Pengertian Pragmatis dan Oportunis

Pengertian Pragmatis dan Oportunis

Pragmatis dan oportunis sering disalahartikan sebagai kata yang sama, meskipun memiliki makna yang berbeda. Berikut penjelasannya:

Pragmatis mengacu pada seseorang yang lebih mementingkan hasil dan kegunaan daripada teori atau idealisme. Mereka lebih memilih solusi praktis yang bekerja daripada berpegang teguh pada prinsip yang tidak menghasilkan hasil.

Oportunis mengacu pada seseorang yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi, tanpa mempedulikan moralitas atau dampak pada orang lain. Mereka sering mengambil keuntungan dari kelemahan orang lain atau situasi yang tidak terduga.

Berikut tabel perbedaan antara pragmatis dan oportunis:

Aspek	Pragmatis	Oportunis
Fokus	Hasil dan kegunaan	Keuntungan pribadi
Motivasi	Menemukan solusi yang efektif	Memanfaatkan situasi
Moralitas	Bisa pragmatis tanpa amoral	Seringkali amoral
Dampak	Bisa positif atau negatif	Seringkali negatif

Contoh:

• Pragmatis: Seorang pengusaha memilih untuk menggunakan bahan yang lebih murah untuk produknya, karena bahan tersebut lebih tahan lama dan tidak mengurangi kualitas produk.
• Oportunis: Seorang politisi berjanji untuk membantu rakyat miskin untuk mendapatkan suara mereka, tetapi setelah terpilih, dia tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka.

Kesimpulan:

Pragmatisme adalah tentang mencari solusi yang efektif, sedangkan oportunisme adalah tentang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi. Pragmatisme dapat positif atau negatif, tergantung pada bagaimana hal itu diterapkan. Oportunisme, di sisi lain, umumnya dianggap negatif karena melibatkan tindakan yang amoral dan mementingkan diri sendiri.

Catatan:

• Ada beberapa tumpang tindih antara pragmatisme dan oportunisme. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin pragmatis dan oportunis pada saat yang sama.
• Penting untuk menilai situasi dan konteks sebelum menentukan apakah seseorang pragmatis atau oportunis.

Semoga penjelasan ini bermanfaat!