Mengakses Alam Gaib (Metafisika)
Manusia Dikelilingi Oleh Kegaiban
Manusia sebenarnya lebih banyak menghadapi alam gaib daripada alam nyata, Saat Anda duduk di kursi sedang bekerja, Anda cuma sedikit melihat alam nyata.
Anda hanya tahu di depan Anda ada meja, komputer, kertas, mesin cetak (printer), pena, dan semua barang yang bisa Anda lihat. Di balik itu semua Anda tidak melihat apa-apa.
Anda tidak tahu apa yang ada di belakang Anda, Anda tidak tahu apa yang ada di balik tembok. Anda tidak tahu apa yang dipikirkan oleh teman Anda tentang Anda. Di luar sana dan di luar yang Anda pikirkan, banyak hal-hal yang tidak Anda ketahui.
Begitu juga saat Anda sedang duduk di rumah, Anda hanya tahu beberapa benda yang dilihat oleh mata.
Saat Anda keluar rumah, Anda juga tidak punya daya apa-apa. Anda tidak tahu apa yang sedang dan akan terjadi di tempat tujuan. Di dalam perjalanan, Anda sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi di rumah Anda, apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan oleh anak dan istri Anda.
Anda benar-benar dikepung oleh alam gaib. Anda hanya bisa merasakan apa yang sedang Anda alami sekarang. Anda hanya tahu apa yang sudah terjadi dan apa yang ada di depan Anda, Nanti, besok dan masa depan adalah alam gaib. Rezeki, umur, nasib dan segala keinginan atau harapan adalah alam gaib.
Bahkan diri kita ini, di dalamnya penuh alam gaib.
Cobalah Anda berusaha bisa membaca apa yang gaib di dalam diri Anda. Terlalu banyak kegaiban dalam diri Anda. Semua kebaikan adalah gaib, dan Anda bisa memunculkannya dari pikiran Anda.
Di dalam diri Anda ada kekuatan yang gaib, tetapi Anda tidak tahu di mana kekuatan itu dan bagaimana membangkitkannya. Di dalam diri Anda ada energi gaib yang dahsyat, tetapi Anda tidak tahu bagaimana membukanya. Roh, jiwa dan akal Anda adalah gaib.
Maka bila Anda bisa membukanya, Anda akan punya kekuatan dan energi dahsyat untuk membuat hidup Anda menakjubkan.
Anda harus menyadari bahwa semua yang gaib memiliki energi dan potensi besar untuk mengangkat harkat dan martabat hidup. Telusuri dan temukan potensinya hingga Anda dapat merasakan manfaatnya.
Temukan pintu menuju yang gaib dari diri Anda, dan temukan pintu menuju kebaikan gaib yang ada di luar diri Anda, kemudian hubungkan dan sinergikan, maka Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Manusia Bermain di Dua Alam
Menururt Syekh Al-Auhad Al-Ahsa'i, seorang ulama ahli fisika, dia menyatakan bahwa Allah menciptakan alam ini ada 2 macam, dan manusia bermain di dalamnya, yaitu:
1. Alam Nyata.
Yaitu alam yang bisa dipelajari oleh para ahli dengan cara pasti, misalnya matahari, planet, bintang, panas, benda gas, benda cair, dan semua meterial yang hidup.
2. Alam Gaib.
Yaitu alam yang tidak bisa dipelajari dengan ilmu pasti seperti mempelajari alam nyata tersebut. untuk mengetahui alam gaib ini manusia hanya menggunakan rasa dan imajinasi, dan tiap-tiap orang Punya cara dan punya pengalaman yang berbeda. Dasarnya hanyalah keimanan.
Alam gaib sesungguhnya merupakan "hakikat" dari alam nyata. Alam gaib adalah makna dan tujuan dari alam nyata. Alam gaib pada saatnya nanti akan dapat dilihat dan dibuktikan. Menurut Syekh Al-Ahsa'i, alam gaib ada 2, yaitu:
1. Gaib Hakiki.
Sekarang ini yang benar-benar gaib bagi kita adalah Allah. Belum ada manusia yang bertemu dengan Allah sekalipun nabi. Nabi Musa baru sempat berdialog dengan Allah, belum bertemu muka dengan Allah' Malaikat adalah makhluk yang gaib, tetapi Allah mengizinkan hamba-Nya bisa ditemui malaikat, maka tidak disebut gaib hakiki.
Jin dan setan makhluk gaib, tetapi ada orang-orang tertentu yang bisa melihatnya, maka jin dan setan tidak disebut gaib hakiki' Syurga dan neraka bukan gaib hakiki, karena manusia ada yang diberi kesempatan Allah melihatnya dalam mimpi atau lewat imajinasi.
2. Gaib Majazy.
Gaib Majazy yaitu sesuatu yang gaib saat ini, tetapi pada suatusaat nanti bisa dilihat atau ditemukan dengan menempuh cata-cara tertentu' Alam ini bisa diakses dengan metodologi "mujarrabah" atau mengikuti percobaan Para ulama dengan pengulangan atau riyadhah (latihan) secara terus-menerus.
Semua Ciptaan Allah Punya Dimensi Gaib
Menurut Syeikh Al-Ahsai, setiap benda atau apa saja yang ada di alam semesta ini mempunyai dimensi kegaiban, walaupun nyata. Justru karena ada dimensi gaib itulah kita bisa mengaksesnya menggunakan unsur kegaiban kita, yaitu roh, akal dan jiwa.
Karena punya unsur gaib, kita bisa menariknya dengan kekuatan gaib kita. yang gaib itu bertingkat-tingkat.
Pertama, Alam Hati.
Segala sesuatu mempunyai hati. Apapun bentuknya dan di mana pun keberadaannya, dia mempunyai sepercik hati dari hati yang besar, dan kita tertutup dari kenyataan ini.
Hati kita sendiri sesungguhnya adalah gaib bagi kita.
Hati kita hanyalah entitas yang tidak kita ketahui fisiknya.
Kita hanya tahu bahwa kita punya keyakinan dalam hati.
Karena semua ciptaan Altah punya hati, maka seharusnya kita juga berinteraksi dengan hati.
Kedua, Alam Akal.
Bahwa segala sesuatu ada akalnya dan bisa berhubungan dengan alam semesta. sementara kita tidak tahu apa yang dipikirkan oleh benda-benda alam itu.
Pikiran adalah alam gaib. Apa yang terpikirkan tidak nampak sama sekali. Maka sebagai sesama makhluk Allah, kita harus berinteraksi dengan akal, supaya bisa menyambung.
Ketiga, Alam Roh atau Alam Halus.
Maksudnya adalah bahwa segala yang wujud mempunyai roh, dan semua roh bisa berhubungan dengan alam semesta. Kita tidak tahu seperti apa roh alam itu.
Jangankan roh alam, roh kita saja kita tidak melihat. Kita sangat punya kepentingan untuk meraih karunia Allah yang ada di alam yang tidak kita ketahui, maka untuk bisa mengaksesnya, kita juga harus menggunakan roh.
Keempat, Alam Nafs atau Alam ]iwa.
Maksudnya adalah bahwa semua yang ada di alam ini mempunyai jiwa. Kita tidak tahu jiwa alam itu. Orang-orang zaman dahulu memahaminya dengan simbol-sombol, lalu dibahasakan dengan bahasa masing-masing.
Jiwa alam yang tidak namapak itu hanya bisa diakses dengan jiwa, maka kita juga harus menggunakan jiwa kita.
Kelima, Alam Permisalan.
Maksudnya adalah bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini merupakan percontohan dari alam yang gaib.
Kita percaya ada yang gaib, karena kita bisa melihat permisalannya. Maka jika kita punya harapan dan keinginan untuk memiliki sesuatu, kita harus membuat permisalan atau bisa memvisualisasikan secara jelas dan gamblang.
Keenam, Alam Tabi'i.
Maksudnya adalah bahwa segala sesuatu memiliki karakter dan sifat sendiri-sendiri. Tetapi semuanya bisa saling berinteraksi dan bisa saling mempengaruhi. Satu dengan yang lain bisa berkorelasi dengan alam gaib dan alam nyata. Karena itu, maka alam ini tidak gaib seratus persen dan juga tidak nyata (bisa diindera) seratus persen.
Alam ini bisa disentuh tetapi tidak bisa dilihat wujudnya, atau bisa dilihat wujudnya tetapi tidak bisa disentuh.
Ketujuh, Alam Lain.
Alam gaib ini kita yakini berdasarkan petunjuk nash agama atau pemberitahuan dari para rasul dan para nabi, seperti syurga, neraka, alam kubur, dan sebagainya.
Sekarang ini bagi kita, yang benar-benar ghiab hanyalah Allah. Tak seorang pun yang bisa dan tidak akan bisa melihat Allah sekarang ini. Allah tertutup dari kita karena kebesaran-Nya dan keagungan-Nya. Maka kita sebut " gaib hakiki."
Sungguh pun begitu, kita diperintahkan untuk bisa melihat-Nya dengan hati dan pikiran, kita diperintahkan bisa merasakan sangat dekat dengan-Nya melalui kekuatan imajinasi, sebagaimana hadis Rasulullah:
"Ihsan yaitu Anda menyembah Allah, sepertinya Anda melihat-Nya.
Jika Anda tidak bisa melihat, maka yakinlah bahwa Dia melihat Anda."
Selain Allah, yakni tujuh alam tersebut di atas tadi, semuanya adalah" gaib majazy."
Artinya, ada kemungkinan seseorang bisa melihat dan merasakan keberadaannya. Ada yang menjadi gaib bagi seseorang, tetapi tidak gaib bagi orang-orang tertentu. Bahkan bisa jadi sekarang ini gaib, suatu saat kita bisa melihat atau merasakannya. Keinginan atau harapan Anda sekarang ini adalah gaib, besok atau lusa dia bisa menjadi tidak gaib.
Iman kepada yang gaib sungguh merupakan pokok dalam beragama. Percaya saja tidak cukup bisa membuat kita hidup lebih baik. Tetapi kita harus berusaha membuat yang gaib itu menjadi nyata dengan cara-cara tertentu.
Ketika kita bisa membaca atau memprediksi hal-hal yang gaib, maka semakin tinggi dan semakin mantap keimanan kita.
Ketika kita bisa melihat yang gaib di balik yang nyata, maka kita akan menjadi manusia yang "linuwih" atau mempunyai keistimewaan.
Dan orang-orang yang isitimewa juga akan diistimewakan Allah. Karena itulah, maka menemukan hakikat di balik syariat menjadi sangat penting. Menemukan yang gaib di balik yang nyata sangat berguna dalam menghadapi hidup masa depan. Ingatlah bahwa masa depan adalah gaib, maka temukan yang gaib itu agar Anda sukes dan selamat.
Di bawah nanti Anda akan mendapatkan pengetahuan tentang metafisika, yaitu menyerap informasi dan melakukan sesuatu dibalik yang nyata.
Kebaikan Adanya di Alam Gaib
Di alam gaib tersimpan semua kebaikan. Rezeki kita dengan segala macamnya adalah gaib. Kesehatan, harta, masa depan, karir, hasil usaha, semuanya adalah gaib' Dan itu bisa kita raih dengan mengaksesnya.
Bagaimana cara berhubungan dengan yang gaib?
Mungkinkah kita bisa berhubungan dengan yang gaib?
Gaib yang ada di sekitar kita sebenarnya relatif, tetapi tidak bagi Allah. Kita katakan relatif (nisbi) karena memang yang gaib itu benar-benar ada dicipta Allah, realita dalam wujud alam. Sebenarnya tuju alam gaib majazi terbut masih banyak cabangnya yang tidak terbatas.
Alam-alam ini saling berinteraksi satu dengan lain melalui tracknya sendiri-sendiri dan bisa menyeberang track alam lain tanpa mengalami tabrakan. Setiap alam berhubungan dengan alam lain, dan juga bisa berpisah.
Kita manusia, seperti sudah saya sebutkan, bahwa di dalam diri kita banyak alam gaib. Maka kita juga bisa berinteraksi dengan alam gaib.
Bagamaina caranya? Seseorang tidak bisa masuk ke dalam sebuah komunitas yang bukan komunitasnya kalau orang itu tidak menyesuaikan dengan komunitas tersebut.
Siapapun dari alam ini tidak mungkin bisa masuk ke alam selain dirinya kecuali dengan melakukan peleburan atau penyelarasan dengan alam lain yang dituju.
Contoh yang nyata, seorang polisi tidak mungkin bisa masuk ke dunia narkoba untuk membongkarnya, kalau dia tidak menyeleraskan diri berpura-pura seperti orang yang sudah terbiasa dengan narkoba.
Seorang bajingan tidak mungkin bisa masuk bergabung dengan paraustadz, kalau tidak menyelerasakan diri atau membuat diri sebaik mungkin - walau pura-pura.
Karena harus menyesuaikan dengan alam gaib yang hendak dituju atau diakses, maka haram hukukmnya mengakses JIN dan SETAN. Karena untuk bisa mengkses setan seseorang harus menyesuaikan diri dengan SETAN, untuk bisa mengakses JIN seseorang harus menyesuaikan dengn JIN, sekalipun untuk tujuan kebaikan. Dengan tegas Allah menyatakan bahwa tidak ada untungnya minta bantuan jin kecuali menambah dosa:
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan (QS.]in:6)
Dalam bahasa yang mudah diterima, kita bisa umpamakan sedang ingin menangkap siaran sebuah radio, maka kita harus samakan frekuensi pesawat radio kita dengan station radio yang sedang mengudara. Mengakses yang gaib juga demikian. Kita harus memantaskan diri kita dengan cara-cara tertentu agar bisa sama dengan yang hendak kita akses.
Dalam mengkases atau menarik kebaikan yang sengaja dibuat gaib oleh Allah, kita harus meleburkan dan menyelaraskan diri dengan kebaikan yang gaib tersebut.
Dan cara ini sudah dijelaskan oleh Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Ketahuilah bahwa seluruh ASMAUL HUSNA adalah merupakan cara untuk meleburkan diri dan menyelaraskan diri guna membuka dan mengkses kebaikan Allah yang ada di alam gaib.
Teknik dan caranya ada dalam sebuah buku QUANTUM ZIKIR, Teknologi Menghadirkan Kajaiban.
Dan secara khusus nanti akan dijelaskan bagaimana membuka bashirah untuk mengakses energi alam gaib, dan juga ada pelatihannya.
Ingatlah kembali bahwa harapkan dan keiinginan, semuanya masih berada di alam gaib. Karena itu ketika kita berdoa, kita juga harus melebur dan menyelaraskan diri dengan alam gaib yang kita mohon. Kita harus mengenal siapa yang kita minta, kita harus memahami apa yang kita minta, kita harus tahu sifat-sifat segala sesuatu yang kita minta. Singkatnya, kita harus benar-benar sudah "chun in" dengan yang kita minta, sejiwa dan sefrekuensi. Itu sebabnya ketika Rasulullah ditanya: "Ya Rasul, mengapa doa saya tidak dikabulkan?"
Rasulullah menjawab: "Karena kamu tidak tahu siapa yang kamu minta, dan kamu tidak tahu apa yang kamu minta."
Artinya, kita belum bisa menyerlaraskan diri dan belum menyeimbangkan energi yang bisa menarik apa yang kita minta. Karena tidak nyambung, beda frekuensi, beda jalur dan beda energi, maka tidak pernah bisa bertemu.
0 Response to "Mengakses Alam Gaib (Metafisika)"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak