HARTA BAROKAH
HARTA BAROKAH
Nabi bersabda kepada Hakim bin Hizam,
“Wahai Hakim, harta itu hijau dipandang dan manis dirasa. Siapa yang mendapatkan harta dengan kelapangan hati (tanpa rakus), hartanya akan diberkahi. Namun siapa yang mendapatkan harta dengan rakus hartanya tidak diberkahi. Jadilah dia seakan orang yang makan namun tidak kunjung kenyang. “ (HR. Muslim)
- Hadits ini menunjukkan bahwa rakus adalah sebab hilangnya keberkahan harta.
- Sebaliknya, qana'ah atau merasa cukup dengan rejeki karunia Allah adalah sebab penting keberkahan harta.
- Harta sedikit yang direspon dengan qana'ah adalah harta yang berkah.
- Harta yang berlimpah namun didapatkan dengan rakus adalah harta yang tidak barokah.
- Orang yang rakus dalam memburu harta tidak mesti mendapatkan harta yang banyak. Boleh jadi harta itu diburu dengan penuh kerakusan namun yang didapatkan hanyalah recehan semata.
Diantara bentuk rakus dalam mencari harta:
1. Cari harta dengan cara-cara haram. Tidak mau merasa cukup dengan jalan halal untuk mendapatkan harta adalah bentuk rakus dalam memburu harta.
2. Mengejar yang halal sampai melalaikan kewajiban agama. Sholat terlantar, puasa Ramadhan tidak dipedulikan demi rupiah adalah bentuk rakus mencari harta.
3. Harta jadi orientasi hidup. Setiap hari yang dipikir hanya duit dan duit. Dari bangun tidur sampai tidur lagi hanya mikir duit. Bahkan mimpinya adalah memimpikan duit.
4. Iri dengan harta yang dimiliki oleh orang lain.
Berharap punya harta sebagaimana harta yang dimiliki tetangga. Semata-mata berharap punya harta, bukan berharap bisa berinfak dengan harta sebagaimana si A.
Moga Allah lindungi penulis dan semua pembaca tulisan ini dari sifat rakus dengan harta dunia.
0 Response to "HARTA BAROKAH"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak