Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Kekurangan akses terhadap sumber daya.
Kelompok masyarakat miskin seringkali tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lahan.
2. Ketidaksetaraan dalam penguasaan sumber daya.
Sumber daya, seperti tanah, air, dan mineral, seringkali dikuasai oleh kelompok masyarakat tertentu, sehingga kelompok masyarakat miskin tidak dapat memanfaatkannya.
3. Kebijakan yang tidak adil.
Kebijakan pemerintah yang tidak adil, seperti kebijakan ekonomi yang tidak pro rakyat, dapat memperburuk kondisi kemiskinan.
Ciri-ciri kemiskinan struktural antara lain:
1. Tidak adanya mobilitas sosial.
Kelompok masyarakat miskin seringkali tidak dapat keluar dari kemiskinan karena struktur sosial yang tidak mendukung.
2. Terjadinya ketergantungan.
Kelompok masyarakat miskin seringkali bergantung pada kelompok masyarakat lain, seperti pemerintah atau pihak swasta, untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Tingginya angka putus sekolah.
Kelompok masyarakat miskin seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan, sehingga angka putus sekolahnya tinggi.
Kemiskinan struktural memiliki dampak yang luas bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik. Dampak ekonomi dari kemiskinan struktural antara lain:
1. Penurunan produktivitas.
Kelompok masyarakat miskin seringkali tidak memiliki keterampilan dan modal yang memadai untuk bekerja, sehingga produktivitasnya rendah.
2. Peningkatan ketimpangan.
Kemiskinan struktural dapat memperburuk ketimpangan pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
Dampak sosial dari kemiskinan struktural antara lain:
1. Peningkatan kriminalitas.
Kelompok masyarakat miskin seringkali terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pilihan lain, sehingga dapat berujung pada tindakan kriminal.
2. Peningkatan masalah kesehatan.
Kelompok masyarakat miskin seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan, sehingga rentan terhadap penyakit.
Dampak politik dari kemiskinan struktural antara lain:
1. Peningkatan ketidakstabilan politik.
Kemiskinan struktural dapat memicu ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah, sehingga dapat memicu konflik dan kerusuhan.
2. Kesulitan dalam pembangunan.
Kemiskinan struktural dapat menghambat pembangunan karena kelompok masyarakat miskin seringkali tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Upaya untuk mengatasi kemiskinan struktural harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Meningkatkan akses terhadap sumber daya.
Pemerintah perlu meningkatkan akses kelompok masyarakat miskin terhadap sumber daya, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lahan.
2. Meningkatkan pemerataan penguasaan sumber daya.
Pemerintah perlu melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan pemerataan penguasaan sumber daya.
3. Merumuskan kebijakan yang adil.
Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang adil dan pro rakyat untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan.
Kemiskinan struktural merupakan masalah kompleks yang membutuhkan penanganan yang serius dan berkelanjutan. Dengan upaya yang tepat, kemiskinan struktural dapat diatasi dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
0 Response to "Kemiskinan Struktural "
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak