AKHLAK DAN ETIKA

AKHLAK DAN ETIKA… DAHULUKAN DARI SEMUA KEGIATAN KITA

ุงู„ุญุงูุธ ุงู„ุฑّุญّุงู„ุฉ ุฃุจูˆ ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุจُูˆุดู†ุฌูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡: ‏"ู…َู† ุฃุฑุงุฏ ุงู„ุนู„ู…َ ูˆุงู„ูู‚ู‡َ ุจุบูŠุฑ ุฃุฏุจٍ ูู‚ุฏ ุงู‚ุชุญู… ุฃู† ูŠูƒุฐุจَ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ِู‡ !".‏
(‏ุฃุนู„ุงู… ุงู„ู†ّุจู„ุงุก: 586/13)

Barang siapa yang menginginkan ilmu dan pengetahuan agama tanpa akhlak yang baik,
maka ia telah mengambil keputusan untuk berdusta kepada Allah Rasul-Nya.

Sumber: kitab A’laamun Nubala’ juz 13 hal.586

Pernyataan tersebut memiliki makna yang cukup dalam dan penting untuk direnungkan. Mari kita bahas bersama:

Arti Pernyataan:

Pernyataan tersebut menekankan pentingnya akhlak dalam menuntut ilmu agama. Ia menyampaikan bahwa seseorang yang hanya mementingkan ilmu tanpa mempedulikan akhlak, pada dasarnya telah berdusta kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal ini dikarenakan:

  • Ilmu agama bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Dengan memahami ajaran agama, seharusnya seseorang terdorong untuk memperbaiki akhlak dan perbuatannya menjadi lebih baik sesuai syariat.
  • Menuntut ilmu tanpa diiringi akhlak dapat menjadi sia-sia. Ilmu yang dimiliki tidak akan membawa manfaat, bahkan berpotensi menimbulkan bahaya jika digunakan untuk hal-hal yang buruk.
  • Kejujuran terhadap Allah dan Rasul-Nya tidak hanya diukur melalui perbuatan, tetapi juga niat dan tujuan. Seseorang yang niatnya dalam menuntut ilmu bukan untuk Allah dan Rasul-Nya, melainkan untuk tujuan duniawi semata, dianggap telah berdusta.

Pandangan Berbeda:

Tentu saja, ada pandangan yang berbeda mengenai hal ini. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ilmu itu penting, bagaimanapun cara memperolehnya. Namun, perlu diingat bahwa:

  • Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk muslim yang beriman dan bertakwa. Ilmu yang tidak diiringi akhlak tidak selaras dengan tujuan tersebut.
  • Allah Subhanahu wata'ala dan Rasul-Nya menganjurkan agar ilmu digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat. Menuntut ilmu dengan niat yang buruk tentu tidak sesuai dengan anjuran tersebut.
  • Banyak kisah dalam sejarah Islam yang menggambarkan pentingnya akhlak dalam menuntut ilmu. Misalnya, kisah Imam Syafi'i yang menolak berdebat dengan seseorang yang memiliki akhlak yang buruk.

Kesimpulan:

Pernyataan tersebut mengingatkan kita semua tentang pentingnya akhlak dalam menuntut ilmu agama. Meskipun mungkin ada pandangan yang berbeda, namun nilai-nilai yang terkandung dalam pernyataan tersebut tetap relevan dan perlu direnungkan. Semoga kita semua senantiasa menuntut ilmu dengan niat yang baik dan disertai akhlak yang mulia.

Tambahan:

Jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut tentang topik ini atau memiliki pertanyaan spesifik, jangan ragu untuk bertanya.

0 Response to "AKHLAK DAN ETIKA"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak