Charm Pricing: Seni Membuat Harga Tampak Lebih Murah
Charm Pricing: Seni Membuat Harga Tampak Lebih Murah
Pernahkah Anda melihat produk yang dijual dengan harga yang tidak bulat, seperti Rp 499.000 atau Rp 498.000? Ini adalah contoh dari apa yang dikenal sebagai 'Charm Pricing', sebuah strategi penentuan harga yang bertujuan membuat produk terlihat lebih murah daripada sebenarnya.
Mengapa banyak penjual menggunakan harga yang tidak bulat? Alasannya sederhana: perasaan pembeli. Ketika kita melihat harga seperti Rp 499.000, secara psikologis terasa lebih murah daripada Rp 500.000, meskipun perbedaannya hanya satu rupiah. Dalam pikiran bawah sadar, angka paling kiri adalah yang pertama diperhatikan untuk menilai harga.
Penelitian tahun 2005 oleh Thomas dan Morwitz menunjukkan bahwa orang cenderung melihat digit paling kiri ketika menilai harga. Ketika mereka melihat harga Rp 499.000, mereka masih berpikir bahwa itu dalam kisaran 400 ribuan, sehingga terlihat lebih murah.
Anda bisa menerapkan strategi Charm Pricing ini dalam bisnis online Anda dengan teliti menentukan harga produk. Selain membuat harga tidak bulat, Anda juga bisa menggunakan strategi harga coret (strikethrough pricing) dengan menunjukkan harga sebelum diskon dan harga akhir setelah diskon.
Contoh lain adalah ketika Anda memiliki dua paket harga yang memiliki selisih 50 ribu. Sebagai gantinya, Anda dapat menuliskan harga satu produk sebagai Rp 449.000 dan yang lainnya sebagai Rp 399.000. Meskipun selisihnya sama, pembeli akan lebih cenderung melihat keduanya sebagai memiliki selisih harga yang lebih besar.
Dalam dunia penjualan, setiap detail bisa membuat perbedaan. Strategi harga yang cerdas dapat memengaruhi bagaimana pelanggan merasa dan membuat keputusan pembelian.
Dengan Charm Pricing dan strategi harga lainnya, Anda dapat menciptakan persepsi harga yang lebih menarik dan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
0 Response to "Charm Pricing: Seni Membuat Harga Tampak Lebih Murah"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak