Kekuatan Diri Sejati

Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Orang yang senyatanya tangguh bukanlah yang pandai bergulat (menaklukan lawan). Sungguh, orang yang senyatanya tangguh adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.”

(HR. Bukhari, no. 6114 dan Muslim, no. 2609
UPAYA MENGUASAI DIRI

Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ini menjelaskan tentang makna kekuatan diri yang sebenarnya. 

Seringkali, orang mengartikan kekuatan dengan kemampuan fisik yang luar biasa, seperti pandai bergulat atau mengalahkan lawan. Namun, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan definisi yang berbeda.

Orang yang benar-benar kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. Marah merupakan emosi yang wajar dimiliki manusia, namun jika tidak dikontrol, dapat membawa dampak negatif. Orang yang mampu mengendalikan amarahnya menunjukkan kekuatan mental dan spiritual yang tinggi.

Beberapa poin penting dari hadits ini:

  • Kekuatan sejati bukan terletak pada kekuatan fisik: Kemampuan mengalahkan lawan dalam pergulatan bukan merupakan tolak ukur kekuatan diri yang sesungguhnya.
  • Kekuatan sejati terletak pada pengendalian diri: Orang yang mampu mengendalikan amarahnya ketika dihadapkan dengan situasi yang memicu emosi, dialah yang menunjukkan kekuatan diri yang sesungguhnya.
  • Kuatnya mental dan spiritual: Mampu mengendalikan amarah menunjukkan ketahanan mental dan spiritual yang tinggi.
  • Pentingnya mengelola emosi: Hadits ini menekankan pentingnya mengelola emosi, khususnya dalam situasi yang memancing amarah.
  • Menjadi pribadi yang lebih baik: Mampu mengendalikan diri merupakan salah satu kunci untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Bagaimana cara melatih diri untuk mengendalikan amarah?

  • Mengenali pemicu amarah: Sadarilah apa yang biasanya memicu amarah Anda.
  • Mengambil jeda: Ketika Anda merasa marah, tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri sebelum bertindak atau berbicara.
  • Berpikir positif: Cobalah melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda dan cari solusi yang terbaik.
  • Mengalihkan perhatian: Lakukan aktivitas positif untuk mengalihkan perhatian dari rasa marah.
  • Memohon pertolongan Allah: Berdoalah kepada Allah Subhanahu wata'ala agar diberikan kekuatan untuk mengendalikan amarah.

Kesimpulan:

Hadits ini memberikan pelajaran berharga tentang makna kekuatan diri yang sesungguhnya. Kekuatan sejati bukan terletak pada kekuatan fisik, melainkan pada kemampuan mengendalikan diri dan mengelola emosi. Marilah kita berusaha untuk menjadi pribadi yang kuat secara mental dan spiritual dengan melatih diri untuk mengendalikan amarah.

0 Response to "Kekuatan Diri Sejati"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak