuan ini tidak didapat dengan pancaindra, tetapi melalui bashirah' Pengetahuan ini lebih betul dari apa pengetahuan yang diperoleh melalui pancaindra.
Makrifat, tidak harus menguasai agama. Makrifat bisa didapat melalui spiritual. Spiritual bukan agama tetapi orang yang punya spiritual tinggi lebih cepat bisa masuk ke wilayah agama.
Seperti telah saya sebutkan bahwa spiriutal berkaitan dengan kejiwaan atau batin seseorang. Orang yang spiritualnya tinggi,"dialah orang yang jiwanya telah mencapai jiwa muthmainnah (tenang).
Jiwa yang mutmainnah adalah jiwa yang kembali kepada alam semesta. Kembali kepada alam semesta dalam Islam artinya kembali kepada Tuhan.
Sebuah penelitian yang dilakaukan oleh Ramachandran bersama timnya di Universitas Calivornia menyebutkan bahwa di otak manusia ada sebuah titik yang disebut "Titik Tuhan" atau God Spot.
Pusat sipiritual itu ada di antara hubungan-hubungan saraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi positron, area-area saraf tersebut akan bersinar manakala subyek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topik spiritual atau agama. Ini artinya spiritual itu akan semakin bercahaya kalau disinergikan dengan agama.
Titik Tuhan tidak menunjukkan bahwa setiap orang meyakini agama. Titik Tuhan tidak menununjukkan adanya Tuhan, tetapi menunjukkan bahwa pikiran akan terus berkembang dan menanyakan masalah-masalah pokok tentang makna dan nilai yabg lebih luas. Dengan adanya Titik Tuhan, seseorang mulai bertanya: Siapa sebenarnya manusia itu? Apa sebenarnya hidup ini? Untuk apa kita hidup? Apakah hidup ini hanya sekedar makan, minum, dan bersenang-senang menurutkan nafsu? Adakah makna yang lebih dalam lagi daripada sekedar bekerja dan mencari uang? Adakah sesuatu yang sangat berharga di balik rutinitas ini? Adakah nilai yang lebih tinggi di balik dari semua yarrg kita lakukan? Atau hanya sekedar aksi semata yang tidak berbekas sama sekali?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai hari ini tidak bisa dijawab dengan bahasa ilmiah. Hanya bahasa dan teks agama yang bisa memberikan jawaban semua pertanyaan tersebut. Karena itu, jika kita ingin memilki spiritual yang tinggi, bantulah dengan memahami hakikat ajaran-ajaran agama dan mengamalkannya.
Dengan memahami agama Anda akan tahu bahwa ada kekuatan terbesar yang menggerakkan hidup ini. Kekuatan terbesar itu ialah Allah Subhanahu wata'ala.
Agama memberitahukan bahwa manusia dicipta dari dua unsur, yaitu unsur fisik dan unsur gaib. Unsur fisik misalnya dapat kita ketahui dari firman Allah bahwa manusia dicipta dari tanah. Unsur gaib, misalnya kita dapat mengetahui dari firman Allah bahwa setelah manusia terbentuk, Allah meniupkan roh-Nya. Sekarang setelah dua unsur tersebut bersinergi, cobalah perhatikan! Apa yang ada dalam diri manusia? Apa yang bisa dilakukan oleh manusia?
Ternyata manusia mempunyai energi yang sangat dahsyat. Manusia mempunyai kemampuan untuk melakukan apa saja. Titik Tuhan tersebut memberitahu kepada manusia, bahwa di balik dari yang wujud ini ada yang Maha Kuasa, yaitu Allah Subhanahu wata'ala. Allah membuat tubuh kita sedemikian sempurna, Allah yang membentuk tubuh yang indah ini memiliki sistem saraf yang sedemikian canggih. Setiap anggota tubuh kita bekerja sesuai dengan sistem canggih sebagai representasi dari Asmaul Husna.
Maksudnya adalah bahwa Allah-lah yang menggerakkan sistem tubuh kita sesuai dengan nama-nama-Nya.
Manakala kita menyadari kekuasaan Allah dan memahami keberadaan kita, maka dipastikan kita mengenai Allah. Tubuh kita adalah miniatur kekuasaan Allah, sehingga seorang guru besar Tasawwuf mengatakan:
"Siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya." Semakin Anda banyak mengenal diri dan energi mikrokosmos, Anda akan semakin banyak mengenal Allah.
Semakin kenal Allah akan semakin dekat kepada-Nya. Semakin dekat dengan-Nya, kita akan semakin cinta kepada-Nya. Cinta yang mendalam, membuat Anda ingin terus selalu bersama-Nya. Anda menjadi orang yang rajin beribadah. Tidak hanya rajin, tetapi Anda bisa merasakan sangat khusyuk, mampu hadir di hadapan-Nya dengan segala jiwa dan raga.
Pada tingkat ini, Anda telah sampai kepada Ma'rifat kepada Allah. Maka Allah akan membimbing Anda. Jadilah tangan Anda adalah tangan Allah kaki Anda adalah kaki Allah, mata Anda adalah mata Allah, telinga Anda adalah telinga Allah dan energi Anda adalah energi Allah. Anda bisa melakukan apa saja, dan yang Anda lakukan pasti menghasilkan keberuntungan yang berguna bagi Anda maupun oranglain, karena sentuhan Anda adalah sentuhan tangan Allah.
Agar semakin tinggi makrifat Anda kepada Allah, istiqamahkan teknologi bashirah seperti biasa dan zikirnya:
Yaa Allahr yaa Nuur, yaa Haadii, yaa Baathin, Yaa Zhaahir, yaa Mubiin, yaa Kaasyif, yaa Aliim, Yaa Hakiim.
0 Response to "Makrifat Kepada Allah"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak