Berjumpa Jejak-jejak Nusantara di Selatan Afrika
Berjumpa Jejak-jejak Nusantara di Selatan Afrika
Afrika Selatan dan Indonesia, dua negara yang terpisah oleh samudra luas, ternyata memiliki sejarah yang terjalin erat. Jejak-jejak Nusantara dapat ditemukan di berbagai sudut Afrika Selatan, menjadi saksi bisu pertukaran budaya dan manusia yang terjadi selama berabad-abad.
1. Bo-Kaap, Cape Town:
Di kaki Gunung Table, Cape Town, terdapat sebuah kawasan berwarna-warni bernama Bo-Kaap. Dikenal sebagai "kampung Melayu", Bo-Kaap merupakan tempat tinggal keturunan budak yang dibawa dari Nusantara oleh Belanda pada abad ke-17. Arsitektur rumah-rumah di Bo-Kaap, dengan warna-warni cerah dan jendela besar, mencerminkan gaya Melayu yang khas.2. Masjid Auwal:
Masjid Auwal, yang berarti "masjid pertama", merupakan masjid tertua di Afrika Selatan. Dibangun pada tahun 1794 oleh Tuan Guru Abdullah bin Abdurrahman, seorang ulama dari Sumatra, masjid ini menjadi pusat komunitas Muslim di Cape Town.3. Tradisi Tari dan Musik:
Beberapa tradisi tari dan musik di Afrika Selatan menunjukkan pengaruh budaya Melayu. Tari zapin, yang diiringi oleh alat musik gambus dan rebana, masih dilestarikan oleh komunitas Cape Malay.4. Kuliner:
Pengaruh kuliner Nusantara juga terasa di Afrika Selatan. Bobotie, hidangan daging cincang yang dipanggang dengan topping telur dan roti, dipercaya berasal dari resep bobotok khas Sunda.5. Bahasa Afrikaans:
Bahasa Afrikaans, yang digunakan oleh sebagian penduduk Afrika Selatan, memiliki banyak kosakata yang berasal dari bahasa Melayu. Kata-kata seperti "bapak" (ayah), "ibu" (ibu), dan "koek" (kue) adalah contoh pengaruh bahasa Melayu dalam bahasa Afrikaans.
6. Makam Tuan Guru Abdullah bin Abdurrahman:
Di kawasan Bo-Kaap, terdapat makam Tuan Guru Abdullah bin Abdurrahman, seorang ulama dan pemimpin spiritual yang dihormati oleh komunitas Muslim di Afrika Selatan. Makamnya menjadi salah satu situs sejarah penting bagi diaspora Nusantara di Afrika Selatan.Jejak-jejak Nusantara di Afrika Selatan merupakan bukti sejarah panjang pertukaran budaya dan manusia antara kedua wilayah. Keberadaan komunitas Cape Malay dan berbagai peninggalan budaya menjadi pengingat hubungan erat yang terjalin antara Indonesia dan Afrika Selatan.
0 Response to "Berjumpa Jejak-jejak Nusantara di Selatan Afrika"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak